Pengertian Kredit “Study of Role and Performance State-owned Bank Toward Financing of Small and Medium Enterprise”

9 Pengertian Bank Pekreditan Rakyat Bank Perkreditan Rakyat adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional atau berdasarkan prinsip Syariah yang dalam kegitannya tidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.

2. Pengertian Kredit

Secara umum kredit didefinisikan sebagai kegiatan orang perorang atau badan usaha dalam rangka pemenuhan kebutuhan hidup dengan cara pinjam meminjam. Transaksi kredit timbul karena suatu pihak meminjam sejumlah uang atau sesuatu yang dipersamakan dengan itu, dimana pihak peminjam wajib melunasi kredithutangnya pada waktu yang telah ditentukan. Disamping itu kredit timbul sebagai akibat adanya transaksi jual beli, dimana pembayarannya ditangguhkan, baik sebagian maupun seluruhnya. Menurut Eric L.Kohler 1964;154, kredit adalah kemampuan untuk melaksanakan suatu pembelian atau mengadakan suatu pinjaman dengan suatu janji pembayarannya akan dilakukan dan ditangguhkan pada suatu jangka waktu yang disepakati. Menurut Teguh Pudjo Muljono 1989;45, kredit adalah suatu penyertaan uang atau tagihan atau dapat juga barang yang menimbulkan tagihan tersebut pada pihak lain, atau juga memberi pinjaman pada orang lain dengan harapan akan memperoleh sesuatu tambahan nilai dari pokok pinjaman tersebut yaitu berupa bunga sebagai pendapatan bagi pihak yang bersangkutan. Definisi kredit menurut Undang – Undang No. 10 Tahun 1998 tentang Perbankan adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam antara bank dengan pihak lain, yang mewajibbkan pihak peminjam untuk melunasi hutangnya setelah jangka waktu tertentu dengan jumla bunga, imbalan atau pembagian hasil keuntungan. Jenis-jenis kredit dapat digolongkan sebagai berikut : 1. Berdasarkan penggunaan Dendawijaya, 2005, dibedakan menjadi : Kredit Investasi : Kredit untuk membiayai kepentingan barang modal investasi. 10 Kredit Modal Kerja : Kredit untuk membiayai modal kerja usahaperusahaan. Kredit Konsumsi : Kredit untuk keperluan barang-barang konsumsi yang diperlukan debitur. 2. Berdasarkan segmentasi Bank Indonesia, 2008, dibedakan menjadi : Kredit Mikro : Kredit yang diberikah maksimal Rp 50 juta. Kredit Kecil : Kredit yang diberikah Rp 50 juta, Rp 500 juta. Kredit Menengah : Kredit yang diberikah Rp 500 juta, Rp 5 Milyar. 3. Berdasarkan jangka waktu Djinarto, 2000, dibedakan menjadi : Kredit Jk Pendek : Kredit dengan rentang maksimal 1 tahun. Kredit Jk Menengah : Kredit dengan rentang waktu 1 – 3 tahun. Kredit Jk Panjang : Kredit dengan rentang waktu minimal 3 tahun. Menurut definisi yang dipakai dalam Microcredit Summit 1997, kredit mikro adalah program pemberian kredt berjumlah kecil kepada warga paling miskin untuk membiayai proyek yang dia kerjakan sendiri agar menghasilkan pendapatan, yang memungkinkan mereka peduli terhadap diri sendiri dan keluarganya, “Programmes extend small loand to very poor for self-employment projects that generate income, allowing them to cafe for themselves and their families”. Konsep Kredit Bank Umum Kredit loans adalah aktiva terbanyak yang dimiliki bank umum. Porsi kredit berkisar 60 - 80 dari total aktiva bank umum. Tujuan utama penyaluran kredit adalah memperoleh pendapatan bunga. Karena porsi kredit dalam aktiva bank sangat besar, maka sebagian besar penerimaan bank berasal dari bunga kredit Manurung dan Rahardja, 2004. Dalam menyalurkan kredit, bank tetap berjalan pada prinsip kehati-hatian, selain memegang prinsip 5C Character, Collateral, Capital, Capacity dan Condition of Economy bank juga mempertimbangkan hal lain seperti kemampuan pengusaha debitur mengembalikan kreditnya. Dalam rangka 11 memberikan keleluasaan penyaluran kredit perbankan, beberapa hal yang akan ditempuh oleh Bank Indonesia meliputi : 1. Meningkatkan peran serta perbankan dalam penyaluran kredit kepada sektor usaha Mikro, Kecil dan Menengah UMKM 2. Meningkatkan efisiensi Bank dalam melakukan pembiayaan dalam rangka memperluas jangkauan pelayanan kepada nasabah Bank Indonesia, 2009. Bank adalah bisnis yang berdagang dalam kredit dan uang, maka bisnis utamanya suatu kepercayaan trust, sehingga dapat dikatakan bahwa bank merupakan lembaga kepercayaan Rivai dan Permata, 2006. Sebagaimana diketahui bahwa usaha bank yang paling besar dalam memberikan kontribusi terbesar sebagai sumber penghasilan bank berasal dari penyaluran kredit kepada masyarakat, mengingat bahwa : 1. Bank harus dapat memelihara dan mengembangkan kepercayaan timbal balik 2. Pos pinjaman yang diberikan merupakan pos aktiva terbesar dalam neraca bank 3. Perkreditan memberikan kontribusi penghasilan terbesar bagi sebagian besar bank 4. Bank merupakan lembaga perantara intermediary antara masyarakat suplus dana dengan pihak lain yang kekurangan dana. Debitur merupakan orang yang meminjam sejumlah dana dengan jangka waktu tertentu kepada bank yang diikat secara hukum melalui suatu perjanjian kredit. Debitur