Kesimpulan Saran KESIMPULAN DAN SARAN

V. KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

1. Pengaruh tegakan mahoni muda lebih baik terhadap diameter, tinggi, panjang, lebar, luas tajuk dan produksi jarak pagar dibandingkan dengan tegakan mahoni tua 2. Tidak ada pengaruh tegakan mahoni terhadap panjang akar horisontal dan vertikal jarak pagar. 3. Tanaman jarak pagar dapat digunakan sebagai tanaman tumpangsari dengan syarat adanya intensitas cahaya matahari yang cukup dan pemeliharaan yang intensif. Jarak tanam untuk tumpangsari tergantung kesuburan tanah dan juga tegakan, minimal jarak tanamnya yaitu 2 m x 2 m.

6.2 Saran

1. Perlu adanya penelitian lanjutan tentang sistem perakaran jarak pagar dengan pengambilan sampel dengan memperhatikan jumlah total dari tanaman jarak pagar. 2. Pengukuran intensitas cahaya matahari dan suhu harus pada waktu yang bersamaan agar hasil yang didapatkan lebih akurat. DAFTAR PUSTAKA Astuti Y. 2011. Budidaya dan Manfaat Jarak Pagar Jatropha curcas L. [Terhubung Berkala]. http:journal.mercubuana.ac.iddataBUDIDAYA- DAN-MANFAAT-JARAK-PAGAR.pdf [17Desember 2011]. Daniel TW, Helms JA, Baker FS. 1987. Prinsip-Prinsip Silvikultur. Djoko Marsono, penerjemah; Oemi Hani’in Soeseno, editor. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. Departemen Kehutanan. 2001. Informasi Singkat Benih No. 5 Maret 2001 Swietenia macrophylla King. [Terhubung Berkala]. http:www.dephut.go.idINFORMASIRRLIFSPswietenia_macrophylla. pdf [5 Agustus 2011]. Hairiah K, Sardjono MA, Sabarnurdin S. 2003. Pengantar Agroforestry. Bahan Ajaran 1. Bogor : World Agroforestry Centre ICRAF. Hambali E, Suryani A, Dadang, Hariyadi, Hanafie H, Reksowardojo IK, Rivai M, Ihsanur M, Suryadarma P, Tjirtrosemito S, et al. 2006. Jarak Pagar Tanaman Penghasil Biodisel. Jakarta : Penebar Swadaya. Hardjowigeno, S. 2003. Ilmu Tanah. Jakarta : Akademika Pressindo Islami T, Utomo HW.1995. Hubungan Tanah, Air, dan Tanaman. Semarang : IKIP Semarang Press. Jumin HB. 2008. Dasar-Dasar Agronomi. Jakarta : Raja Grafindo Persada Nurunnajah, Wijayanto N. 2011. Sistem Perakaran Mahoni Swietenia macrphylla King. di RPH Babakan Madang, BKPH Bogor, KPH Bogor. Seminar Hasil Penelitian. Omon RM, Adman B. 2007. Pengaruh jarak tanam dan teknik pemeliharaan terhadap pertumbuhan kenuar Shorea johorensis Foxw. di hutan semak belukar wanariset Samboja, Kalimantan Timur. Jurnal pnelitian dipterokarpa I 1 : 47-54. Pandey SN, Sinha B.K. 1972. Plant Physiologi. New Delhi : Vikas Publishing House PVD LTD. Prihamdana R, Hendroko R. 2006. Petunjuk Budidaya Jarak Pagar. Jakarta : Agro Media Pustaka. Prihatiningtyas E. 2010. Pengaruh Agroforestri Jarak Pagar Jatropha Curcas Linn. Terhadap Produktivitas Lahan dan Kualitas Lingkungan di Areal Perum Perhutani KPH Bogor [Tesis]. Bogor: Pascasarjana Institut Pertanian Bogor. Prihatiningtyas E. 2010. Pengaruh Agroforestri Jarak Pagar Jatropha curcas Linn. Terhadap Produktivitas Lahan dan Kualitas Lingkungan di Areal Perum Perhutani KPH Bogor. Jurnal Silvikultur III I : 113-118. Puslitbang Pertanian. 2008. Info Teknologi Jarak Jatropha curcas Linn.. [Terhubung berkala] httpperkebunan.litbang.deptan.go.id [10 Oktober 2011]. Raden I. 2009. Hubungan Arsitektur Tajuk Dengan Fotosintesis, Produksi dan Kandungan Minyak Jarak Pagar Jatropha curcas L. [Tesis]. [Terhubung Berkala] http:repository.ipb.ac.idbitstreamhandle 123456789 40552Bab20I_2009ira.pdf?sequence=3 [ 15 Juli 2011]. Raden I, Purwoko BS, Hariyadi, Ghulamahdi M, Santosa E. 2009. Pengaruh tinggi batang utama dan jumlah cabang primer yang dipelihara terhadap produksi minyak jarak pagar Jatropha curcas L.. Agronomi Indonesia 37 2: 159-166. Rusdiana O, Fakuara Y, Kusmana C, Hidayat Y. 2000. Respon pertumbuhan akar tanaman sengon Paraserianthes falcataria terhadap kepadatan dan kandungan air tanah podsolik merah kuning. Jurnal Manajemen Hutan Tropika VI 2 : 43-53. Sardjono MA, Djogo T, Arifin HS, Wijayanto N. 2003. Klasifikasi dan Pola Kombinasi Pola Agroforestri. Bogor: World Agroforestry Centre ICRAF. Setyaningsih D, Hambali E, Yulianti S, Sumangat D. 2008. Peningkatan Kualitas Jarak Pagar Melalui Sintesis Gliserol Eter sebagai Aditif Penurun Titik Awan dan Titik Tuang [Laporan Akhir Hasil Penelitian]. Bogor: Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat, Institut Pertanian Bogor. Sitompul SM, Guritno B. 1995. Analisis Pertumbuhan Tanaman. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. Sudrajat HR. 2006. Memproduksi Biodisel Jarak Pagar. Jakarta : Penebar Swadaya. Suprayogo D, Hairiah K, Wijayanto N, Sunaryo, Noordwijk. 2003. Peran Agroforestri pada Skala Plot : Analisis Komponen Agroforestri sebagai Kunci Keberhasilan atau Kegagalan Pemanfaatan Lahan. Bogor : World Agroforestry Center. Suryanto P, Aryono WB, Sabarnudin MS. 2006. Perkembangan tajuk pohon jati berasal dari biji, kultur jaringan dan stek pucuk. Jurnal Penelitian Hutan Tanaman III 1 : 35-42. Sutanto R. 2005. Dasar-Dasar Ilmu Tanah. Yogyakarta : Kanisius. Syah ANA. 2006. Biodisel Jarak Pagar Bahan Bakar Alternatif yang Ramah Lingkungan. Jakarta: Agromiedia Pustaka. Widianto, Hairiah K, Suharjitno D, Sardjono MA. 2003. Fungsi dan Peran Agroforestri. Bogor: World Agroforestry Centre ICRAF. LAMPIRAN Lampiran foto-foto hasil penelitian 1. Akar mahoni melewati jarak pagar 2. Akar jarak pagar pada tanah bekas injakan kerbau 3. Jarak pagar yang masih terdapat polybag 4. Buah jarak pagar siap panen 6. Pertumbuhan jarak pagar tidak normal 5. Jarak tanam terlalu dekat antara mahoni dengan jarak pagar

