Produksi Jarak Pagar HASIL DAN PEMBAHASAN

m untuk tanah normal, dan 2 m x 3 m untuk tanah subur. Menurut Puslitbang Pertanian 2008 jarak tanam untuk tanaman jarak pagar 1,5 m x 4 m, 1,5 m x 6 m, 2 m x 4 m dan 2 m x 6 m. Kondisi tegakan juga berpengaruh terhadap jarak tanam. Tegakan dengan intensitas cahaya yang besar dapat ditanam lebih rapat dibandingkan dengan tegakan yang intensitasnya kecil. Adapun kondisi dari akar tanaman jarak pagar dapat dilihat pada Gambar 3. Gambar 3 Akar tanaman jarak pagar di bawah tegakan mahoni tua A, mahoni muda B

5.2 Produksi Jarak Pagar

Jarak pagar memiliki banyak fungsi, terutama buah jarak pagar yang memiliki kandungan minyak yang besar yaitu 20 − 40 . Kandungan minyak yang besar pada buah jarak pagar menjadikan tanaman tersebut memiliki potensi untuk dikembangkan. Pada penelitian ini, selain melihat pertumbuhan dari tanaman jarak pagar juga melihat produksi buah dari jarak pagar. Produksi buah jarak pagar dilihat dari berat buah jarak pagar di bawah tegakan mahoni muda dan tua. Hasil berat buah jarak pagar yang telah ditimbang kemudian dilakukan uji sebaran t atau uji-t. Dari hasil uji-t untuk produksi nilai p yaitu 0,000 yang lebih kecil dari pada 0,05. Hal ini berarti bahwa produksi jarak pagar di bawah tegakan mahoni muda JPMM berbeda nyata dengan jarak pagar mahoni tua JPMT. Perbedaan jarak pagar di bawah tegakan mahoni muda dengan jarak pagar di bawah tegakan mahoni tua dapat dilihat dari hasil berat buah pada kedua tegakan tersebut. Dari hasil penimbangan berat buah jarak pagar, buah jarak pagar di bawah tegakan mahoni muda lebih besar yaitu 21,5 gpohonbulan dibandingkan dengan berat buah jarak pagar di bawah tegakan mahoni tua yaitu sebesar 7,47 gpohonbulan. A B Menurut Hambali et al. 2006 produksi biji dari buah jarak pagar 3 – 4 kg bijipohontahun.Pada hasil penelitian berat buah JPMM sebelum menjadi biji yaitu 21,5 gpohonbulan atau 0,02 kgpohonbulan. Sedangkan untuk JPMT berat buahnya 7,47 gpohonbulan atau 0,007 kgpohonbulan. Apabila di konversikan ke dalam tahun untuk produksi buah jarak pagar di bawah tegakan mahoni muda sekitar 0,24 kgpohontahun, sedangkan jarak pagar di bawah tegakan mahoni tua yaitu 0,084 kgpohontahun. Produksi buah ini dapat dikatakan masih sangat kecil, karena tidak semua tanaman jarak pagar pada lokasi penelitian berbuah. Pada lokasi penelitian jumlah jarak pagar hanya berbuah 36 tanaman, sedangkan jarak pagar di bawah mahoni tua 15 tanaman. Produksi buah jarak pagar sangat kecil, selain itu perbedaan produksi buah jarak pagar antara mahoni muda dan tua sangat besar. Adanya perbedaan produksi dari jarak pagar di bawah tegakan mahoni muda dan mahoni tua disebabkan oleh beberapa faktor. Menurut Daniel et al. 1987, ada beberapa faktor yang mempengaruhi produksi antara lain : tempat tumbuh, iklim, penyebab fisiologis. Sedangkan menurut Sudrajat 2006 salah satu faktor yang mempengaruhi produktifitas tanaman jarak pagar adalah kesuburan tanah. Produktivitas tanaman jarak pagar di mahoni muda lebih baik dibandingkan dengan jarak pagar di bawah tegakan mahoni tuamahoni tua. Perbedaan ini diakibatkan karena intensitas cahaya pada mahoni muda lebih besar dari pada mahoni muda. Seperti halnya pada pertumbuhan, produksi juga membutuhkan cahaya untuk proses fotosintesis. Semakin tinggi intensitas cahaya maka akan meningkatkan proses fotosintesis dan akan meningkatkan pula produksi dari tanaman jarak pagar. Menurut Raden et al. 2009 semakin meningkatnya laju fotosintesis akan meningkatkan kebutuhan sink pada pertumbuhan dan produksi jumlah buah, jumlah biji dan bobot biji pertanaman tanaman jarak pagar. Kesuburan merupakan salah satu faktor yang berpengaruh di dalam produksi buah. Pada Tabel 4 dapat dilihat bahwa kandungan nitrogen atau unsur makro yang dibutuhkan