Aspek Bangunan TINJAUAN KAWASAN SIMPANG LIMA GUMUL – KEDIRI

§ Bis Surat Pada wilayah perencanaan bis surat yang ada berupa kotak warna jingga, ditempatkan dengan ketinggian ±12m. Contoh bis surat dapat dilihat pada sebelah masjid di Simpang Lima. § Bak sampah Bak sampah pada kawasan perencanaan milik perorangan dan belum adanya bak sampah umum, sehingga tiap rumah tidak sama

c. Aspek Bangunan

Mengenai kondisi faktual di lapangan baik jumlah lantai bangunan, kondisi bangunan, tampilan bangunan yang dapat menciptakan image kota § Penggunaan bangunan Pada kondisi sekarang wilayah perencanaan masih sebagian besar masih berupa lahan kosong yaitu tanah sawah milik desa dan penduduk. Penggunaan tanah yang paling padat di sepanjang jalan Kediri-Pare. § Jumlah lantai bangunan Jumlah lantai di wilayah perencanaan berdasarkan pengamatan adalah berlantai satu dan berlantai dua dengan ketinggian yang berbeda-beda. § Sifat dan kondisi bangunan Berdasarkan bahan yang digunakan untuk kontruksi, lantai, dinding dan atap sebagian besar bangunan yang ada dapat dikatakan bersifat permanen dengan kondisi sedang dan baik § Kemunduran bangunan Kemunduran bangunan yang dimaksud adalah jarak faktual terdekat antara dinding bangunan terhadap jalan. Berdasarkan survey di lapangan didapatkan bahwa sebagian besar bangunan yang ada terutama bangunan milik perorangan atau pribadi dinding terluarnya berada pada batas jalan, dan beberapa mempunyai jarak kurang lebih 2-3 meter. Untuk bangunan milik dinas yang berada pada koridor jalan Kediri-Pare yaitu kantor Dinas Pertanian memiliki kemunduran antara 15-20 meter. Bangunan sekolah mempunyai kemunduran bangunan 5-10 meter. Tampak bangunan milik warga dengan jarak 2 meter dari jalan. Hal ini menyebabkan kemacetan dan membahayakan bagi pengguna jalan dan dari segi secara visual kurang menarik § Tampilan bangunan Gambar 2.19. Tampak garis sempadan bangunan dengan jalan yang tidak teratur Sumber : dok pribadi Tampilan bangunan yang ada pada kawasan perencanaan dilihat dari bentuk dasarnya kurang ada yang mempunyai ciri khas yang kuat yang dapat dijadikan sebagai ciri kawasan. Berdasarkan fungsi bangunan tampilan bangunan dapat dibedakan menjadi beberapa tipologi bangunan seperti bangunan rumah tinggal, kantor pemerintahan, peribadatan, sekolah, toko. Bangunan kantor dinas pemerintahan penampilan bangunannya terkesan formal, dengan bagian depan terdapat pelataran untuk upacara sekaligus sebagai parkir kendaraan serta merupakan pintu masuk dari bangunan atau main entrance Bentuk peribadatan yang ada berupa masjid yang dicirikan dengan atapnya berbentuk kubah dan terdapat menara. Bangunan sekolah dicirikan dengan bentuknya yang memanjang kedalam dengan ciri ruang- ruang penerima di kelilingi oleh gedung kelas. Terdapat selasar serta jendela dan pintu yang sama Bangunan rumah tinggal berdasarkan pengamatan kebanyakan menggunakan atap pelana ditutup dengan genteng dan sudah menggunakan batu bata sebagai dinding. Bangunan toko diidentifikasikan dengan bagian depannya yang terbuka dengan menggunakan pintu rolling. Pada wilayah perencanaan ini toko yang ada juga difungsikan sebagai rumah tinggal.

d. Kondisi Demografi