4.4 Pengujian Hipotesis
Pada penelitian ini peneliti melakukan pengujian hipotesis dengan menggunakan pengujian koefisien determinasi, uji signifikansi
simultan Uji-F, dan uji signifikansi parsial Uji-T.
4.4.1 Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi R-Square menunjukkan seberapa besar variabel independen menjelaskan variabel dependennya. Apabila
nilai R-Square semakin mendekati satu, maka variabel-variabel independen memberikan semua informasi yang dibutuhkan untuk
memprediksi variabel dependen.
Tabel 4.6 Koefisien Determinasi
R-Square
P a
Pada tabel 4.6 hasil analisis uji koefisien determinasi menunjukkan nilai R koefisien korelasi sebesar 0,156 yang berarti
korelasi atau hubungan antar variabel yaitu variabel dependen manajemen laba dengan variabel independennya IFRS, SIZE,
DER, dan PBV mempunyai hubungan sebesar 15,6. Koefisien
Model Summary
b
Mode l
R R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
Durbin- Watson
1 .156
a
.024 -.026
1.15540 1.816
a. Predictors: Constant, PBV, DER, IFRS, SIZE b. Dependent Variable: LN_DLLPit
Universitas Sumatera Utara
korelasi R dikatakan kuat apabila nilai koefisien R berada diatas 0,5 dan mendekati 1.
Nilai koefisien determinasi R-Square sebesar 0,024 berarti 2,4 manajemen laba yang diukur dari diskresionary akrual loan
loss provission perusahaan dipengaruhi oleh struktur IFRS, SIZE, DER, dan PBV. Sementara sisanya 97,6 dapat dijelaskan oleh
variabel lainnya yang tidak diteliti pada penelitian ini. Nilai Adjusted R Square sebesar 0,026 mengindikasikan bahwa variabel independen
IFRS, SIZE, DER, dan PBV mampu menjelaskan variabel dependen sebesar 2,6 dan sisanya sebesar 97,4 dijelaskan oleh
faktor-faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
4.4.2 Uji Signifikansi Simultan Uji-F
Untuk melihat pengaruh IFRS, SIZE, DER, dan PBV terhadap manajemen laba perusahaan secara simultan dapat dihitung dengan
menggunakan F-test. Apabila tingkat signifikansinya lebih besar dari 0,05 maka variabel independen secara bersama-sama tidak
berpengaruh terhadap manajemen laba. Tetapi, jika nilai signifikansinya lebih kecil dari 0,05 maka variabel independen
secara bersama-sama berpengaruh terhadap manajemen laba.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.7 Hasil Uji Simultan
F-Test
ANOVA
a
Model Sum of
Squares df
Mean Square F
Sig.
Regression 2.577
4 .644
.483 .748
b
Residual 102.792
77 1.335
Total 105.369
81 a. Dependent Variable: LN_DLLPit
b. Predictors: Constant, PBV, DER, IFRS, SIZE Dari uji ANOVA Analysis of Variance didapat nilai F
hitung
sebesar 0,483 dan diketahui nilai F
tabel
sebesar 2,49. Berdasarkan hasil tersebut dapat diketahui bahwa nilai F
hitung
F
tabel
0,4832,49 dan nilai signifikansi untuk uji F yang diperoleh sebesar 0,748 lebih besar
dari tingkat signifikansi alpha yang telah ditetapkan 5 0,05. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa variabel IFRS,
SIZE, DER, dan PBV tidak berpengaruh signifikan secara simultan terhadap manajemen laba.
Universitas Sumatera Utara
4.4.3 Uji Signifikansi Parsial Uji – t
Secara parsial, pengujian hipotesis dilakukan dengan uji-t t- Test. Uji-t dilakukan untuk mengetahui hubungan antara variabel-
variabel independen dengan variabel dependen secara inidividu parsial. Dalam uji-t digunakan hipotesis sebagai berikut :
H
o
: variabel IFRS, SIZE, DER, dan PBV tidak berpengaruh signifikan secara parsial terhadap manajemen laba.
