Analisis Pengaruh Pertumbuhan dan Kualitas Kredit Terhadap Laba. Analisis Pengaruh Penghapusan Kredit Terhadap Kualitas Kredit

Hasil penelitian sesuai dengan hipotesis yaitu penyaluran kredit berpengaruh positif terhadap laba. Hasil uji klasik diperoleh bahwa model ini memenuhi uji normalitas pada α = 5 persen karena p value yang diperoleh 0,150. Memen uhi uji autokorelasi pada α = 5 persen karena p value yang diperoleh 0,537, memenuhi uj i heterokedastisitas pada α = 5 persen karena p value yang diperoleh 0,406. Model memenuhi sy arat uji F dan uji T pada α = 1 persen karena p value yang diperoleh 0,000 denga R square 89 persen Lampiran 4. Hasil dugaan persamaan regresi linier sederhana diperoleh persamaan P = 136446 + 0.00408 D, dapat disimpulkan bahwa setiap kenaikan Rp 1.000.000,00 dari penyaluran akan meningkatkan laba sebesar Rp 4.080,00 dan sebesar 136446 adalah bagian dari laba yang tidak dapat dijelaskan oleh faktor penyaluran. Dari koefisien determinasi diperoleh sebesar 89.0 persen dapat dikatakan bahwa 89.0 persen keragaman dari laba dapat dijelaskan oleh faktor penyaluran. Sebesar 11 persen sisanya dijelaskan oleh faktor lain yang tidak dimasukkan ke dalam model. Berdasarkan hasil penelitian di atas yaitu apabila bank ingin mendapatkan laba sebesar Rp 4.080,00 dari bunga kredit, bank harus menyalurkan kreditnya kepada masyarakat sedikitnya Rp 1.000.000,00

4.2.2. Analisis Pengaruh Pertumbuhan dan Kualitas Kredit Terhadap Laba.

Bank menyalurkan kredit kapada masyarakat dalam jumlah yang berbeda-beda tiap tahunnya. Selesih penyaluran kredit akan diketahui pertumbuhan kredit yang telah disalurkan. Pertumbuhan kredit akan memberikan gambaran yang lebih jelas tentang peningkatan jumlah kredit yang disalurkan. Apabila pertumbuhan kredit yang meningkat, mendorong pendapatan yang diperoleh bank juga meningkat, tetapi dengan adanya pertumbuhan kredit yang meningkat juga mendorong adanya kredit bermasalah. Kredit bermasalah ini dapat menurunkan pendapatan bank. Hasil penelitian diperoleh bahwa pertumbuhan kredit tidak berpengaruh nyata terhadap laba, sedangkan kualitas kredit berpengaruh nyata pada laba pada α = 5 persen karena p value yang diperoleh 0,016 lampiran 5. Persamaan hasil regresi diperoleh P = 49212 + 575603 G + 84503504 Q , yang berarti bahwa untuk mendapatkan laba dari kredit sebesar Rp 84.503.505,00 kemungkinan akan terjadi kredit bermasalah sedikitnya sebesar 1 persen.

4.2.3. Analisis Pengaruh Penghapusan Kredit Terhadap Kualitas Kredit

Analsis ini menggunakan metode yang ketiga yaitu kualitas kredit dipengaruhi oleh penghapusan kredit. Penghapusan kredit yang dilakukan tahun sebelumnya akan berpengaruh negatif terhadap NPL, sehingga jika penghapusan kredit dilakukan akan menurunkan NPL. NPL yang semakin menurun ini akan berdampak positif terhadap kualitas kredit yaitu memperbaiki kualiatas kredit. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penghapusan kredit berpengaruh nyata terhadap kualitas kredit pada α = 5 persen dengan R square 70 persen yang artinya bahwa sebesar 70 persen dari keragaman dari kualiats kredit dapat dijelaskan oleh faktor penghapusan tahun sebelumnya. Sebesar 30.0 persen sisanya dijelaskan oleh faktor lain yang tidak dimasukkan ke dalam model lampiran 6. Persamaan regresi yang diperoleh yaitu Qt = 0.176 + 0.00000020 Wt- 1 yaitu apabila bank ingin menurunkan NPL satu persen diperlukan penghapusan kredit sedikitnya Rp 5.000.000.000.000,00. Hasil penelitian ini signifikan dan positif tetapi tidak efektif untuk dilaksanakan

4.3. Implikasi Manajerial