Kebijakan Bank Indonesia terhadap Pembiayaan Usaha Mikro dan

16 tempat usaha. Memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp 300 juta sampai dengan paling banyak Rp 2,5 Milyar. c. Usaha Menengah : usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perseorangan atau badan usaha. memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp. 500 juta sampai dengan paling banyak Rp. 10 Milyar tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha; memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp. 2,5 Milyar sampai dengan paling banyak Rp. 50 Milyar. Tabel 1. Perbandingan Kriteria UMKM Menurut UU No. 20 Tahun 2008 KRITERIA Aset Rupiah Omset rupiah Lama Baru Lama Baru Usaha Mikro 50 Jt 100 Jt 300 Jt Usaha Kecil 200 Jt 50 – 500 Jt 1 M 300 Jt – 2,5 M Usaha Menengah 200 Jt – 10 M 500 Jt – 10 M 1 – 50 M 2,5 – 50 M Sumber : Statistik Usaha Mikro, Kecil dan Menengah UMKM, 2008-2009 4. Menurut Bank Dunia a. Usaha Mikro : Kegiatan usaha yang menggunakan pekerja hingga 20 orang. b. Usaha Kecil Menengah adalah perusahaan yang menggunakan tenaga kerja di atas 20 oraang dengan aset di luar tanah dan bangunan hingga US 500 ribu.

4. Kebijakan Bank Indonesia terhadap Pembiayaan Usaha Mikro dan

Kecil UMKM Undang-undang No. 231999 tentang Bank Indonesia sebagaimana diamandemen dengan Undang-undang No. 32004, kebijakan Bank Indonesia dalam mendukung peningkatan iklim usaha atau sektor riil mengalami perubahan mendasar. Bank Indonesia tidak dapat lagi memberikan KLBI dan pemberian bersifat tidak langsung antara lain melalui regulasi dan fasilitasi dalam peran – peran strategis. Bank Indonesia tidak secara khusus mendesain suatu kebijakan dalam bidang perkreditan secara sektoral. Kebijakan Bank Indonesia lebih diarahkan 17 untuk mendukung pengembangan UMKM, terutama yang berbasis komoditas unggulan. Kebijakan tersebut dituangkan dalam bentuk pengaturan ketentuan dan pemberian bantuan teknis khususnya melalui perbankan serta kerjasama dengan pemangku kepentingan Departemen, lembaga donor dan lembaga terkait pemberdayaan UMKM. Di dalam kebijakan lintas sektoral tersebut terdapat kegiatan-kegiatan yang berupaya mendukung pengembangan sektor UMKM, secara umum Bank Indonesia memberikan sejumlah fasilitas, diantaranya : a. Data dan Informasi Bisnis Indonesia DIBI, DIBI menyajikan data dan informasi berbasis Website dan dapat diakses melalui website Bank Indonesia www.bi.go.id . Informasi yang disajikan dalam DIBI didasarkan atas penelitian yang dilakukan oleh Bank Indonesia, antara lain data dan informasi mengenai potensi ekonomi daerah, komoditas ekspor potensial serta pola pembiayaan lending model. b. Pola pembiayaan UMKM Bank Indonesia melaksanakan penelitian mengenai pola pembiayaanlending model berbagai komoditas yang potensial untuk dibiayai oleh bank. c. Pengembangan UMKM melalui Pengembangan Klaster Program yang didesain untuk mengembangkan UMKM melalui model klaster yang teritegrasi dari hulu ke hilir. UMKM akan memperoleh manfaat dari kerjasama dengan usaha menengah maupun usaha besar yang berperan sebagai local champion dalam suatu komunitas usaha sejenis. d. Penelitian tentang Pola Kemitraan. Penelitian ini bertujuan melihat berbagai pola kemitraan antara usaha menengahusaha besar dengan UMKM dalam rangka meningkatkan potensi akses kredit ke Perbankan. Dalam kemitraan tersebut usaha menengahbesar dapat berperan sebagai pemberi rekomendasi, avalis¸dan juga memberikan cash collateral bagi UMKM yang menjadi mitra dalam hubungan usaha kemitraan. e. Fasilitasi Percepatan dan Pemberdayaan Ekonomi Daerah 18 Program ini dilakukan dalam upaya untuk mengembangkan ekonomi derah terutam sektor riil yang masih dirasakan terhambat perkembangannya. BI melalui jaringan kantor BI bergerak mendukung berbagai program dari dinasinstansi yang dirasakan masih terhambat pembiayaannya oleh perbankan di daerah. Selain itu atas inisiatif Bank Indonesia, juga telah terbentuk lembaga mediator yang menjembatani kepentingan UMKM dan perbankan yaitu Konsultan Keuangan Mitra Bank KKMB. Salah satu tugas KKMB adalah mempersiapakan UKM agar menjadi lebih feasible dan bankable. Melalui kebijakan Bank Indonesia yang dituangkan dalam Surat Edaran Bank Indonesia No. 644DPNP tanggal 22 Oktober 2004 perihal Rencana Bisnis Bank Umum, telah diatur khusus terkait penyaluran kredit pada sektor Usaha Mikro, Kecil dan Menengah yang menggambarkan keterlibatan Bank dalam rangka ikut serta mendorong perkembangan yang positif dari sektor UMKM.

5. Kebijakan Pemerintah terhadap Pembiayaan UMKM