21
lancar kemudian hasilnya dibagi dengan hutang lancar. Rumusnya adalah sebagai berikut:
Persediaan adalah aktiva lancar yang paling tidak likuid dan bila terjadi likuidasi, maka persediaan merupakan aktiva yang paling sering
menderita kerugian. Oleh karena itu, pengukuran kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajban jangka pendek tanpa
mengandalkan persediaan merupakan hal yang penting.
3. Leverage
Rasio leverage adalah rasio yang digunakan untuk menjelaskan penggunaan pendanaan melalui hutang untuk membiayai sebagian dari pada
aktiva perusahaan Brigham dan Houston,2009:101. Pengertian leverage dimaksudkan sebagai kemampuan perusahaan untuk membayar semua
hutangnya baik jangka pendek maupun jangka panjang. Menurut Munawir 2007 leverage adalah kemampuan perusahaan untuk memnuhi kewajiban
keuangannya apabila perusahaan tersebut dilikuidasikan. Menurut Tampubolon 2013:410, pembiayaan dengan hutang
mempunyai pengaruh bagi perusahaan karena hutang mempunyai beban yang bersifat tetap. Kegagalan perusahaan dalam membayar bunga atas
hutang dapat menyebabkan kesulitan keuangan yang dapat berakhir dengan kebangkrutan perusahaan. Tetapi penggunaan hutang juga memberikan
subsidi pajak atas bunga yang dapat menguntungkan pemegang saham.
22
Dengan demikian, semakin tinggi rasio leverage maka semakin tinggi pula risiko kerugian yang dihadapi, tetapi juga ada kesempatan mendapatkan laba
yang besar. Sebaliknya semakin rendah rasio ini tentu mempunyai risiko yang lebih kecil. Oleh karena itu, penggunaan hutang harus
menyeimbangkan antara keuntungan dan kerugiannya. Rasio leverage solvabilitas ini berusaha mengukur penjaminan hutang, baik dengan
menggunakan total aktiva maupun modal sendiri. Rasio leverage ini akan diukur melalui a rasio antara hutang dan aktiva,
b rasio antara hutang dan modal sendiri Moeljadi, 2006:51 a. Rasio Hutang terhadap Total Aset Debt to Asset Ratio
Rasio total hutang terhadap total aktiva yangumumnya disebut sebagai rasio hutang debt ratio, akan mengukur persentase dari dana
yang diberikan oleh para kreditor. Rumusnya adalah sebagai berikut:
Total hutang meliputi kewajiban lancar dan hutang jangka panjang. Kreditor lebih menyukai rasio hutang yang lebih rendah karena semakin
rendah angka rasionya, maka semakin besar peredaman dari kerugian yang dialami kreditor jika terjadi likuidasi. Di lain pihak, pemegang
saham mungkin menginginkan lebih banyak leverage karena ia akan memperbesar ekspektasi keuntungan Brigham dan Houston, 2009:103-
104.
23
b. Rasio Hutang terhadap Total Ekuitas Debt to Equity Ratio Debt to Equity Ratio menggambarkan kemampuan modal sendiri
menjamin hutang. Dengan kata lain, bagian dari hutang yang dapat dijamin dengan menggunakan modal sendiri. Rasio ini berguna untuk
mengetahui jumlah dana yang disediakan kreditor dengan pemilik perusahaan dan berfungsi untuk mengetahui setiap rupiah modal sendiri
yang dijadikan untuk jaminan hutang. Rasio ini diukur dengan membandingkan antara seluruh hutang dengan modal sendiri Moeljadi,
2006: 51.Rumusnya adalah sebagai berikut:
4. Aktivitas