H
a
: variabel IFRS, SIZE, DER, dan PBV berpengaruh signifikan secara parsial terhadap manajemen laba.
Untuk menguji apakah hipotesis yang diajukan diterima atau ditolak digunakan statistik T Uji Secara Parsial dengan tingkat
signifikansi ∝ = 5. Kriteria pengujian yang digunakan adalah
jika nilai signifikansi ∝ lebih kecil dari 0,05 maka variabel
independen secara parsial berpengaruh terhadap variabel independen.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.8 Hasil Uji Parsial
t-Test Coefficients
a
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients t
Sig.
B Std. Error
Beta Constant
-4.347 2.506
-1.735 .087
IFRS .042
.335 .014
.125 .901
SIZE -.032
.080 -.052
-.405 .686
DER -.022
.060 -.041
-.362 .718
PBV .164
.123 .169
1.331 .187
a. Dependent Variable: LN_DLLPit
Berdasarkan hasil pengujian t-test pada Tabel 4.8, maka dapat disimpulkan hasil signifikansi atau pengaruh variabel-variabel
independen terhadap variabel dependen sebagai berikut: 1.
Hasil uji variabel IFRS terhadap manajemen laba menunjukkan bahwa nilai signifikansi lebih besar dari 0,05 0,9010,05 maka
H diterima. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ukuran
IFRS tidak berpengaruh signifikan terhadap struktur manajemen laba.
2. Hasil uji variabel SIZE terhadap manajemen laba menunjukkan
bahwa nilai signifikansi lebih besar dari 0,05 0,686 0,05
Universitas Sumatera Utara
maka H diterima. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
ukuran perusahaan SIZE tidak berpengaruh signifikan terhadap struktur manajemen laba.
3. Hasil uji variabel DER terhadap manajemen laba menunjukkan
bahwa nilai signifikansi financial leverage DER lebih besar dari 0,05 0,718 0,05 maka H
diterima. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa financial leverage DER tidak
berpengaruh signifikan terhadap struktur manajemen laba. 4.
Hasil uji variabel PBV terhadap manajemen laba menunjukkan bahwa nilai signifikansi PBV lebih besar dari 0,05 0,187
0,05 maka H diterima. Dengan demikian dapat disimpulkan
bahwa PBV tidak berpengaruh signifikan terhadap struktur modal.
Dari hasil pengujian pada Tabel 4.8 diatas dapat diperoleh model persamaan linier berganda, yaitu :
DLLPit = -437+0,042IFRS–0,032SIZE– 0,022DER+0,164PBV
Model persamaan linier berganda diatas dapat diinterpretasikan sebagai berikut :
1. Koefisien konstanta sebesar -4,347 menunjukkan bahwa apabila
variabel independen bernilai 0 maka nilai struktur modal sebesar -4,347.
Universitas Sumatera Utara
2. Variabel IFRS yang memiliki nilai koefisien regresi kearah
positif sebesar 0,042 secara statistik berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap manajemen laba. Ini berarti setelah
penerapan IFRS tidak terjadi penurunan manajemen laba pada perusahaan perbankan di Indonesia.
3. Variabel SIZE yang memiliki nilai koefisien regresi kearah
negatif sebesar 0,032. Hal ini mempunyai arti bahwa kenaikan 1 variabel SIZE maka manajemen laba akan mengalami
penurunan sebesar 0,032 dengan asumsi variabel lain tetap. 4.
Variabel DER yang memiliki nilai koefisien regresi kearah negatif sebesar 0,022. Hal ini mempunyai arti bahwa kenaikan
1 variabel DER maka manajemen laba akan mengalami penurunan sebesar 0,022 dengan asumsi variabel lain tetap.
5. Variabel PBV yang memiliki nilai koefisien regresi kearah
positif sebesar 0,164. Hal ini mempunyai arti bahwa kenaikan 1 variabel PBV maka manajemen laba akan mengalami
peningkatan sebesar 0,164 dengan asumsi variabel lain tetap.
4.5 Pembahasan Hasil Penelitian