Ukuran Perusahaan Firm Size Implikasi antara Variabel Independen dengan Variabel Dependen

28 c. Tingkat Pengembalian Ekuitas Saham Biasa Return On Equity – ROE Return On Equitymenunjukkan kemampuan modal sendiri dalam menghasilkan keuntungan yang tersedia bagi pemegang saham biasa earnings available for common stockholder’s. Rasio ini mengukur tingkat pengembalian atas investasi dari pemegang saham biasa dan merupakan rasio akuntansi yang paling penting, atau “jumlah akhir” bottom line. Para pemegang saham melakukan investasi untuk mendapatkan pengembalian atas uang mereka. Rumusnya adalah: Dari penjelasan mengenai rasio profitabilitas, jelas bahwa margin laba atas penjualan, tingkat pengembalian total aktiva dan tingkat pengembalian ekuitas saham biasa, ketiganya menghitung kemampuan aktiva untuk menghasilkan laba Moeljadi, 2006:53.

6. Ukuran Perusahaan Firm Size

Ukuran perusahaan menunjukkan besar kecilnya perusahaan yang dapat dilihat dari tingkat penjualan, jumlah tenaga kerja atau jumlah aset yang dimiliki oleh perusahaan. Perusahaan-perusahaan yang memiliki ukuran lebih besar memiliki dorongan yang kuat untuk menyajikan tingkat keuntungan yang tinggi dibandingkan dengan perusahaan-perusahaan yang lebih kecil, karena perusahaan yang lebih besar diteliti dan dipandang dengan lebih kritis oleh para investor. Selain itu ukuran perusahaan yang besar akan memberikan indikasi perkembangan perusahaan yang pesat. 29 Adapun alat ukur indicator ukuran perusahaan yang digunakan yaitu tingkat penjualan perusahaan Munawir, 2007: 19. Menurut Raheman dan Nasr 2007, salah satu kemudahan perusahaan besar adalah dapat mengakses pasar modal. Perusahaan tersebut memiliki fleksibilitas dan kemampuan untuk mendapatkandana. Dalam hal ini, ukuran perusahaan berhubungan dengan fleksibilitas, kemampuan untuk mendapatkan dana dan memperoleh laba di antaranya dapat dilihat dengan tingkat penjualan. Tingkat penjualan dapat dihitung dengan menggunakan logarithm natural of sales Ln Sales.

