Mean Platelet Volume MPV Kerangka Teori

8. Antagonis GpIIb-IIIa

Antagonis GPIIb-IIIa berikatan dengan reseptor GPIIb- IIIa integrin αIIbβ3 dan mencegah terjadinya ikatan antara fibrinogen atau VWF pada trombosit yang teraktifasi. Antagonis GPIIb-IIIa, eptifibatide, abciximab, dan tirofiban merupakan yang paling kuat dari seluruh antiplatelet karena ketika berikatan dengan GPIIb-IIIa, aggregasi trombosit terhadap semua agonis ADP, kolagen akan dihambat secara signifikan. 53

2.3.2. Mean Platelet Volume MPV

MPV dan trombosit dihitung menggunakan automated blood cells counter yang menggunakan teknologi aperture-impedance untuk mengukur trombosit. Di samping itu, sel-sel difokuskan melewati celah kecil secara hidrodinamik, dan gelombang listrik yang sesuai dengan ukuran dan volume sel dihasilkan. Pemisah “autodiscriminators” yang bergerak memisahkan antara machine noise pada bagian bawah dan sel darah merah pada bagian atas dari setiap distribusi volume trombosit. MPV dihitung dengan menggunakan rumus: MPV fL=Pct x1000 ÷Plt x10 3 µL, dimana Plt adalah jumlah trombosit dan jumlah partikel diantara pemisah atas dan bawah, Pct merupakan platelet crit dan dihitung secara elektronik dari data histogram. 58 Universitas Sumatera Utara

2.3.3. Kerangka Teori

Genetic Predispotition Deranged Insulin Release Insulin Resistance Obesity Decrease Glucose Uptake Increased Hepatic Glucose Output Hiperglikemia Hiperaktifitas Trombosit DM Tipe 2 Terkontrol Tidak terkontrol Aktifasi Trombosit Vascular Complications Microcirculatory Disturbance Aterogenesis Trombogenesis Environmental Factor Universitas Sumatera Utara

BAB 3 METODE PENELITIAN

3.1. DESAIN PENELITIAN

Penelitian ini merupakan studi cross-sectional analitik untuk menilai hubungan aktifitas trombosit dengan kontrol kadar gula darah.

3.2. TEMPAT DAN WAKTU PENELITIAN

Penelitian dilakukan di Departemen Patologi Klinik FK USURSUP H. Adam Malik Medan bekerjasama dengan Departemen Penyakit Dalam FK USURSUP H. Adam Malik Medan, mulai bulan Juni 2012-Oktober 2013.

3.3. POPULASI DAN SAMPEL PENELITIAN

Populasi terjangkau penelitian ini adalah pasien DM tipe 2 yang berkunjung ke Poliklinik Endokrin RSUP H. Adam Malik Medan mulai bulan Juni-September 2013.

3.4. SAMPEL PENELITIAN

3.4.1. Cara Pengambilan Sampel Penelitian

Pengambilan sampel dilakukan secara konsekutif terhadap semua populasi terjangkau yang memenuhi kriteria penelitian.

3.4.2. Besar Sampel

Digunakan rumus besar sampel untuk uji hipotesis terhadap rerata dua populasi independen. Besar sampel ditentukan dengan rumus: 59,60 � 1 = � 2 = 2 � � 2 � 1 − � 2 + � 1 − � 2 � � − � � 2 � Universitas Sumatera Utara