saham justru lebih suka manajer melakukan downward window dressing untuk menurunkan kewajiban pajak.
Teknik yang biasanya dijumpai dalam praktik manajemen laba adalah mengubah metode akuntansi, membuat estimasi akuntansi, mengubah periode
pengakuan pendapatan dan biaya, mereklasifikasi akun current dan noncurrent, serta mereklasifikasi akrual diskresioner accrual discretionary dan akrual
nondiskresioner accrual nondiscretionary Wolk, Dodd, dan Tearney;2006.
2. 1. 3 International Financial Reporting Standard IFRS 2. 1. 3. 1 Implementasi IFRS
IFRS adalah suatu upaya untuk memperkuat arsitektur keuangan global dan mencari solusi jangka panjang terhadap transparansi informasi keuangan.
Pada tahun 2006 dalam kongres IAI X di Jakarta ditetapkan bahwa konvergensi penuh IFRS akan diselesaikan pada tahun 2008. Namun sampai akhir 2008 jumlah
IFRS yang diadopsi baru mencapai 10 standard IFRS dari total 33 standard. Minimnya sumber daya untuk mendukung anggota DSAK-IAI yang semua
anggotanya adalah paruh waktu bekerja untuk pengembang standar pelaporan, IFRS yang sangat cepat berubah sehingga DSAK-IAI sulit untuk mengejarnya,
dan masalah translasi bahasa menjadi kendala dalam penerapan IFRS ke dalam PSAK.
Kesiapan pelaku industri juga menjadi pertanyaan. Ketidakpastian industri keuangan khususnya perbankan dalam mengadopsi standar akuntansi instrumen
keuangan PSAK 50 dan PSAK 55 revisi 2006 membuat banyak pihak
Universitas Sumatera Utara
meragukan apakah Indonesia siap dalam mengadopsi IFRS. PSAK 50 dan PSAK 55 revisi 2006 adalah standar akuntansi instrumen keuangan yang diadopsi dari
IAS 39 Recognation and Measurement of Financial Instrumen dan IAS 32 Presentation and Disclosure of Financial Instruments yang sedianya berlaku
efektif mulai 1 Januari 2009 dengan terpaksa diundur menjadi 1 Januari 2010 akibat dari desakan pelaku industri yang belum siap menerapkannya. PSAK 50
dan 55 revisi 2006 yang mengacu pada IAS 32 dan IAS 39 merupakan PSAK yang kontroversial karena dampaknya yang besar pada industri perbankan
Indonesia dimana instrumen keuangan adalah komponen utama dari aset dan liabilitas bank.
2. 1. 3. 2 Dampak Implementasi IFRS
Menurut Caratri 2011 implikasi berlakunya PSAK No. 50 revisi 2006 sebagai pengganti PSAK No. 50 1998 dalam industri perbankan Indonesia
terkait dengan Cadangan Kerugian Penurunan Nilai CKPN atau loan loss provisioning. Cadangan Kerugian Penurunan Nilai CKPN merupakan salah satu
komponen akrual yang sangat besar di bank. Perhitungan CKPN menggunakan PSAK 50 dan 55 revisi 2006 lebih ketat dan objektif dibandingkan PSAK
sebelumnya, namun demikian mengandung unsur penilaian judgment yang lebih tinggi, sehingga meningkatkan kecenderungan manajemen laba melalui CKPN
Santy dkk, 2012.
Universitas Sumatera Utara
Myer 1990, Beatty et al. 1995, dan Collins et.al 1995 menemukan bukti manajemen melakukan manajemen laba untuk memenuhi kecukupan modal
menggunakan loan charge off penghapusan loan loss provision. Kanagaretnam et al. 2004 menemukan bahwa manajer melakukan perataan laba melalui loan
loss provision LLP untuk mengurangi variabilitas laba. Keuntungan atau kerugian dari instrument keuangan adalah salah satu celah untuk melakukan
manajemen laba selain melalui CKPN. Namun PSAK 50 dan 55 Revisi 2006 melarang reklasifikasi antarkelompok instrumen keuangan, sehingga
meningkatkan kecenderungan manajemen laba melalui CKPN. Nilai ekonomi dari portofolio kredit dan pendanaannya funding dapat
naik atau turun disebabkan karena adanya perubahan dengan kualitas kredit yaitu jika terjadi masalah terhadap itikad baik willingness to pay dan kemampuan
debitur untuk melunasi kredit beserta pinjamannya ability to pay. Penyisihan kerugian dilakukan sehingga laporan keuangan bank mencerminkan keadaan yang
sebenarnya representation faithfullness. Selama ini kalau mengacu pada PSAK yang lama, penentuan cadangan memakai konsep ekspektasi kerugian kredit
expectation loss sehingga bank bisa menumpuk cadangan besar-besaran kalau bankir merasa default kreditnya besar. Celah ini yang banyak dimanfaatkan bank
untuk memoles laporan keuangannya dan melakukan window dressing. Namun, dengan diterapkannya PSAK 50 55 revisi 2006 dan Pedoman
Akuntansi Perbankan Indonesia PAPI tahun 2008 yang menyesuaikan PSAK tersebut, bank dituntut untuk menentukan CKPN berdasarkan data historis
kerugian kredit yang sudah terjadi incurred loss dari pengalaman kerugian yang
Universitas Sumatera Utara
sudah terjadi berdasarkan data historis setiap jenis kredit bank tersebut minimal selama 3 tahun terakhir.
Sekalipun penerapan kedua PSAK revisi IFRS ini terlihat cukup ekstrim, tetapi dapat menggambarkan kondisi bank yang sesungguhnya. Adanya aturan
yang tegas mengenai penentuan CPKN akan mengurangi kesempatan manajemen bank untuk melakukan window dressing. Bila dulu bank dapat menumpuk
pencadangan besar dengan alasan kehati-hatian, meski kualitas kredit tidak mengkhawatirkan sehingga laba ikut turun. Tujuannya menghindari pajak atau
mengatur ritme kinerja. Namun dengan diberlakukan PSAK revisian ini, bank tidak bisa lagi melakukan hal itu. Dan bank sebetulnya memiliki kesempatan
untuk meningkatkan kinerja laporan keuangannya dengan mendapatkan kredit yang memiliki kualitas yang baik.
Menurut Ng Eng dan Wahyuni 2012:5, IFRS memiliki banyak kelebihan sebagai berikut :
1. IFRS dihasilkan oleh suatu lembaga internasional yang independen
sehingga pengaruh kekuatan politik dalam penyusunan standar dapat minimal.
2. Proses pembuatan IFRS lebih komprehensif melalui riset yang
mendalam. Komentar untuk discussion paper maupun exposure draft keluaran IASB datang dari seluruh dunia sehingga standar yang
dihasilkan lebih mencerminkan kebutuhan global dari pada kebutuhan suatu negara tertentu.
3. IFRS adalah standard yang berbasis prinsip principle based sehingga
pengaturannya lebih sederhana dibandingkan dengan standar pelaporan keuangan keluaran Amerika Serikat yang lebih terperinci dan rumit
rule based.
4. IFRS mensyaratkan pengungkapan informasi disclosure yang lebih
detail dan terperinci sehingga membantu pengguna laporan keuangan mendapatkan informasi yang relevan.
Universitas Sumatera Utara
5. IFRS semakin diterima oleh banyak negara, terlebih setelah terbukti
standar akuntansi Amerika Serikat tidak mampu membentengi skandal-skandal perusahaan besar seperti kasus Enron dan Worldcom.
2. 2 Penelitian Terdahulu