Klasifikasi dan Penyebaran Jarak Pagar Deskripsi Botani

salah satu sistem penggunaan lahan yang diyakini oleh banyak orang dapat mempertahankan hasil pertanian secara berkelanjutan Widianto et al. 2003 Salah satu kunci keberhasilan dari agroforestri terletak pada usaha meningkatkan pemahaman terhadap interaksi antar tanaman tujuan jangka pendek, dan dampakanya terhadap perubahan kesuburan tanah tujuan jangka waktu panjang Suprayogo et al. 2003. Pada prinsipnya ada tiga macam interaksi dalam sistem agroforestri, yaitu : 1. Interaksi positif complementary : bila peningkatan produksi satu jenis tanaman diikuti oleh peningkatan produksi tanaman yang lainnya. 2. Interaksi netral : bila kedua tanaman tidak saling mempengaruhi, peningkatan produksi tanaman semusim tidak mempengaruhi produksi pohon atau peningkatan produksi pohon tidak mempengaruhi produksi tanaman semusim 3. Interaksi negatif kompetisipersaingan : apabila peningkatan produksi satu jenis tanaman diikuti oleh penurunan produksi tanaman lainnya, ada kemungkinan pula terjadi penurunan produksi keduanya.

2.2 Jarak Pagar Jatropha curcas Linn.

2.2.1 Klasifikasi dan Penyebaran Jarak Pagar

Penyebaran jarak pagar berasal dari Amerika Tengah dan didistribusikan oleh pelaut Portugis melalui Pulau Cape Verde ke berbagai negara di Afrika dan Asia. Jarak pagar telah lama dikenal masyarakat di berbagai daerah Indonesia, yaitu semenjak diperkenalkan oleh bangsa Jepang pada tahun 1942-an, saat itu masyarakat diperintahkan untuk melakukan penanaman jarak sebagai pagar pekarangan Hambali et al. 2006. Jarak pagar mempunyai beberapa nama, antara lain : purging nut Inggris, pourghere, pignon d’ Inde Prancis, purgernoot Belanda, habel meluk Arab, pinoncillo Meksiko, kadam Nepal, yu-lu-tzu Cina, sabudam Thailand, tubang-bakod Filipina, jarak budeg, jarak pagar Indonesia, tempate Costa Rika, tartago Puerto Rico, dan pinol Peru. Di Indonesia jarak pagar terkenal dengan sebutan nawaih NAD, jarak gundul, jarak cina, jarak pagar Jawa, dan palla kaniki Bugis Syah 2006. Menurut Hambali et al. 2006, jarak pagar adalah tanaman yang masih satu keluarga dengan tanaman karet, dan umbi kayu, adapun klasifikasi tanaman jarak pagar adalah sebagai berikut: Divisi : Spermatophyta Sub divisi : Angiospermae Kelas : Dicotyledonae Ordo : Euphorbiales Famili : Euphorbiaceae Genus : Jatropha Spesies : J. curcas Linn.

2.2.2. Deskripsi Botani

Jarak pagar termasuk tanaman semak besar dengan cabang yang tidak teratur. Umur tanaman jarak pagar bisa mencapai 50 tahun. Cabang pohonnya mengandung getah lateks Syah 2006. Selain itu menurut Hambali et al. 2006 yang menyebutkan bahwa pohon jarak pagar berupa perdu dengan tinggi tanaman 1-7 m, bercabang tidak teratur. Batangnya berkayu, silindris, bila terluka mengeluarkan getah. Tanaman jarak pagar adalah daun tunggal berlekuk, bersudut 3 atau 5, yang tesebar disepanjang batangnya. Permukaan bagian atas dan bawah daun berwarna hijau dimana bagian bawah lebih pucat dibandingkan dengan permukaan atas. Daun lebar, berbentuk jantung atau bulat telur melebar dengan panjang 5-15 cm, helai daunnya bertoreh, berlekuk dan ujungnya meruncing. Tulang daunnya menjari dengan jumlah 5 – 7 tulang daun utama. Daunnya dihubungkan dengan tangkai daun sepanjang 4 – 15 cm ke batang. Bunga berwarna kuning kehijauan, berupa bunga majemuk berbentuk malai, berumah satu. Bunga jantan dan bunga betina tersusun dalam rangkaian berbentuk cawan, muncul diujung batang atau ketiak daun. Buah berupa buah kotak berbentuk bulat, diameter 2 - 4 cm, berwarna hijau ketika masih muda dan kuning jika masak. Buah jarak terbagi 3 ruang yang masing-masing ruang diisi 3 biji. Biji berbentuk bulat lonjong, warna coklat kehitaman. Biji inilah yang banyak mengandung minyak dengan rendemen sekitar 30-50 . Jarak pagar tumbuh di dataran rendah sampai ketinggian sekitar 500 m dpl. Curah hujan yang sesuai untuk tanaman jarak pagar adalah 625 mmtahun. Namun, tanaman ini dapat tumbuh pada daerah dengan curah hujan antara 300- 2.380 mmtahun. Kisaran suhu yang sesuai untuk bertanam jarak pagar adalah 20- 26º C. Pada daerah dengan suhu terlalu tinggi di atas 35 ºC atau terlalu rendah di bawah 15ºC akan menghambat pertumbuhan. Tanaman jarak pagar memiliki perakaran yang mampu menahan air dan tanah. Jarak pagar juga dapat tumbuh pada berbagai ragam tekstur dan jenis tanah, baik tanah berbatu¸tanah berpasir, maupun tanah berlempung atau tanah liat. Selain itu, jarak pagar juga dapat beradaptasi pada tanah yang kurang subur atau tanah bergaram, memiliki drainase baik, tidak tergenang, dan pH tanah 5,0 - 6,5 Hambali et al. 2006.

2.2.3. Kegunaan Jarak Pagar