7. Implikasi antara Variabel Independen dengan Variabel Dependen

a. Keterkaitan Variabel Cash Turnover CT dengan Return On Asset ROA Menurut Riyanto 2011, Cash Turnover merupakan kemampuan uang kas berputar untuk menghasilkan penjualan selama periode tertentu. Rasio ini dihitung berdasarkan perbandingan antara penjualan dengan jumlah kas rata-rata. Apabila jumlah kas relatif tinggi maka perusahaan memiliki perputaran kas yang rendah. Sebaliknya, apabila jumlah kas relatif kecil maka perusahaan memiliki nilai perputaran kas yang tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa jika perputaran kas tinggi mengidentifikasikan bahwa jumlah kas yang dimiliki perusahaan relatif rendah untuk menghasilkan penjualan sehingga mempengaruhi penurunan terhadap profitabilitas perusahaan. 30 Penelitian yang dilakukan oleh Julkarnain 2013 mengemukakan bahwa terdapat pengaruh negatif antara Cash Turnover CT dengan Return On Asset ROA. Penelitian tersebut menunjukkan bahwa adanya hubungan negatif antara CT dengan ROA.Artinya, apabila CT meningkat maka akanterjadi penurunan terhadap ROA. Hal tersebut dikarenakan perusahaan mempunyai kas yang relatif rendah untuk menghasilkan penjualan sehingga dapat menurunkan profitabilitas perusahaan. b. Keterkaitan Variabel Working Capital Turnover WCT dengan Return On Asset ROA Perputaran modal kerja mengukur efektivitas penggunaan aktiva lancar untuk menghasilkan penjualan. Semakin besar rasio ini menunjukkan efektifnya pemanfaatan modal kerja yang tersedia dalam meningkatkan profitabilitas perusahaan. Artinya jika rasio perputaran modal kerja tinggi maka semakin baik kinerja suatu perusahaan dalam menghasilkan penjualan yang tinggi pula sehingga perusahaan dapat meningkatkan profitabilitasnya Sugiyono, 2009: 73. Penelitian yang dilakukan oleh Wibowo dan Wartini 2012 mengemukakan bahwa terdapat pengaruh positif antara perputaran modal kerja terhadap tingkat profitabilitas. c. Keterkaitan Variabel Current Ratio CR dengan Return On Asset ROA 31 Menurut Moeljadi 2006:68 Current Ratio CR menunjukkan kemampuan suatu perusahaan untuk memenuhi kewajiban-kewajiban keuangannya yang harus segera dibayar dengan menggunakan hutang lancar. Semakin tinggi rasio ini maka semakin tinggi pula kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban lancarnya dengan aktiva lancar. Artinya, perusahaan memiliki aktiva lancar yang lebih tinggi dari kewajiban lancarnya sehingga mampu menghasilkan penjualan yang tinggi pula. Richard, et al. 2013 dalam penelitiannya menyebutkan bahwa adanya pengaruh positif antara CR dengan ROA. Hal tersebut menunjukkan bahwa semakin tinggi CR maka dapat meningkatkan profitabilitas perusahaan. d. Keterkaitan Variabel Debt to Asset Ratio DAR dengan Return On Asset ROA Brigham dan Houston 2009:104 menyatakan bahwa rasio hutang yang lebih rendah dapat mengurangi resiko jika terjadi likuidasi. Hal tersebut menunjukkan bahwa perusahaan memiliki aktiva yang lebih besar dari pada hutangnya sehingga perusahaan dapat mengelola aktivanya yang dapat memberikan pengaruh positif dan berdampak pada kenaikan profitabilitas perusahaan.Penelitian yang dilakukan oleh Sujeewa 2015 menyebutkan bahwa adanya pengaruh negatif antara rasio hutang terhadap profitabilitas. Artinya apabila rasio hutang mengalami kenaikan maka profitabilitas perusahaan akan menurun. Hal tersebut dapat mengakibatkan kegagalan perusahaan dalam membayar 32 bunga atas hutang sehingga menyebabkan kesulitan keuangan yang dapat berakhir dengan kebangkrutan. e. Pengaruh Variabel Total Asset Turnover TAT dengan Return On Asset ROA Rasio ini menunjukkan kemampuan total aktiva untuk berputar selama satu tahun untuk menghasilkan penjualan. Rasio ini mengukur kinerja manajemen dalam menjalankan perusahaan untuk menghasilkan pendapatan dan meningkatkan profitabilitas. Semakin tinggi perputaran total aset suatu perusahaan maka akan menghasilkan tingkat profitabilitas yang tinggi pula. Hal ini dikarenakan suatu perusahaan mampu menghasilkan penjualan yang lebih besar dari total aset yang dimiliki perusahaan Brigham dan Houston, 2009:100. Dalam penelitian Ambarwati, et al. 2015 menyebutkan bahwa terdapat hubungan positif antara rasio aktivitas dengan tingkat profitabilitas. Artinya, apabila rasio aktivitas perusahaan tinggi maka akan meningkatkan profitabilitas. f. Pengaruh Variabel Ukuran Perusahaan Firm Size dengan Return On Asset ROA Raheman dan Nasr 2007 menyatakan bahwa perbedaan ukuran perusahaan menimbulkan risiko usaha yang berbeda secara signifikan antara perusahaan besar dan perusahaan kecil, karena perusahaan yang besar dianggap lebih mempunyai akses ke pasar modal sehingga lebih 33 mudah untuk mendapatkan tambahan dana yang kemudian dapat meningkatkan profitabilitas. Namun, dalam penelitian yang dilakukan oleh J. Niresh dan Velnampy 2014 mengemukakan bahwa ukuran perusahaan tidak berpengaruh terhadap profitabilitas perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Colombo. Studi tersebut menjelaskan adanya separation of ownership pada perusahaan yang melakukan perubahan pada tujuan seorang manajer dari profit maximization terhadap maximization of managerial utility. Selain itu, struktur organisasi yang tetap tidak membawa pengaruh terhadap kemajuan perusahaan, penggunaan teknologi yang tidak efektif dan efisien sehingga menimbulkan biaya-biaya costs yang tinggi.

