Teknik observasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi langsung. Dengan metode ini observasi memungkinkan peneliti
melihat, mengamati serta mempelajari secara langsung keadaan tempat yang akan diteliti. Dengan observasi ini memudahkan peneliti menangkap
fenomena-fenomena yang muncul pada saat itu. Untuk mendapatkan data yang kuat, pengamatan dilakukan beberapa kali di tempat yang sama.
3. Arsip dan Dokumen
Selain menggunakan wawancara dan obeservasi, pengumpulan data juga dapat dilakukan dengan cara mencatat arsip atau dokumen yang
berakitan dengan permasalahan penelitian. Menurut Lexy J. Moleong 2001:161 “Dokumen adalah setiap
bahan tertulis ataupun film, lain dari record, yng tidak dipersiapkan karena adanya permintaan seorang penyidik. Record adalah setiap bahan tertulis yang
disusun oleh seseorang atau lembaga untuk keperluan pengujian suatu peristiwa atau menyajikan akunting.” Sedangkan H. B Sutopo 2002:55
mengemukakan bahwa, “Dokumen dan arsip merupakan bahan tertulis yang bergayutan dengan suatu peristiwa atau aktifitas.”
Dalam setiap penelitian diperlukan data yang bersifat tertulis yang dapat menunjang dalam penelitian. Dalam penelitian ini, peneliti
mengumpulkan data dengan memepelajari dokumen, arsip, laporan, peraturan yang ada di Kantor Satuan Kerja Monumen Pers Nasional Surakarta.
Dokumen tersebut antara laian berupa struktur organisasi, sususnan tugas dan wewenang pegawai job description dan dokumen lain yang relevan.
F. Validitas Data
Data yang telah berhasil diperoleh, dikumpulkan dan dicatat dalam kegiatan penelitian harus diusahakan kebenarannya. Oleh karena itu, harus dipilih
cara-cara yang tepat untuk mengembangkan validitas data yang telah diperolehnya. Dalam penelitian kualitatif, data yang dikumpulkan diolah dan diuji
validitasnya malalui triangulasi. Guna menetapkan keabsahan data yang duperlukan teknik pemerikasaan data didasarkan atas sejumlah kriteria tertentu.
Lexy J. Moleong 2001:178 menjelaskan bahwa “Triangulasi adalah teknik pemerikasaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuautu yang lain di luar data
itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu.” Menurut pendapat Patton, yang dikutip oleh H. B Sutopo 200278
terdapat empat macam teknik triangulasi, yaitu: 1.
Triangulasi Data data triangulation 2.
Triangulasi Peneliti investigation tringulation 3.
Triangulasi Metodologi methodologi triangulation 4.
Triangulasi Teoritis theorical triangultion Adapun penjelasan masing-masing teknik triangulasi tersebut adalah
sebagai berikut: 1.
Triangulasi Data Triangulasi data juga disebut triangulasi sumber. Cara ini mengarahkan
peneliti agar dalan mengumpulkan data, peneliti wajib menggunakan beragam sumber yang tersedia. Artinya, data yang sama atau sejenis, akan lebih mantap
kebenarannya bila digali dari sumber data yang berbeda. Triangulasi ini berarti membandingkan dan mengecek balik derajat kepercayaan suatu informasi
yang diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda dalam metode kualitatif. 2.
Triangulasi Peneliti Yang dimaksud dengan cara ini triangulasi ini adalah hasil peneliti baik data
ataupun kesimpulan mengenai bagian tentang ataua keseluruhan bisa diuji validitasnya dari beberapa peneliti.
3. Triangulasi Metodologi
Jenis triangulasi ini bisa dilakukan seseorang peneliti dengan mengumpulkan data yang sejens tetapi dengan menggunakan teknik atau metode pengumpulan
data yang berbeda. Dalam teknik triangulasi metode, ditekankan pada penggunaan metode pengumpulan data yang berbeda, dan bahkan lebih jelas
untuk diusahan mengarah pada sumber data yang sama untuk menguji kemantapan informasinya. Dengan menggunakan metode yang berbeda untuk
suatu informasi yang sama, peneliti dapat menarik kesimpulan atas data yang digali secara lebih mantap.
4. Triangulasi Teoritis
Triangulasi teori dilakukan dengan menggunakan perspektif lebih dari satu teori dalam membahas permasalahan yang dikaji dari beberapa perspektif
yang digunakan dan dapat diperoleh pandangan yang lebih langka, tidak hanya sepihak, sehingga bisa dianalisis dan ditarik kesimpulan yang lebih utuh dan
menyeluruh. Hal ini karena setiap pandangan teori selalu memiliki kekhususan cara pandang, maka dengan menggunakan beberapa perspektif. Teori akan
menghasilkan simpulan yang multidimensi. Dalam melakukan jenis triangulasi teori, peneliti harus memahami teori-teori yang digunakan dan
keterkaitannya dengan permasalahan yang diteliti sehingga mampu menghasilkan simpulan yang lebih mantap dan benar-benar memiliki makna
yang kaya perspektifnya. Jenis triangulasi yang digunakan dalam penelitian ini ialah triangulasi
sumber dan triangulasi metodologi yaitu membandingkan dan mengecek balik derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh menggunakan teknik
pengumpulan data yang berbeda. Selain menggunakan triangulasi di atas peneliti juga menggunakan triangulasi review atau mengukur keabsahan hasil penelitian
dengan membandingkan dan mengecek balik derajat kepercayaan menggunakan teknik mengulang pada informan di instansi yang dijadikan tempat penelitian.
G. Analisis Data