untuk melangsungkan proses fotosintesis. Hasil fotosintesis ini sangat berguna bagi tanaman dalam bertahan hidup. Perlu adanya peningkatan pemeliharaan
tanaman jarak pagar agar pertumbuhan semakin meningkat. Hasil pengukuran parameter pertumbuhan jarak pagar di bawah tegakan
mahoni muda lebih baik dibandingkan dengan jarak pagar di bawah tegakan mahoni tua. Melihat dari hal ini dapat disimpulkan bahwa tanaman jarak pagar
dapat digunakan sebagai tanaman tumpangsari dengan syarat intensitas cahaya yang cukup bagi jarak pagar. Jarak pagar dapat tetap ditanam di tegakan yang tua
asalkan masih memungkinkan adanya intensitas cahaya matahari yang masuk cukup serta pemeliharaan yang intensif.
5.1.2 Parameter akar
Parameter pertumbuhan selain tinggi, diameter, panjang, lebar, dan luas tajuk, adalah akar. Akar merupakan salah satu parameter pertumbuhan. Dimana
akar memiliki fungsi yang penting dalam suatu pertumbuhan. Selain untuk menopang tubuh tanaman, akar juga berfungsi untuk menyerap air dan juga hara.
Dimana hara dan air merupakan salah satu unsur yang penting untuk pertumbuhan dan produksi. Dari hasil uji-t pada Tabel 2 nilai p untuk panjang akar horizontal
dan vertikal memiliki nilai yang lebih besar dari pada 0,05. Nilai p 0,05 memiliki arti panjang akar horizontal dan vertikal jarak pagar di bawah tegakan
mahoni muda tidak berbeda nyata dengan jarak pagar di bawah tegakan mahoni tua. Nilai rata-rata pada Tabel 1 merupakan nilai antara range panjang akar
vertikal dan horizontal. Panjang akar vertikal jarak pagar berkisar antara 19,5 cm sampai 20,8 cm. Sedangkan panjang akar horizontal berkisar antara 55,6 sampai
64,2 cm. Hal ini dapat disimpulkan bahwa jarak pagar tegakan mahoni muda ataupun tua tidak berpengaruh terhadap akar.
Pertumbuhan akar sangat penting karena berkaitan dengan keberlangsungan dari pertumbuhan suatu tanaman. Parameter pertumbuhan akar
memiliki perbedaan dengan parameter pertumbuhan lain. Parameter diameter, tinggi, lebar, panjang, dan luas tajuk jarak pagar di bawah mahoni muda berbeda
dengan jarak pagar di bawah mahoni tua. Sedangkan pada akar tidak terdapat perbedaan antara kedua tegakan mahoni. Hal ini dapat disebabkan oleh beberapa
faktor. Menurut Sutton 1969 dalam Daniel et al. 1987 faktor yang dapat mempengaruhi sitem perakaran seperti tipe tanah, status nutrisi, karakteristik
drainase, keberadaan atau ketidak beradaan gambut, lempung, padas dan bahan organik. Selain itu juga menurut Islami dan Utomo 1995 faktor yang
mempengaruhi pertumbuhan dan sistem perakaran antara lain, faktor dalam hereditas, dan faktor luar lingkungan kelembaban tabah, suhu tanah, kesuburan
tanah, keasaman tanah, aerasi tanah, hambatan mekanis tanah, kompetisi dan interaksi perakaran
Kesuburan atau status nutrisi merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi perkembangan atau pertumbuhan akar. Pada Tabel 4 kandungan
nilai nitrogen pada kedua tegakan tersebut rendah. Kekurangan nitrogen dapat menyebabkan pertumbuhan akar terhambat. Hal inilah yang dapat diduga menjadi
salah satu penyebab perakaran tersebut tidak berkembang di kedua tegakan tersebut.
Keasaman tanah pH juga sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan akar. Biasanya akar dapat tumbuh pada pH sekitar 5-8. Namun, ada beberapa
tanaman yang membutuhkan pH tertentu agar dapat tumbuh. Kemasaman tanah pH asam dapat menyebabkan kelarutan pada mangan, besi, dan alumunium
semakin meningkat sehingga dapat menghambat pertumbuhan akar. Dari kedua tegakan memiliki jenis tanah yang asam. Menurut Islami dan Utomo 1995
tanaman yang tumbuh pada tanah asam dengan kelarutan Al yang tinggi dapat menyebabkan berhentinya pertumbuhan akar dan penumpulan pada akar
tanaman. Meskipun tidak terlalu asam pada tanah di kedua tegakan tersebut. Hal ini diduga menjadi salah satu penyebab pertumbuhan akar jarak pagar yang tidak
maksimal di kedua tegakan tersebut. Hambatan mekanis juga merupakan salah satu faktor dari pertumbuhan
akar. Hambatan mekanis ini bisa berupa tekstur ataupun struktur dari tanah. Menurut Islami dan Utomo 1995 tekstur dan struktur tanah yang tidak sesuai
dapat menghambat petumbuhan akar. Sebagai contoh tanah yang tumbuh di tanah lempung dan berpasir lebih baik pertumbuhanya dibandingkan dengan tanah-
tanah yang memiliki kandungan lempung tiga kali lipat. Perkembangan akar akan terhambat dengan adanya mekanis tanah, dalam arti kekuatan tanah makin tinggi.
