Perencanaan dan perancangan Central Business District CBD Simpang Lima Gumul di Kabupaten Kediri dengan penekanan pada pemanfaatan dan pengolahan tata guna lahan,
merupakan perencanaan dan perancangan daerah pusat kegiatan komersil di bidang perdagangan dan jasa di Kabupaten Kediri yang tepatnya terletak pada Ibukota Kabupaten
Kediri dengan Simpang Lima Gumul sebagai pusatnya yang dalam land use kawasan daerah sekitar Simpang Lima Gumul merupakan daerah perdagangan. Kondisi eksisting yang ada
berupa lahan perkebunan dengan pemanfaatan land use kawasan berupa perdagangan tersebut memacu pengolahan land use untuk kawasan perdagangan grosir atau CBD.
I.2. LATAR BELAKANG 1.2.1. Umum
a. Perkembangan Perancangan Kota
Perancangan kota pada dasarnya merupakan kegiatan untuk mengatur ruang kota agar aktifitas kehidupan manusia dan lingkungan alam sekitarnya berkembang secara
harmonis dan bersifat lestari. Hal pokok yang menjadi azas pemanfaatan ruang Indonesia yakni adanya tiga unsur penting dalam penataan ruang kota yaitu manusia beserta
aktifitasnya, lingkungan alam sebagai tempatnya dan pemanfaatan ruang oleh alam tersebut.
8
Kota merupakan pusat pemukiman dan tempat konsentrasi kegiatan penduduk yang mempunyai batas wilayah administrasi yang diatur dalam perundangan serta merupakan
wadah atau tempat berlangsungnya proses kegiatan fisik dan non fisik di luar bidang pertanian, disamping itu kota juga merupakan tempat pemusatan fasilitas sehingga dapat
memberi jaminan pemenuhan kebutuhan penghuninya dan masyarakat di wilayah pengaruhnya, yang meliputi ekonomi, sosial budaya dan pertahanan keamanan.
Dengan adanya perkembangan sosial politik di Indonesia maka di setiap kota terjadi tuntutan masyarakat yang mengakibatkan adanya pergeseran pola pikir yang
menyangkut penyelenggaraan pemerintah daerah yang kemudian dituangkan dalam Undang Undang No. 32 tahun 2004 tentang otonomi daerah dan UU No. 33 tahun 2004
tentang perimbangan keuangan antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah.
8
Ir Edy Darmawan, MEng.Teori dan Implementasi Perancangan Kota. Badan Penerbit Universitas Diponegoro Semarang, 2003.
Bergesernya peran pelaku pembangunan dari pemerintah ke masyarakat dan dunia usaha, maka pemerintah daerah segera berbenah diri lebih kreatif, produktif, dan
berinisiatif untuk mengembangkan segala potensi yang ada di daerah, agar daerah nantinya secara bertahap mampu membiayai kebutuhan rumah tangganya menuju
otonomi yang nyata.
b. Definisi Central Business District CBD
Dalam pemerintahan yang mengatur keuangannya sendiri, kota-kota di Indonesia banyak melakukan pembenahan, salah satu caranya yaitu dengan memacu pertumbuhan
bisnis di Indonesia dengan pembangunan kawasan pusat bisnis atau Central Business District CBD, sebagai pusat kawasan perdagangan dan jasa. CBD merupakan simbol
kekuatan kehidupan sosial ekonomi suatu kota yang menunjukan tingkat intensitas interaksi antara orang dan aktivitasnya pada suatu kawasan tertentu yang relatif kecil,
tetapi dapat menciptakan suatu kondisi yang dinamis. Pada umumnya CBD terletak pada pusat kota yang merupakan kawasan tertua dari pusat kota. Sebagai wadah kegiatan
ekonomi CBD berkaitan dengan fungsi-fungsi sebagai berikut : § Tempat pelaksanaan transaksi atau lingkungan kerja.
§ Pasar tenaga kerja, sejumlah besar tenaga kerja dengan keahlian yang berbeda-beda dapat dijumpai di pusat keuangan pasar kredit.
§ Fasilitas perbelanjaan skala tinggi merupakan lain dari prasarana yang tersedia di pusat kota.
Pengertian CBD adalah wadah konsentrasi kegiatan bisnis. Jenis kegiatan tersebut diantaranya perdagangan, kegiatan belanja dan sebagainya, dengan karakteristik
penggunaannya lebih banyak untuk kegiatan perkantoran dan pemerintahan. CBD merupakan kawasan yang didalamnya menampung aktifitas yang relatif padat atau
kegiatan yang multifungsional. Kegiatan yang berada di dalamnya meliputi diantaranya yang paling menonjol adalah kegiatan perdagangan, jasa dan perkantoran.
9
Pembangunan CBD bisa satu atau lebih. Batasan pusat usaha ini menurut beberapa penelitian menunjukan ada yang menyebar luas dan di lain kota ada yang malah
9
Sitohang, 1977 :170 dikutip oleh Indra Istiani, Pedestrian CBD Simpag Lima Semarang,Tugas Akhir Planologi Universitas Diponegoro,2002.
berkurang. Perluasan menuju ke arah pemukiman kelas atas, sedangkan penurunan luas pusat kota terjadi dengan berubahnya daerah yang mendekati daerah industri. CBD
sangat erat hubungannya dengan masalah-masalah seperti kemacetan, polusi udara, dan suhu udara yang panas terutama pada waktu siang hari, padahal aktifitas manusia yang
ada cukup tinggi.
10
Penelitian dari Murphy dan Vance untuk kota-kota Amerika Serikat menunjukkan bahwa ada beberapa ciri CBD. Pertama terdapat toko-toko pengecer utama, memiliki
proporsi tertinggi dalam perkantoran, konsentrasi gedung tinggi, konsentrasi jumlah pejalan kaki yang tinggi, konsentrasi volume kendaraan, memiliki nilai sewa lahan
tertinggi, dan terakhir selalu mengalami perubahan-perubahan.
11
c. Central Business District CBD di Indonesia