Analisis Data METODOLOGI PENELITIAN

suatu informasi yang sama, peneliti dapat menarik kesimpulan atas data yang digali secara lebih mantap. 4. Triangulasi Teoritis Triangulasi teori dilakukan dengan menggunakan perspektif lebih dari satu teori dalam membahas permasalahan yang dikaji dari beberapa perspektif yang digunakan dan dapat diperoleh pandangan yang lebih langka, tidak hanya sepihak, sehingga bisa dianalisis dan ditarik kesimpulan yang lebih utuh dan menyeluruh. Hal ini karena setiap pandangan teori selalu memiliki kekhususan cara pandang, maka dengan menggunakan beberapa perspektif. Teori akan menghasilkan simpulan yang multidimensi. Dalam melakukan jenis triangulasi teori, peneliti harus memahami teori-teori yang digunakan dan keterkaitannya dengan permasalahan yang diteliti sehingga mampu menghasilkan simpulan yang lebih mantap dan benar-benar memiliki makna yang kaya perspektifnya. Jenis triangulasi yang digunakan dalam penelitian ini ialah triangulasi sumber dan triangulasi metodologi yaitu membandingkan dan mengecek balik derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh menggunakan teknik pengumpulan data yang berbeda. Selain menggunakan triangulasi di atas peneliti juga menggunakan triangulasi review atau mengukur keabsahan hasil penelitian dengan membandingkan dan mengecek balik derajat kepercayaan menggunakan teknik mengulang pada informan di instansi yang dijadikan tempat penelitian.

G. Analisis Data

Analisis data merupakan bagian yang amat penting dalam metode ilmiah karena dengan analisis, data dapat diberi makna yang berguna dalam memecahkan masalah penelitian. Menurut Lexy J. Moleong 2001:103 “Analisis data adalah proses mengorganisasikan dan mengurutkan data ke dalam pola, kategori. Dan satuan uraian dasar sehingga dapat ditemukan dan dapat dirumuskan hipotesis kerja seperti yang disarankan oleh data.” Dari rumusan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa analisis data bermaksud pertama-tama mengorganisasikan data yang diperoleh. Lebih lanjut Lexy J. Moleong 2001:104 menjelaskan bahwa “Pengorganisasian dan pengelolaan data tersebut bertujuan menemukan tema dan hipotesis kerja yang akhirnya diangkat menjadi teori substantif.” Analisis penelitian kualitatif biasanya dilakukan bersamaan dengan proses pengumpulan data, atau dilakukan di lapangan. Sedangkan model analisis yang peneliti gunakan adalah model terjalin atau interaktif. Miles dan Huberman 1992:16 mengemukakan bahwa “Kami anggap analisis terdiri dari tiga alur kegiatan yang terjadi secara bersamaan, reduksi data, penyajian data, penarikan lesimpulanverifikasi.” Kegiatan utama dalam analisis data adalah tahap pengumpulan data yang kemudian menyatu dengan ketiga tersebut di atas. Ketiga kegiatan di atas dapat dijelaskan sebagai berikut: 1. Reduksi Data Reduksi data merupakan komponen pertama dalam analisis yang merupakan proses seleksi, pemfokusan, penyederhanaan, dan abstraksi data dari fieldnote. Proses reduksi data berlangsung secara terus- menerus sepanjang pelaksanaan penelitian, bahkan prosesnya diawali sebelum pelaksanaan pengumpulan data, artinya reduksi data sudah berlangsung sejak peneliti mengambil keputusan meski mungkin tidak disadari sepenuhnya tentang kerangka kerja konseptual, melakukan pemilihan kasus menyususn pertanyaan penelitian, dn juga menentukan cara pengumpulan data yang digunakan. Berpijak dari penjelasan di atas dapat dikatakan bahwa reduksi adalah bagian proses yang mempertegas, memperpendek, membuat fokus, membuang hal- hal yang tidak penting, dan mengatur data sedemikian rupa sehingga akan mempermudah dalam menarik kesimpulan akhir. 2. Sajian Data Sajian data merupakan suatu rakitan organisasi informasi, diskripsi dalam bentuk narasi yang memungkinkan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan dapt dilakukan serta disusun secara logis dn sistematis sehingga bila dibaca, akan bisa lebih mudah dipahami berbagai hal yang terjadi dan memungkinkan peneliti untuk berbuat sesuatu pada analisis ataupun tindakan lain berdasarkan pemahamannya Kedalamannya dan kemantapan hasil penelitian sangat ditentukan oleh kelengkapan sajian datanya. 3. Penarikan Simpulan Verifikasi Dari awal pengumpulan data, peneliti sudah harus memahami apa arti sari berbagai hal yang ditemui dengan melakukan pencatatan peraturan-peraturan, pola-pola, pertanyaan-pertanyaan, konfigurasi yang mungkin, arahan sebab akibat, dan berbagai proposisi. Pada dasarnya kesimpulan awal sudah dapat ditarik sejak pengumpulan data. Kesimpulan-kesimpulan mungkin tidak muncul sampai pengumpulan data berakhir. Hal ini sangat tergantung pada besarnya kumpulan-kumpulan catatan lapangan pengkodeanny, penyimpanan, metode pencarian ulang yang digunakan, dan kecakapan peneliti. Kesimpulan- kesimpulan juga harus diverifikasikan. Jadi bukan berarti sesudah dilakukan penarikan kesimpulan merupakan final dari analisis karena pada dasarnya makna-makna yang muncul dari data-data harus diuji kebenarannya, yaitu yang merupakan validitasnya. Sehingga dalam hal ini peneliti iap dan mampu bergerak diantara kegiatan tersebut. Jadi dapat dikatakan bahwa analisis data kualitatif merupakan upaya yang berlanjut, berulang-ulang dan terus menerus, saling susul-menyusul antara proses satu dengan proses yang lain. Seperti yang dikemukakan oleh Miles dan Huberman dalam H. B Sutopo 2002:96 yaitu “Reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan verifikaksi sebagai suatu yang jalin menjalin pada saat sebelum, selama dan sesudah pengumpulan data dalam bentuk sejajar dan, untuk membangun wawasan umum yang disebut analisis.” Untuk lebih jelasnya antar pengumpul data, penyajian data dan penarikan kesimpulan dalam jalinan siklus analisis data dapat peneliti gambarkan pada bagan di bawah ini: Pengumpulan data Sajian Data Reduksi Data Verifikasi Penarikan Kesimpulan Gambar 2 Gambar Skema Model Analisis Interaktif Sumber Miles dan Huberman dalam H. B Sutopo Teknik analisis data seperti yang telah digambarkan di atas merupakan teknik analisis mengikuti pola yang bersumberpada pola analisis interaktif. Dalam model analisis itu sering terjadi saling interaksi antar unsur-unsur dalam penelitian. Tidak ada batas yang memisahkan antar unsur-unsur dalam proses penelitian pada tingkat verifikasi kalau dirasa perlu untuk memantapkan hasil penelitian atau dibutuhkan data baru, sehingga dapat memantapkan kesimpulan.

H. Prosedur Penelitian