4 sektor UMKM sebesar 56 dari total kredit perbankan tidak mencerminkan
kondisi yang sebenarnya, mengingat : 1. Kredit Konsumsi digunakan untuk keperluan konsumtif antara lain :
pembelian kendaraan, tanah, bangunan, biaya pendidikan dan lainnya yang sejenis
2. Kredit yang disalurkan pada sektor UMKM sepatutnya dipergunakan untuk menunjang aktivitas usaha produktif sehingga kredit konsumsi
tidak dapat dikategorikan sebagai kredit UMKM yang penggunaannya untuk keperluan konsumtif.
3. Penggolongan kredit konsumsi sebagai kredit UMKM tidak sesuai dengan Undang-undang No. 202008 tentang Usaha Mikro, Kecil dan
Menengah berdasarkan penggunaankriteria usaha.
2. Rumusan Masalah
Secara umum setkor UMKM cukup banyak memiliki kelemahan yang sering menjadi hambatan bagi UMKM tersebut untuk berkembang
dan berkelanjutan, meskipun kontribusinya terhadap pertumbuhan perekonomian Indonesia selama beberapa tahun terakhir cukup strategis
dan tidak dapat diabaikan, begitu juga kontribusinya terhadap penurunan jumlah pengangguran. Salah satu permasalahan yang bersifat klasik dan
mendasar basic problem adalah berupa permasalahan modal. Untuk mengatasi masalah tersebut, diperlukan upaya dan
komitmen dari berbagai pihak yang berkepentingan terutama pemerintah, Bank Indonesia dan Perbankan sebagai lembaga keuangan yang memiliki
fungsi menyalurkan kredit. Bank terutama Bank Pemerintah yang sebagian besar sahamnya dimiliki oleh pemerintah dan berkaitan sangat erat dengan
program dan kebijakan pemerintah sendiri, memiliki peran yang strategis dalam pengembangan UMKM terutama dalam hal permodalan usaha.
Kondisi makro ekonomi yang kondusif dan trend kinerja perbankan yang semakin baik selama beberapa tahun terakhir dapat menjadi faktor
pendorong dalam penyaluran kredit pada sektor UMKM. Berdasarkan kondisi tersebut maka rumusan masalah yang dapat
diangkat dalam penelitian ini adalah :
5 a. Bagaimana bank pemerintah dapat menjadi pilar bagi pelaku UMKM
dalam hal memberikan bantuan permodalan. b. Mencari gambaran peran dan komitmen Bank pemerintah dalam
pengembangan UMKM melalui bantuan permodalan kredit. c. Bagaimana membuat para pelaku UMKM paham tentang produk-
produk kredit yang disediakan oleh Bank Pemerintah dan memahami pentingnya kredit yang disalurkan bagi keberlangsungan usaha.
3. Tujuan Penelitian
a. Mengevaluasi kinerja pembiayaan kredit Bank Pemerintah kepada Sektor Usaha Mikro dan Kecil.
b. Menggambarkan perspektif Kredit Konsumsi sebagai kredit non UMKM.
c. Menilai pengaruh suku bunga kredit dan NPL Non Performing Loan terhadap penyerapan kredit pada sektor Usaha Mikro dan Kecil
4. Manfaat Penelitian