B. Penelitian Terdahulu

Penelitian mengenai manajemen modal kerja terhadap profitabilitas telah banyak diteliti sebelumnya dari berbagai pandangan dan di berbagai sektor. Diantaranya terdapat beberapa yang sangat menarik dan berguna untuk memperkuat hasil penelitian yang dilakukan saat ini. Wibowo danWartini 2012 meneliti tentang efisiensi modal kerja, likuiditas dan leverage terhadap profitabilitas pada 149 perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia BEI tahun 2008-2009. Variabel independen yang digunakan adalah Working Capital Turnover WCT, Current Ratio CR dan Debt To Asset Rasio DTA dan variabel 34 dependennya yaitu Return On Investment ROI. Penelitian tersebut menemukan bahwa secara simultan variabel WCT, CR dan DTA berpengaruh signifikan terhadap variabel ROI sebesar 21.9. Secara parsial hanya WCT yang berpengaruh signifikan positif terhadap ROI. Sedangkan CR dan DT tidak berpengaruh. Perbedaan dari penelitian Agus dan Sri dengan penelitian ini adalah variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini lebih melengkapi diantaranya CT, TAT dan Firm Size sedangkan variabel dependen menggunakan ROA. Persamaannya adalah dalam metode analisis yang digunakan metode Regresi Linier Berganda. Julkarnain 2013 melakukan penelitian terkait pengaruh modal kerja aset lancar-kewajiban lancar, perputaran modal kerja, perputaran kas, dan perputaran piutang terhadap profitabilitas pada 24 perusahaan idustri barang konsumsi yang terdaftar di BEI tahun 2008-2011. Variabel independen yang digunakan adalah Modal Kerja, WCT, Perputaran Kas, dan Perputaran Piutang. Variabel dependennya adalah ROI. Studi tersebut menghasilkan bahwa secara simultan variabel independen berpengaruh signifikan terhadap variabel dependennya sebesar 21.6. Secara Parsial Modal Kerja dan Perputaran Kas berpengaruh signifikan negatif terhadap ROI, sedangkan WCT dan Perputaran Piutang tidak berpengaruh.Persamaan penelitian Julkarnain dengan penelitian ini adalah dalam metode alat analisis yang digunakan metode Regresi Linier Berganda. Perbedaannya adalah dari variabel yang digunakan baik dependen maupun independen. Dalam penelitian ini selain 35 menggunakan variabel independen terkait modal kerja juga menggunakan rasio keungan seperti likuiditas, leverage, aktivitas dan Firm Size. Penelitian terdahulu yang membahas tentang modal kerja juga dilakukan oleh Richard, et al. 2013 menganalisis tentang hubungan antara manajemen modal kerja terhdap profitabilitas pada 13 perusahaan manufaktur yang terdaftar di Ghana Stock Exchange tahun 2005-2009. Variabel independen yang digunakan adalah Accounts Receivable Days ARD, Cash Conversion Cycle CCC, Current Ratio CR, size Ln Sales, Current Asset Turnover CAT. Variabel dependennya yaitu Return On Equity ROE. Studi tersebut mengemukakan bahwa secara parsial ARD berpengaruh signifikan negatif terhadap ROE. Variabel CCC, CR, Size, dan CAT berpengaruh signifikan positif terhadap ROE. Secara simultan variabel independen berpengaruh terhadap variabel dependen sebesar 38.4. Persamaan dalam penelitian Richard dengan penelitian ini adalah dalam metodologi menggunakan data panel. Sedangkan perbedaannya yaitu dalam penelitian ini variabel manajemen modal kerja menggunakan Cash Turnover CT dan Working Capital Turnover WCT dan variabel dependen menggunakan ROA. Ikpefan dan Owolabi 2014 menganalisis tentang manajemen modal kerja terhadap profitabilitas pada sektor manufaktur dengan meneliti secara empiris pada Nestle Nigeria PLC dan Cadbury Nigeria