Kolagen Ristocetin α-thrombin Asam Arakidonat Antibiotik Dypiridamole

oleh aspirin, NSAIDs, antihistamin, dan beberapa antibiotik. 53,54,56 Epinephrin merupakan agonis yang paling tidak konsisten dari keseluruhan agonis yang sering digunakan. 53,54 Apabila abnor-malitas hanya terlihat pada agonis epinephrine, maka akan meragukan untuk menegakkan diagnosis kelainan berdasarkan hasil tersebut. 54

3. Kolagen

Kolagen merupakan agonis yang paling kuat, konsentrasi yang biasa dipakai adalah 1-5 µgmL. Aggregasi yang diinduksi kolagen menunjukkan lag phase selama 1 menit, ketika trombosit melekat pada fibril kolagen dan mengalami perubahan bentuk dan kemudian pelepasan. Respon aggregasi yang diukur adalah gelombang kedua yang merupakan lanjutan dari peristiwa aktifasi dan pelepasan trombosit. Pada kolagen konsentrasi rendah, respon aggregasi dihambat oleh aspirin dan anti trombosit lainnya. 53,54,56

4. Ristocetin

Pada keadaan trombosit normal dan jumlah antigen von Willebrand faktor cukup, antibiotik ristocetin dengan konsentrasi 1,5 mgmL, menyebabkan agglutinasi trombosit GPIbVWF-dependent. Bila dijumpai respon abnormal maka kemungkinan penyakit von Willebrand atau sindrom Bernard-Soulier kekurangan kompleks GPIb-IX-V harus dipertimbangkan. 53,54 Universitas Sumatera Utara

5. α-thrombin

Merupakan agonis yang sangat kuat, namun pada sediaan PRP, α-trombin akan memotong fibrinogen dan menuntun terjadinya pembentukan bekuan. Konsentrasi α-trombin 0,1-0,5 UmL dapat digunakan untuk mengaktifasi platelet yang dipersiapkan melalui proses pencucian dan gel-filtered. 53,54

6. Asam Arakidonat

Asam arakidonat direaksikan dengan siklooksigenase, akan dikonversikan menjadi thromboxane A2, agonis trombosit yang kuat. Aspirin menghambat siklooksigense dan akan menghambat aggregasi trombosit yang diinduksi oleh asam arakidonat. Pasien yang mengkon-sumsi aspirin atau memiliki gangguan pelepasan intrinsik atau Glanzmann thrombasthenia akan memiliki pola aggregasi abnormal. 53,54

7. Adrenalin

Adrenaline berikatan dengan reseptor α 2 -adrenergic yang ada di permukaan trombosit menyebabkan terhambatnya adenyl cyclase dan pelepasan ion kalsium. Konsentrasi yang biasa digunakan adalah 5- 10µM. Gelombang aggregasi yang terjadi mirip dengan aggregasi yang diinduksi oleh ADP. 57

2.3.1.4. Obat-obatan yang Mempengaruhi Aggregasi Trombosit

Banyak obat-obatan yang dapat mempengaruhi fungsi trombosit. Jika hasil pemeriksaan aggregasi trombosit yang didapatkan tidak menggambarkan suatu kelainan dengan jelas, perlu dipertimbangkan kemungkinan penggunaan Universitas Sumatera Utara obat-obatan dalam seminggu atau 10 hari sebelum pemeriksaan.

1. Antibiotik

Antibiotik yang memiliki struktur cincin β-lactam, seperti penicillin dan cephalosporins, dapat menyebabkan terjadi perubahan membran yang menghambat interaksi antara reseptor dan agonis atau mempengaruhi influx kalsium ion. 53

2. Dypiridamole

Dipyridamole adalah pyrimidopyrimidine yang menghambat uptake adenosine dalam trombosit, sel endotel dan eritrosit, menyebabkan peningkatan lokal kadar adenosine yang menstimulasi adenilat siklase trombosit dan meningkatkan kadar cyclic 3’, 5’- adenosine monophosphate cAMP. Peningkatan ini mengurangi kemampuan beraggregasi. 53

3. Fibrinolytik