3.9. CARA KERJA
3.9.1. Pengambilan Sampel
Penelitian dilakukan di RSUP Haji Adam Malik Medan. Sampel dipilih secara konsekutif dan memenuhi kriteria inklusi.
Dilakukan tindakan flebotomi pada vena mediana cubiti, sejumlah 12 mL darah vena diambil dan dibagi ke dalam tiga tabung sodium
sitrat 3,2 2,7 mL, satu tabung serum 2 mL dan satu tabung
K2EDTA 2 mL.
3.9.2. Pengolahan dan Pemeriksaan Sampel
3.9.2.1. Pemeriksaan Nilai MPV
Sebanyak 2 mL darah dimasukkan kedalam tabung K2EDTA dan dihomogenkan perlahan sebanyak 8 kali.
Analisa dilakukan menggunakan automatic cell counting Sysmex XT-2000i untuk memperoleh nilai MPV dan
CBC complete blood count. Pemeriksaan ini harus selesai dalam waktu 1 jam setelah pengambilan sampel.
3.9.2.2. Pemeriksaan Nilai HbA1
Pemeriksaan HbA1
c
c
dilakukan menggunakan Roche automatic analyzer Cobas Integra 400. Sebanyak 2 ml
darah vena dimasukkan ke dalam tabung K2EDTA dihomogenkan perlahan sebanyak 8 kali. Tabung
kemudian dimasukkan ke dalam analyzer untuk di analisa.
3.9.2.3. Pemeriksaan Aggregasi Trombosit
Persentase aggregasi trombosit diperiksa menggunakan light transmission aggregometre LTA
AggRAM Helena Laboratories yang meng-gunakan prinsip turbidimetri. Tiga tabung 8mL darah sodium
Universitas Sumatera Utara
sitrat 3,2 dengan perbandingan 9 bagian darah dengan 1 bagian antikoagulan diho-mogenkan perlahan sebanyak
4 kali lalu diputar dengan kecepatan 900 rpm selama 10 menit. Bagian supernatan yang merupakan PRP
dipindah- kan dengan hati-hati hindari terkena bagian buffy coat ke cuvette, ditutup rapat, dan didiamkan
selama 15-30 menit untuk menunggu trombosit dalam posisi istirahat. Sisa darah dalam tabung diputar kembali
dengan kecepatan 3500 rpm selama 20 menit. Bagian supernatan yang merupa- kan PPP dipindahkan dengan
hati-hati ke cuvette, ditutup rapat. Pada PRP dilakukan pemeriksaan jumlah trombosit menggunakan automatic
cell counter Sysmex XT-2000i. Pemeriksaan dilanjutkan ke tahap berikutnya bila jumlah trombosit 200.000-
250.000mm
3
, namun bila jumlah trombosit 250.000mm
3
dilakukan pengenceran mengguna-kan PPP untuk mencapai jumlah 250.000mm
3
Stock solution agonis dipersiapkan dengan mencampur satu vial ADP adenosine diphosphate dengan 1 mL
aquadest hingga homogen, konsen-trasi yang didapat adalah 20µM. Untuk mendapat-kan konsentrasi 5µM,
maka encerkan 1 bagian stock solution dengan 3 bagian NaCL. Pipet 225µ L PRP ke dalam cuvette aggregasi.
Digunakan untuk menetapkan transmisi “0”. Pipet 225µL PPP ke dalam cuvette aggregasi lainnya.
Digunakan untuk menetapkan transmisi “100”. Tambahkan batang pengaduk ke dalam cuvette tersebut
dan hangatkan selama 2 menit. Masukkan cuvette yang berisi PPP ke dalam kamar reaksi. Atur instrumen untuk
transmisi 100. Keluarkan cuvette PPP dan masukkan cuvette yang berisi PRP ke dalam kamar. Atur
.
Universitas Sumatera Utara
instrument untuk transmisi 0 atau baseline. Setelah instrument dinolkan, baseline yang stabil dibuat dengan
PRP selama 30-60 detik kemudian ditambahkan 25µL ADP.
Hasil dihitung dengan cara berikut gambar 2: a. Diukur perbedaan antara baseline dan 100 aggregasi
B. b. Diukur perbedaan antara baseline dengan amplitude
maksimal yang terbentuk A. Dibagikan antara A dengan B AB. Inilah persentase
aggregasi maksimal.
3.9.3. Pemantapan Kualitas