PLC periode 2008-2012. Variabel independen yang digunakan adalah Quick Ratio QR sebagai rasio likuiditas, Current Ratio CR, Trade Receivable Collection TRC dan Trade Payables Payment Period TPP sebagai alat ukur kebijakan manajemen 36 modal kerja. Variabel dependen menggunakan ROE. Studi tersebut mengemukakan bahwa pada Nestle Nigeria Plc secara parsial hanya TPP yang berpengaruh signifikan negatif terhadap ROE. Namun QR,CR dan TRC tidak berpengaruh. Pada Cadbury Nigeria Plc secara parsial CR dan QR berpengaruh signifikan positif terhadap ROE. Sedangkan TRC dan TPP tidakberpengaruh. Perbedaan penelitian yang dilakukan Ikpefan dan penelitian ini adalah variabel independen yaitu dalam penelitian ini menggunakan variabel WCT, DAR, TAT dan ukuran perusahaan dan variabel dependen menggunakan ROA. Persamaannya adalah dalam metode analisis data. J. Niresh dan T. Velnampy 2014 melakukan penelitian mengenai Ukuran Perusahaan Firm Size terhadap Profitabilitas pada 15 perusahaan manufaktur yang terdaftar di Colombo Stock Exchange CSE tahun 2008- 2012. Variabel independen yang digunakan yaitu Asset Turnover, Log of Total Asset dan Log of Total Sales. Variabel dependennya yaitu Net Profit Margin NPM dan Return On Assets ROA. Hasil dari studi tersebut mengemukakan bahwa seluruh variabel independen yang digunakan tidak mempunyai pengaruh terhadap variabel dependennya. Studi tersebut mengemukakan adanya separation of ownership pada perusahaan modern yang melakukan perubahan pada tujuan seorang manajer dari profit maximization terhadap maximization of managerial utility. Selain itu, struktur organisasi yang tetap tidak membawa pengaruh terhadap kemajuan perusahaan serta penggunaan teknologi yang tidak efektif dan efisien. Persamaan penelitian Niresh dan penelitian ini yaitu dalam metode yang digunakan adalah metode analisis 37 regresi linear berganda dan variabel dependen yang digunakan yaitu ROA.Sedangkan perbedaannya adalah dalam variabel independen penelitian ini menggunakan CT, WCT, CR, dan DAR. Sujeewa 2015, menganalisis terkait pengaruh manajemen modal kerja terhadap profitabilitas pada 20 perusahaan manufaktur yang terdaftar di Colombo Stock Exchange CSE tahun 2008-2012. Variabel independen yang digunakan adalah Debtors Conversion Period DCP, Inventory Conversion Period ICP, Cash Conversion Cycle CCC, Creditor Conversion Period CCP, Size, Sales Growth, dan Debt to Equity Ratio DER. Variabel dependen yang digunakan yaitu ROA.Dari studi tersebut mengemukakan bahwa secara parsial DCP, ICP, dan CCC berpengaruh signifikan negatif terhadap ROA dan CCP berpengaruh signifikan positif terhadap ROA. Sedangkan Size, Sales Growth dan DER tidak berpengaruh. Secara simultan variabel independen berpengaruh terhadap variabel dependen sebesar 54. Persamaan dalam penelitian Sujeewa dengan penelitian ini adalah dalam metodologi menggunakan data panel yaitu Pooled Ordinary Least Square OLS dan variabel dependen menggunakan ROA. Sedangkan perbedaannya yaitu dalam penelitian ini variabel manajemen modal kerja menggunakan Cash Turnover CT dan Working Capital Turnover WCT. Ambarwati, et al. 2015 meneliti terkait pengaruh modal kerja, likuiditas, aktivitas dan ukuran perusahaan terhadap profitabilitas pada 10 perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2009-2013. Variabel independen yang digunakan adalah WCT, CR, TAT dan Firm Size. Variabel dependen 38 menggunakan ROI. Persamaan penelitian Novi dengan penelitian ini adalah pada variabel independen dan metode analisis