harus tunduk kepada seperangkat standar dan aturan bank, tanpa melihat jumlah dan jenis kredit yang diberikan, bertujuan untuk melindungi bank dari risiko kerugian yang ditimbulkan dikemudian hari Compton, 1991. Berdasarkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan PSAK dan Pedoman Akuntansi Perbankan Indonesia PAPI tahun 2000, kredit adalah peminjaman uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam antara bank dan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi hutangnya setelah jangka waktu tertentu dengan jumlah bunga, imbalan atau pembagian hasil keuntungan. Hal yang termasuk dalam pengertian 12 kredit yang diberikan adalah kredit dalam rangka pembiayaan bersama, kredit dalam restrukturisasi, dan pembelian surat berharga nasabah yang dilengkapi dengan Note Purchased Agreement NPA. Dengan demikian, dalam prakteknya kredit merupakan penyerahan nilai ekonomi sekarang atas kepercayaan dengan harapan mendapatkan kembali suatu nilai ekonomi yang sama dikemudian hari, suatu tindakan atas dasar perjanjian, dimana dalam perjanjian tersebut terdapat jasa dan balas jasa prestasi dan kontra prestasi yang keduanya dipisahkan oleh unsur waktu, suatu hak yang dengan hak tersebut seorang dapat mempergunakannya untuk tujuan tertentu dalam batas waktu tertentu dan atas pertimbangan tertentu pula. Beberapa keuntungan pemenuhan sumber-sumber dana dari sektor perkreditan menurut Muljono 2001 adalah : 1. Relatif mudah diperoleh kalau memang usahanya layak. 2. Telah ada lembaga yang kuat di masyarakat perbankan yang menawarkan jasanya di bidang penyediaan dana kredit. 3. Biaya untuk memperoleh kredit bunga, biaya administrasi dapat diperkirakan dengan tepat, sehingga memudahkan para pengusaha dalam menyusun rencana kerjanya untuk masa-masa mendatang. Fungsi Kredit Pembiayaan. Di dalam kehidupan perekonomian, perdagangan dan keuangan pada umumnya, maka garis besar fungsi kreditpembiayaan adalah : 1. Meningkatkan daya guna utility dari suatu modal atau uang. Melalui kredit, dana yang mengendap idle funds di dalam kas bank akan dimanfaatkan oleh para debitur untuk memperbesar usaha produksi maupun perdagangan. 2. Meningkatkan daya guna utility dari suatu barang. Tanpa adanya bantuan fasilitas kredit dari bank, kemampuan para pengusaha di dalam berproduksi dan mendistribusikan hasil produksinya masih terbatas. Namun dengan adanya fasilitas kredit, para pengusaha dapat memproduksi bahan mentah menjadi barang jadi dan pendistribusiannya akan meningkat. Dengan demikian, pemanfaatan atas barang tersebut meningkat pula. 13 3. Meningkatkan peredaran dan lalu lintas uang. Kredit yang disalurkan melalui rekening pengusaha menciptakan pertambahan peredaran uang giral dan sejenisnya seperti cek, bilyet giro dan sebagainya. Peredaran uang kartal dan giral akan lebih berkembang, karena kredit menciptakan suatu kegairahan berusaha sehingga penggunaan uang akan bertambah baik secara kualitatif maupun kuantitatif. Hal ini sejalan dengan pengertian bank selaku money creator. 4. Menimbulkan kegairahan berusaha masyarakat. Manusia adalah mahluk yang selalu melakukan kegiatan ekonomi, yaitu selalu berusaha memenuhi kebutuhannya. Kegiatan usaha sesuai dengan dinamikanya akan selalu meningkat, tetapi peningkatan usaha tidaklah selalu diimbangi dengan peningkatan kemampuan terutama kemampuan finansial. Fasilitas kredit yang diterima pengusaha dari bank inilah yang kemudian digunakan untuk memperbesar volume usaha dan produktivitasnya. 5. Kredit sebagai alat stabilisasi ekonomi, Untuk menekan arus inflasi dan terlebih-lebih lagi untuk usaha pembangunan ekonomi, kredit bank memegang peranan yang sangat penting. Arah kredit harus berpedoman pada segi-segi pembatasan kualitatif, yaitu pengarahan ke sektor-sektor produktif dan sektor-sektor prioritas secara langsung berpengaruh terhadap hajat hidup masyarakat. 6. Sebagai jembatan untuk peningkatan pendapatan nasional. Pengusaha yang memperoleh fasilitas kredit akan berusaha untuk meningkatkan usahanya. Peningkatan usaha berarti peningkatan keuntungan. Seiring dengan peningkatan produksinya tersebut, orientasi pengusaha tidak hanya untuk memenuhi pasar domestik, juga merambah pasar ekspor. Dengan demikian, kegairahan pengusaha untuk melakukan ekspor menjadi meningkat, yang nantinya akan mendatangkan devisa bagi negara. 7. Sebagai alat hubungan ekonomi intemasional. Negara-negara kaya atau yang kuat perekonomiannya, demi persahabatan antara negara banyak memberikan bantuan kepada 14 negara-negara yang sedang berkembang atau sedang membangun. Bantuan-bantuan tersebut tercermin dalam bentuk bantuan kredit dengan syarat ringan, yaitu bunga relatif murah dan jangka waktu penyelesaiannya yang panjang. Hal ini tercermin melalui bantuan antar negara yang disebut “G to G” Govemment to Govemment. Hubungan antamegara pemberi dan penerima kredit akan bertambah erat, terutama yang menyangkut hubungan perekonomian dan perdagangan. Pengertian Kredit UMKM Menurut Bank Indonesia