Venapuncture Antikoagulan Tabung Kaca vs Tabung Plastik Koreksi Jumlah Trombosit Kontaminasi Sel Darah Merah, Hemolisis dan

Pola aggregasi trombosit dikenal dengan istilah respon primer trombosit yang timbul akibat penambahan agonis eksogen seperti ADP, diikuti oleh respon sekunder yang timbul dari pelepasan adenine nukleotida yang terdapat dalam dense granul trombosit. Respon tersebut dikenal sebagai gelombang pertama dan kedua gambar 2.10. Respon bifasik ini dapat tidak terlihat pada penambahan agonis konsentrasi tinggi. 54 53 Gambar 2.10. Pola biphasic pada aggregasi trombosit. 54

2.3.1.2. Variabel Pemeriksaan Aggregasi Trombosit

2.3.1.2.1. Venapuncture

Pengambilan sampel darah pada orang dewasa dianjurkan untuk menggunakan jarum dengan ukuran 18-20G, sedang pada anak-anak menggunakan jarum berukuran 23-25G. Pengambilan sampel menggunakan syringe lebih dianjurkan dari vacutainer. 54 Peningkatan respon terhadap ADP dosis rendah dijumpai PRP yang diperoleh dari vacutainer. 53 Universitas Sumatera Utara

2.3.1.2.2. Antikoagulan

Antikoagulan yang sesuai untuk pemeriksaan aggregasi trombosit adalah sodium sitrat 0,102 M, 0,129 M sitrat buffered atau non buffered dengan rasio perbandingan 9 bagian darah dengan 1 bagian antikoagulan. 53,54 Sodium sitrat 0,1 M buffered lebih dianjurka untuk digunakan karena dapat membantu mempertahankan pH, terutama jika sampel harus menunggu 1-2 jam sebelum dikerjakan. 54

2.3.1.2.3. Tabung Kaca vs Tabung Plastik

Pemeriksaan aggregasi trombosit harus menggunakan tabung plastik atau tabung kaca yang dilapisi silikon. Tabung kaca yang tidak dilapisi akan menyebabkan aktivasi platelet, dan akhirnya mempengaruhi hasil. 54

2.3.1.2.4. Koreksi Jumlah Trombosit

Ada beberapa pendapat yang berbeda mengenai perlu atau tidaknya menstandarisasi jumlah trombosit pada PRP yang digunakan untuk pemeriksaan aggregasi trombosit. 53,54,56 Karena telah dilaporkan bahwa variasi respon aggregasi berhubungan dengan jumlah trombosit, perbandingan respon aggregasi pada pasien yang berbeda atau pada penelitian multicenter mengharuskan adanya standarisasi jumlah trombosit. 56 Biasanya pemeriksaan aggregasi trombosit dilakukan pada jumlah trombosit 250.000-300.000mm 3 . 54 Universitas Sumatera Utara

2.3.1.2.5. Kontaminasi Sel Darah Merah, Hemolisis dan

Lipemia Pemeriksaan aggregasi trombosit dilakukan berdasarkan transmisi optikal, adanya partikel kontaminan, seperti sel darah merah, atau lemak dapat mempengaruhi kemampuan aggregometer untuk mengukur aggregasi trombosit dan dapat menyebabkan menurunnya persentasi aggregasi. Sel darah merah yang lisis akan melepaskan ADP, yang dapat menyebabkan trombosit refrakter pada penambahan ADP eksogem 53,54

2.3.1.2.6. Fibrinogen