yang digunakan yaitu metode regresi linear berganda.Sedangkan perbedaannya dalam penelitian ini menggunakan tambahan variabel independen yaitu CT, DAR dan variabel dependennya yaitu ROA. Hasil dari penjelasan penelitian terdahulu di atas, dapat dilihat secara ringkas pada table 2.1 sebagai berikut: 39 Table 2.1 Rangkuman Penelitian Terdahulu No Peneliti, Tahun Variabel Penelitian Metode Analisis Perbedaan Hasil Penelitian 1. Wibowo dan Wartini, 2012 Independen: WCT, CR, dan DTA Dependen: ROI Metode Regresi Linear Berganda. Variabel independen penelitian ini lebih melengkapi yaitu dengan adanya CT, TAT, Firm Size. Dan variabel independen diukur dengan ROA. Secara parsial WCT berpengaruh signifikan positif, sedangkan CR dan DTA tidak berpengaruh terhadap ROA. Secara simultan WCT, CR DTA berpengaruh terhadap ROA sebesar 21.9 2. Julkarnain, 2013 Independen: Modal Kerja CA- CL, WCT, CT, AR T Dependen: ROI Regresi Linear Berganda, Pengujian Asumsi Klasik dan Pengujian Hipotesis. Variabel independen penelitian ini yaitu CR, DAR, TAT, Firm Size. Dan variabel dependen yaitu ROA. Secara parsial Modal Kerja dan CT berpengaruh signifikan negatif, sedangkan WCT dan AR T tidak berpengaruh terhadap ROI. Secara simultan variabel independen berpengaruh terhadap ROI sebesar 21.6 3. Richard, et al., 2013 Independen: ARD, CCC, CR,Size, CAT Dependen: ROA Ordinary Least Square OLS Regression, Descriptive Statistics Variabel independen modal kerja penelitian ini menggunakan WCT dan CT. Secara parsial ARD berpengaruh signifikan negatif, sedangkan CCC, CR, Size, CAT tidak berpengaruh terhadap ROA. Secara simultan ARD, CCC, CR, Size, CAT berpengaruh terhadap ROA sebesar 38.4 4. Ikpefan dan Owolabi, 2014 Independen: QR, CR, TRC, TPP Dependen: ROI Correlation dan Regression Analysis. Variabel independen modal kerja penelitian ini menggunakan WCT dan CT. Variabel dependen Pada Nestle hanya TPP yang berpengaruh signifikan negatif, sedangkan QR, CR, TRC tidak berpengaruh terhadap ROE. Pada Cadbury, CR dan QR 40 diukur dengan ROA. berpengaruh positif, sedangkan TRC dan TPP tidak berpengaruh. 5. Niresh dan Velnampy, 2014 Independen: Asset Turnover, Log of Total Asset, Log of Total Sales Dependen: NPM, ROA Correlation dan Regression Analysis. Variabel independen penelitian ini yaitu WCT, CT, CR, dan DAR. Seluruh variabel independen yang digunakan tidak berpengaruh terhadapNPM dan ROA. Hal tersebut dikarenakan adanya separation of ownership pada perusahaan yang melakukan perubahan pada tujuan seorang manajer dari profit maximization terhadap maximization of managerial utility. 6. Ambarwat i,et al., 2015 Independen: WCT, CR, TAT, Firm Size Dependen: ROI Regresi Linear Berganda, dan Uji Asumsi Klasik Variabel independen dalam penelitian ini lebih melengkapi yaitu CT dab DAR. Variabel dependen diukur dengan ROA Secara parsial modal kerja, aktivitas, dan size berpengaruh signifikan positif dan likuiditas tidak berpengaruh terhadap profitabilitas. Secara simultan variabel independen berpengaruh terhadap ROA sebesar 52.8. 7. Sujeewa, 2015 Independen: DCP, ICP, CCC, CCP, Sales Growth, DER Dependen: ROA Descriptive Statistics, Pearson Correlation Analysis, dan Pooled Ordinary Least Square OLS Variabel independen modal kerja penelitian ini menggunakan WCT dan CT. Secara parsial DCP, ICP, CCC berpengaruh signifikan negatif, CCP berpengaruh signifikan positif dan Size, Sales growth, DER tidak berpengaruh terhadap ROA. Secara simultan variabel independen berpengaruh terhadap ROA sebesar 54 41