Selain itu menurut Rusdiana et al. 2000 struktur tanah yang padat akan menghambat laju penetrasi akar lebih dalam. Karena tanah padat susah ditembus
oleh akar, maka daerah pemanjangan akar akan semakin pendek. Tanah pada lokasi penelitian memiliki tekstur liat. Tanah liat ini akan mengakibatkan
pertumbuhan akar terhambat. Hal ini disebabkan tanah liat memiliki porositas yang sangat kecil. Tanah liat juga akan mengakibatkan terjadinya kelembaban
pada tanah yang tinggi karena air yang sulit untuk meresap kedalam tanah. Hal ini akan menyebabkan terjadinya pembuskan pada akar. Pembusukan pada akar dapat
dilihat pada Gambar 2.
Gambar 2 Busuk akar pada tanaman jarak pagar mahoni tua A, mahoni muda B
Gangguan dari hewan kerbau diduga menjadi salah satu penghambat dalam pertumbuhan akar. Tanah yang dilewati kerbau struktur tanahnya menjadi
lebih padat. Sehingga akar akan susah untuk berkembang karena pori-pori yang semakin kecil. Menurut Rusdiana et al. 2000 pertumbuhan akar sangat
dipengaruhi oleh keadaan fisik tanahnya. Adanya pemadatan tanah akan merubah struktur tanah dan pori-pori tanah, sehingga kandungan air tanah tersebut berubah.
Kondisi akar jarak pagar yang berada di tanah yang sering dilewati kerbau terdapat pada Lampiran 1. Selain itu di lapangan banyak ditemukan batu-batu
besar di dalam tanah baik di bawah tegakan mahoni muda atau di bawah tegakan mahoni tua. Tanaman jarak pagar yang masih terdapat polybag juga ditemukan.
Hal ini dapat menyebabkan pertumbuhan akar jarak pagar terhambat. Adanya hambatan-hambatan ini diduga menjadi salah satu penyebab dari perbedaan antara
parameter pertumbuhan akar dengan parameter pertumbuhan yang lain. Sampel dari tanaman jarak pagar yang digunakan dapat menjadi salah satu
penyebab perbedaan antara parameter akar dengan parameter pertumbuhan yang
A B
lain. Sampel yang diambil yaitu berjumlah 15 tanaman pada masing-masing tegakan. Sedangkan pada pengukuran parameter lain tidak menggunakan sampel
tetapi dengan metode sensus. Hal ini disebabkan karena metode pengukuran akar menggunakan metode destruktif atau merusak tanaman jarak pagar. Karena hal
inilah sampel yang diambil hanya berjumlah 15 tanaman jarak pagar dari setiap masing-masing tegakan. Untuk itu perlu adanya perbaikan dalam pengambilan
sampel untuk akar pada jarak pagar agar dapat mewakili. Hasil pengukuran panjang akar dari jarak pagar dapat digunakan sebagai
perkiraan jarak tanam jarak pagar sebagai tanaman tumpang sari. Menurut Prihandana dan Hendroko 2006 perakaran jarak pagar yang berasal dari biji
memiliki akar tunggang, sedangkan bibit yang berasal dari stek batang sistem perakaran lemah atau dangkal. Pada hasil penelitian perakaran dari jarak pagar
tidak terlalu dalam. Panjang akar vertikal dari jarak pagar terdalam yaitu sekitar 20,8 cm, sedangkan horizontal 64,2 cm. Menurut Hambali et al. 2006
menyebutkan bahwa tanaman jarak pagar memiliki sifat intercroping atau sifat yang dapat ditanam dengan tanaman lain, jarak tanam dapat ditanam dengan
jambu mete dengan jarak tanam jambu mete yaitu 6 m x 12 m. Sementara jarak pagar ditanam jarak tanam 2 m x 2 m. Dari hasil penelitian Nurunnajah 2011
bahwa perakaran dari pohon mahoni tidak telalu dalam. Perakaran dalam vertikal hanya sekitar 14,8 cm. Dilihat dari hal tersebut pada lokasi penelitian dapat
dikatakan tidak sesuai Agroforestri antara mahoni dengan jarak pagar karena jarak tanam yang berdekatan. Seharusnya jarak tanaman jarak pagar minimal 2 m
x 2 m atau lebih karena perakaran dalam mahoni dangkal, dan jarak tanam mahoni sangat tidak beraturan.
Tanaman jarak pagar dapat digunakan sebagai tanaman tumpangsari. Menurut Jumin 2008 ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam sistem
tumpangsari salah satunya adalah akar. Pengaturan sifat akar sangat perlu untuk menghindarkan persaingan unsur hara, air yang berasal dari tanah. Oleh sebab itu
jarak tanam dalam sebuah agroforestri sangatlah penting. Jarak tanam yang sesuai untuk tanaman jarak pagar adalah minimal 2 m x 2 m. Namun, jarak tanam ini
tergantung dari kondisi tanah dan tegakan. Menurut Sudrajat 2006 jarak tanam untuk tanaman jarak pagar 2 m x 1,5 m untuk tanah kurus dengan irigasi, 2 m x 2
m untuk tanah normal, dan 2 m x 3 m untuk tanah subur. Menurut Puslitbang Pertanian 2008 jarak tanam untuk tanaman jarak pagar 1,5 m x 4 m, 1,5 m x 6
m, 2 m x 4 m dan 2 m x 6 m. Kondisi tegakan juga berpengaruh terhadap jarak tanam. Tegakan dengan intensitas cahaya yang besar dapat ditanam lebih rapat
dibandingkan dengan tegakan yang intensitasnya kecil. Adapun kondisi dari akar tanaman jarak pagar dapat dilihat pada Gambar 3.
Gambar 3 Akar tanaman jarak pagar di bawah tegakan mahoni tua A, mahoni muda B
5.2 Produksi Jarak Pagar