44 berubah, maka perubahan variabel jumlah rata-rata suku bunga
kredit Bank Pemerintah X
1
1 memberikan pengaruh yang searah sebesar 0,03020805 terhadap kinerja penyaluran kredit UMKM
Bank Pemerintah. b
Nilai koefisien regresi jumlah NPL X
2
= 0,816885187, mengandung tanda + yang berarti bahwa jika variabel lainnya tidak berubah,
maka perubahan variabel jumlah NPL kredit UMKM Bank Pemerintah X
2
1 memberikan pengaruh yang searah sebesar 0,03020805 terhadap kinerja penyaluran kredit UMKM Bank Pemerintah.
5. Pengujian terhadap Hipotesis Penelitian
Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini sebanyak dua hipotesis adapun alat analisis yang diajukan adalah hipotesis pertama
dengan uji F secara bersama-sama dan hipotesis uji t secara parsial. Adapun pembuktian terhadap hipotesis yang diajukan dapat dilihat pada
tabel berikut ini:
Tabel 13. Pengujian hipotesis pengaruh variabel jumlah X
1
dan X
2
terhadap variavel Y
Variabel Independen
Kesimpulan
F-
hitung
F-
tabel
t-
hitung
t-
tabel
Sig.
Pengujian bersama-
sama 0,00001653
0,050
- -
0,00000953
Signifikan Pengujian secara parsial
Rata-rata Suku Bunga Kredit X1 NPL Kredit UMKM X2
0,00302 0,8168
0,00000953 0,00000953
signifikan Tdk signifikan
Sumber : Data yang diolah
a. Uji Simultan
Berdasarkan tabel tersebut diatas menunjukkan bahwa F-
hitung
sebesar 0,000016530 sedangkan nilai F-
tabel
pada = 0.05 dan df = 9 Adalah sebesar 4.76 sehingga F-
hitung
lebih kecil dari pada F-
tabel
0,000016530 4.76. Sehingga H
o
diterima dan tolak H
1
yang berarti bahwa rata- rata suku bunga kredit Bank Pemerintah dan jumlah NPL kredit UMKM
Bank Pemerintah tidak terdapat pengaruh secara bersama-sama terhadap kinerja kredit UMKM yang disalurkan oleh Bank Pemerintah.
45
b. Uji Parsial
Pengujian secara parsial dengan menggunakan uji t bertujuan menentukan variabel mana dari variabel independen rata-rata suku
bunga kredit Bank Pemerintah X
1
dan jumlah NPL Kredit UMKM Bank Pemerintah X
2
yang memiliki pengaruh signifikan terhadap variabel dependen Kinerja Kredit UMKM Bank Pemerintah Y.
berdasarkan hasil pengujian pada tabel. 13 sebelumnya, menunjukkan bahwa jumlah rata-rata suku bunga kredit Bank Pemerintah X
1
, berpengaruh signifikan terhadap Kinerja Kredit UMKM Bank
Pemerintah, sedangkan jumlah NPL kredit UMKM Bank Pemerintah secara parsial tidak berpengaruh terhadap kinerja kredit UMKM Bank
Pemerintah. Hal ini dapat dilihat bahwa nilai t
-hitung
lebih kecil dari t-
tabel
pada tingkat signifikan = 0.05, sehingga H
o
diterima dan H
1
ditolak.
46
KESIMPULAN DAN SARAN 1.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dikemukakan pada bab sebelumnya, maka selanjutnya dapat ditarik beberapa
kesimpulan sebagai berikut : 1. Kinerja Pembiayaan Bank Pemerintah pada sektor UMKM masih
belum optimal dan belum memberikan kontribusi dan peranan yang signifikan terhadap upaya pengembangan UMKM melalui bantuan
permodalan, karena : a. Penyaluran kredit Bank Pemerintah pada sektor UMKM baru
mencapai 11 dari total kredit Perbankan Nasional meskipun telah cukup mendominasi sebesar 42 dari total baki debet kredit
UMKM yang disalurkan oleh Perbankan Nasional. b. Dibandingkan dengan Bank Lainnya Non Pemerintah, porsi
pembiayaan kredit UMKM Bank Pemerintah 11 masih rendah dibandingkan dengan Bank Swasta Nasional yang mencapai 12
dari total baki debet kredit Perbankan Nasional c. Ditinjau dari total baki debet kredit per masing-masing kategori
Bank, Bank Pemerintah berada diurutan ketiga yaitu dengan porsi sebesar 24 dari total baki debet kreditnya lebih kecil
dibandingkan dengan BPR sebesar 30 dan Bank Swasta Nasional sebesar 29.
Masih rendahnya
porsi pembiayaan
sektor UMKM
akan mempengaruhi keberlangsungan pertumbuhan UMKM sustainability
growth dimana tingkat penyerapan tenaga kerja pada sektor ini pada tahun 2009 mencapai 97,30 dari total penyerapan tenaga kerja yang
ada. 2. Datalaporan performancekinerja yang disajikan oleh Bank Indonesia
belum mencerminkan kondisi yang sebenarnya sesuai dengan definisi UMKM sebagaimana tersebut dalam Undang-Undang No. 20 tahun
2008 tentang UMKM, definisi UMKM menurut Bank Indonesia dan
47 menurut penggunaannya yang dapat memberikan dampak secara
langsung terhadap perkembangan UMKM. Penyajian data yang tidak riil tersebut dapat menimbulkan implikasi negatif terhadap penetapan
kebijakan terutama kebijakan pembiayaan UMKM di masa yang akan datang.
3. Berdasarkan hasil analisis regresi liner berganda diketahui sebagai berikut :
a. Melalui uji F pada tingkat signifikasi 95 = 0.05 menunjukkan bahwa faktor rata-rata suku bunga kredit Bank Pemerintah dan
jumlah NPL Kredit UMKM Bank Pemerintah variable independen tidak secara bersama-sama simultan berpengaruh terhadap
Kinerja Bank Pemerintah dalam menyalurkan kredit UMKM variabel dependen.
b. Pada hasil pengujian hipotesis secara parsial uji t pada tingkat signifikansi 95 =0.05 menunjukkan bahwa faktor rata-rata
suku bunga kredit Bank Pemerintah mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kinerja penyaluran kredit Bank Pemerintah
pada sektor UMKM. c. Faktor jumlah NPL Kredit UMKM Bank Pemerintah, tidak
mempunyai pengaruh signifikan terhadap kinerja Bank Pemerintah dalam menyalurkan kredit pada sektor UMKM.
2. Saran-saran