C. Kerangka Berpikir

Tujuan utama perusahaan adalah untuk meningkatkan profitabilitas. Profitabilitas yang tinggi dapat meningkatkan kemakmuran bagi para pemegang saham, sehingga para pemegang saham akan menginvestasikan modalnya kepada perusahaan tersebut. Sebelum melakukan investasi para pemodal harus mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi profitabilitas perusahaan. Salah satu faktor yang mempengaruhi tingkat profitabilitas adalah modal kerja. Seorang manajer diharapkan mampu mengelola modal kerja dengan baik agar dapat mendukung kegiatan operasinya dan dapat meningkatkan penjualan perusahaan sehingga mampu meningkatkan tingkat profitabilitas perusahaan. Berdasarkan konsep-konsep dasar, hasil penelitian terdahulu dan masalah yang ada yang telah dijelaskan sebelumnya maka dapat dibuat kerangka pemikiran dari pengaruh manajemen modal kerja, likuiditas, leverage, aktivitas dan ukuran perusahaan terhadap profitabilitas secara sistematis dapat disusun pada gambar berikut: 42 Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran Latar Belakang Masalah Penelitian Terdahulu Landasan Teori Rumusan Masalah Variabel Dependen Variabel Independen Analisis Deskriptf Penaksiran Model Data Panel Uji Chow Uji Hausman Model Terpilih Uji Asumsi Klasik Uji Signifikansi Hasil dan Interpretasi Kesimpulan, Implikasi dan Saran 43

D. Hipotesis

Menurut Iqbal 2010:140, Hipotesis Statistik adalah pernyataan atau dugaan mengenai keadaan populasi yang sifatnya masih sementara atau lemah kebenarannya. Hipotesis statistik dapat berbentuk suatu variabel atau nilai dari suatuparameter. Pengujian hipotesis adalah suatu prosedur yang akan menghasilkan suatu keputusan, yaitu keputusan menerima atau menolak hipotesis itu. Dalam pengujian hipotesis, keputusan yang dibuat mengandung ketidakpastian, artinya keputusan bisa benar atau salah sehingga menimbulkan risiko. Besar kecilnya risiko dinyatakan dalam bentuk probabilitas. Berdasarkan konsep-konsep dasar dan kerangka pemikiran di atas yang berkaitan dengan adanya pengaruh atau tidak adanya pengaruh yang signifikan dari variabel independen terhadap variabel dependen. Adapun hipotesis yang dirumuskan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Hipotesis untuk Uji Signifikansi Parsial t

Dokumen yang terkait

ANALISIS PENGARUH LIKUIDITAS, AKTIVITAS DAN PROFITABILITAS PERUSAHAAN TERHADAP RETURN SAHAM (Studi Empiris Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Jakarta Islamic Index)

0 5 22

ANALISIS PENGARUH LIKUIDITAS, LEVERAGE, PROFITABILITAS DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP RETURN SAHAM (Studi Empiris Pada Perusahaan yang Terdaftar di Jakarta Islamic Index (JII))

0 12 23

Pengaruh Tipe Industri, Ukuran Perusahaan, Profitabilitas dan Leverage terhadap Pengungkapan Corporate Social Responsibility (Studi Empiris pada Perusahaan Go Public yang terdaftar di Jakarta Islamic Index Periode 2008-2012)

1 15 123

Pengaruh Struktur Modal, Kinerja Keuangan Perusahaan, Pertumbuhan Perusahaan dan Ukuran Perusahaan terhadap Nilai Perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Index (JII) (Studi Empiris pada Perusahaan yang terdaftar di JII Periode 2008-2011)

1 4 112

Analisis pengujian pecking order theory melalui keterkaitan faktor-faktor penentu struktur modal terhadap financial leverage: studi kasus pada emiten syariah di Jakarta Islamic Index Periode 2009 – 2013

0 7 126

Pengaruh Profitablitas Dan Leverage Terhadap Nilai Perusahaan (Studi kasus Pada perusahaan Yang Terdaftar Di Jakarta Islamic Index)

4 28 53

ANALISIS STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI JAKARTA ISLAMIC INDEX

0 4 103

PENGARUH PROFITABILITAS, LEVERAGE, DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP PERATAAN LABA PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DALAM JAKARTA ISLAMIC INDEX PERIODE 2012-2014

0 9 70

PENDAHULUAN Pengaruh Struktur Modal, Ukuran Perusahaan, Pertumbuhan Perusahaan dan Kinerja Keuangan Perusahaan Terhadap Nilai Perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Index(JII) periode 2010-2015.

0 3 10

Analisis Pengaruh Penghindaran Pajak, Ukuran Perusahaan, Leverage dan Transparansi Terhadap Nilai Perusahaan (Studi Pada Perusahaan yang Terdaftar di Jakarta Islamic Index Periode Tahun 2012-2016) - eprints3

0 1 20