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pasokan energi bahan bakar fosil semakin menurun setiap tahunnya karena disebabkan oleh peningkatan jumlah penduduk di Indonesia. Penurunan ini disebabkan oleh produksi yang rendah dibandingkan dengan tingkat konsumsi. Perlu adanya solusi atau alternatif untuk mengurangi penggunaan bahan bakar fosil yaitu dengan menggunakan minyak nabati atau biodisel. Biodisel merupakan salah satu solusi untuk masalah lingkungan berupa pemanasan global yang diakibatkan oleh bahan bakar fosil. Biodisel merupakan bahan bakar alternatif yang menjanjikan karena sifatnya yang dapat diperbaharui renewable dan dapat diproduksi secara lokal dan juga bersahabat dengan lingkungan Setyaningsih et al. 2008. Jarak pagar memiliki kandungan minyak sebesar 20 – 40 di dalam bijinya. Kandungan minyak yang tinggi pada jarak pagar dapat digunakan sebagai bahan baku biodisel. Untuk itu perlu adanya pengembangan komoditas jarak pagar. Selain adanya kandungan minyak nabati yang tinggi, jarak pagar juga bermanfaat sebagai tanaman obat, sekat bakar, tanaman konservasi tanah dan air. Jarak pagar juga memiliki sifat intercroping. Sifat intercroping merupakan sifat tanaman yang dapat tumbuh dengan tanaman lain. Adanya manfaat dari jarak pagar dan sifat intercroping, jarak pagar memiliki potensi untuk dijadikan sebagai tanaman tumpangsari di dalam agroforestri. Agroforestri merupakan salah satu alternatif bentuk penggunaan lahan terdiri dari campuran pepohonan, semak dengan atau tanpa tanaman semusim dan ternak dalam satu bidang lahan Widianto et al. 2003. Agroforestri memiliki banyak keuntungan, selain ekonomi keuntungan yang lain adalah dari segi ekologi atau lingkungan. Pada Perum Perhutani agroforestri digunakan sebagai salah satu cara untuk mengurangi penjarahan hutan oleh masyarakat desa sekitar hutan melalui program PHBM Pengelolaan Hutan Bersama Masyarakat. Dalam PHBM ini selain menguntungkan masyarakat juga menguntungkan bagi pihak Perhutani. Agroforestri antara tegakan mahoni dengan jarak pagar mulai dikembangkan di RPH Babakan Madang BKPH Bogor, KPH Bogor Pengembangan ini diharapkan dapat mengurangi penjarahan hutan dengan pemanfaatan tanaman jarak pagar. Namun, penanaman jarak pagar di bawah tegakan mahoni masih perlu dikaji lebih lanjut. Hal ini disebabkan karena tanaman jarak pagar merupakan salah satu tanaman yang membutuhkan cukup cahaya. Salah satu aspek yang menarik untuk dikaji yaitu melihat pengaruh dari tegakan mahoni terhadap pertumbuhan dan produksi jarak pagar.

1.2 Tujuan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh tegakan Mahoni Swietenia macrophylla King. terhadap pertumbuhan dan produksi dari jarak pagar Jatropha curcas Linn..

1.3 Manfaat

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi kepada pihak Perum Perhutani atau masyarakat tentang pengembangan jarak pagar di bawah tegakan sebagai tanaman tumpangsari di dalam agroforestri.