tanaman lebih besar tanah di bawah tegakan mahoni muda. Adanya unsur makro yang lebih besar akan menyebabkan peningkatan produksi dari sebuah tanaman. Menurut Sudrajat 2006 semakin subur lahan maka produktivitasnya juga tinggi. Semakin subur dari tanah dibawah tegakan mahoni muda dapat menyebabkan peningkatan produktivitas pada tanaman jarak pagar. Jarak tanam merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi produksi. Seperti halnya pada pertumbuhan, jarak tanam terhadap kompetisi unsur hara, air, dan intensitas cahaya. Jarak tanam pada kondisi lapang tidak beraturan karena jarak tanam yang tidak sesuai dapat mengakibatkan timbulnya kompetisi. Pada jarak pagar mahoni tua JPMT kondisi dilapangan lebih rapat dibandingkan dengan jarak pagar mahoni muda JPMM. Selain jarak tanam yang rapat pada JPMT juga terdapat beberapa tanaman lain atau gulma, sehingga menimbulkan persaingan atau kompetisi. Menurut Jumin 2008 kerapatan tanaman sangat penting diketahui karena berpengaruh terhadap sebuah produksi tanamannya. Adanya persaingan yang sangat ketat yang berakibat adanya penurunan produksi. Menurut Sitompul dan Guritno 1995, intensitas kompetisi semakin rendah dengan tingkat penyediaan nitrogen akan semakin tinggi yang membawa kepada hasil per satuan tanaman semakin besar. Pada Tabel 4 dapat dilihat unsur dari N sangat kecil, dan kerapatan pada mahoni tua lebih rapat. Hal ini diduga menyebabkan perbedaan produksi jarak pagar pada tegakan mahoni muda dan tua. Pemeliharaan juga sangat berkaitan dengan produksi jarak pagar. Di lokasi penelitian pemeliharaan tidak intensif. Hal ini terbukti banyaknya tanaman jarak pagar yang mati, banyak ditumbuhi gulma. Pemeliharaan ini tidak hanya pada pemupukan tanaman jarak pagar, penyiangan, tetapi juga pemotongan cabang pada tanaman jarak pagar. Menurut Hambali et al. 2006 pemotongan cabang berfungsi untuk meningkatkan jumlah cabang produktif. Semakin banyak cabang pada tanaman jarak pagar maka biji yang dihasilkan akan semakin banyak pula. Menurut Raden et al. 2009 peningkatan jumlah cabang akibat pemangkasan batang utama memberikan pengaruh terhadap peningkatan diameter batang, luas daun total, dan presentase intersepsi cahaya. Tinggi pemangkasan 30-40 cm dengan jumlah cabang primer 3 atau lebih 6 cabang primer dapat meningkatkan produksi jarak pagar. Pada kondisi lapangan cabang dari tanaman jarak pagar sendiri sangat sedikit, sehingga produksi yang dihasilkan juga sedikit. Selain itu pemeliharaan untuk hama juga sangat penting. Ada beberapa buah jarak pagar yang diserang hama berupa kepik yang menyerap buah, sehingga menurunkan produksi dari buah jarak pagar. Untuk itu perlu adanya pengendalian hama pada buah jarak pagar yaitu dengan cara penyemprotan menggunakan pestisida nabati. Namun, pada kondisi dilapangan hal ini tidak ditindak lanjuti dan ditakutkan hama akan semakin menyebar ke tanaman jarak pagar lainnya.

V. KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

1. Pengaruh tegakan mahoni muda lebih baik terhadap diameter, tinggi, panjang, lebar, luas tajuk dan produksi jarak pagar dibandingkan dengan tegakan mahoni tua 2. Tidak ada pengaruh tegakan mahoni terhadap panjang akar horisontal dan vertikal jarak pagar. 3. Tanaman jarak pagar dapat digunakan sebagai tanaman tumpangsari dengan syarat adanya intensitas cahaya matahari yang cukup dan pemeliharaan yang intensif. Jarak tanam untuk tumpangsari tergantung kesuburan tanah dan juga tegakan, minimal jarak tanamnya yaitu 2 m x 2 m.

6.2 Saran

1. Perlu adanya penelitian lanjutan tentang sistem perakaran jarak pagar dengan pengambilan sampel dengan memperhatikan jumlah total dari tanaman jarak pagar. 2. Pengukuran intensitas cahaya matahari dan suhu harus pada waktu yang bersamaan agar hasil yang didapatkan lebih akurat.