Tempat Dan Waktu Penelitian Bentuk dan Strategi Penelitian

menggunakan cara atau jalan tertentu.” Sedangkan menurut Kartini Kartono 1996:20, “Metodologi penelitian adalah cara-cara berfikir dan berbuat yang dipersiapkan dengan baik-baik untuk mengadakan penelitian dan untuk mencapai tujuan penelitian.” Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa metodologi penelitian adalah suatu kegiatan mengumpulkan data dalam penelitian dengan teratur, terncana dan sistematis untuk mencari jawaban atas suatu masalah.

A. Tempat Dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian Suatu penelitian memerlukan tempat penelitian yang akan dijadikan obyek dalam memperoleh data yang berguna untuk mendukung tercapainya tujuan penelitian. Adapun yang menjadi tempat penelitian ini, peneliti mengambil lokasi di Kantor Satuan Kerja Monumen Pers Nasional Surakarta Jl. Gajah Mada No. 59 dengan alasan sebagai berikut: a. Tersedia data yang dibutuhkan untuk menjawab permasalahan dalam penelitian. b. Lokasi sangat stategis dan mudah dijangkau oleh sarana transportasi sehingga menudahkan penelitian. 2. Waktu Penelitian Waktu penelitian merupakan waktu yang diperlukan untuk melakukan penelitian. Penelitian ini dilaksanakan selama delapan bulan terhitung sejak bulan Agustus 2006 sampai dengan bulan Maret tahun 2007. Jadwal selengkapnya dapat dilihat dalam lampiran.

B. Bentuk dan Strategi Penelitian

1. Bentuk Penelitian Untuk mengkaji permasalahan penelitian secara mendetail dan lengkap diperlukan suatu pendekatan permasalahan, peneliti menggunakan bentuk penelitian kualitatif. Bentuk penelitian menurut paradigma kualitatif dapat berupa penelitian kualitatif eksplanatif dan penelitian kualitatif deskriptif. Berdasarkan masalah yang diajukan dalam penelitian ini, yang ditekankan pada masalah persepsi dan perilaku, maka dalam penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif, yaitu suatu penelitian yang menggambarkan suatu peristiwa atau obyek secara rinci dan mendalam. Peneliti ini tidak memberikan treatment atau perlakuan terhadap obyek, sehingga obyek dibiarkan seperti kondisi aslinya secara apa adanya. Pada penelitian kualitatif peneliti merupakan instrumen utama yang menentukan tinggi rendahnya kualitas hasil penelitian. Kemampuan peneliti dalam menterjemahkan data yang didapat di lapangan dari hasil observasi, wawancara maupun studi pustaka harus benar-benar baik. Penelitian kualitatif menurut Lexy J. Moleong 2001:3 yang mengutib pendapat Kirk dan Miller adalah sebagai berikut: “Penelitian kualitatif adalah tradisi tertentu dalam ilmu pengetahuan sosial secara fundamental tergantung pada pengamatan manusia dalam kawasannya bahwa “Penelitian kualitatif adalah suatu kegiatan untuk menjawab pertanyaan tentang bagaimana dan mengapa proses dan makna dalam pertanyaan meliputi sejauh mana.” Jadi dalam penelitian kualitatif yang diambil adalah berupa kata-kata tertulis atau lisan serta perilaku yang diambil dari obyek penelitian. Data yang dikumpulkan harus menggambarkan atau melukiskan obyek yang diteliti sesuai dengan keadaan yang sebenarnya. Dalam penelitian ini yang sangat dipentingkan adalah kemampuan peneliti dalam menterjemahkan data yang diperoleh dari hasil wawancara, observasi, dan mencatat arsip dan dokumen guna memperoleh tinggi rendahnya hasil penelitian. Sedang deskriptif adalah untuk memecahkan masalah masa sekarang yang menyelediki keadaan fakta-fakta yang tampak sebagaimana adanya. Hasil penelitian tergantung dari kondisi dan kualitas interaksi peneliti dan yang diteliti. 2. Strategi Penelitian Dalam penelitian kualitatif diperlukan startegi yang digunakan sebagai dasar untuk mengamati, mengumpulkan informasi dan untuk menyajikan analisis hasil penelitian. Strategi penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah strategi tunggal terpancang. Menurut Smith dalam Miles dan Huberman 1992:2 “Penelitian deskriptif tunggal terpancang bertujuan agar penelitian dilakukan secara lebih mendalam sehingga hasilnya mempunyai mutu yang tidak dapat disangkal.” Dikataakn tunggal terpancang karena peneliti hanya mengkaji satu permasalahan yang diteliti, yaitu mengenai masalah tentang Motivasi Pemimpin Dalam Meningkatkan Produktifitas Kerja Pegawai Di Kantor Satuan Kerja Monumen Pers Nasional Surakarta, sedangkan disebut terpancang karena apa yang diteliti dibatasi oleh aspek-aspek yang dipilih sebelum melaksanakan penelitian dan berbekal teori yang sudah ada.

C. Sumber Data