f Profitability
Digunakan untuk menganalisis bagaimana kemampuan nasabah mendapatkan laba.
g Protection
Bertujuan agar usaha dan jaminan mendapatkan perlindungan.
c. Prinsip 3R
Prinsip 3R ini lebih menitikberatkan pada perusahaan calon nasabah yang mencakup penilaian atas hasil yang akan dicapai
perusahaan nasabah, memperhitungkan kemampuan, jadwal, dan jangka waktu pembayaran kredit, dan memperhitungkan besarnya kemampuan
perusahaan calon debitur untuk menghadapi resiko. a
Returns Penilaian atas hasil yang akan dicapai perusahaan calon debitur
setelah memperoleh kredit. b
Repayment Memperhitungkan kemampuan, jadwal, dan jangka waktu
pembayaran kredit oleh calon debitur , tetapi perusahaannya tetap berjalan.
c Risk bearing ability
Memperhitungkan besarnya kemampuan perusahaan calon debitur untuk menghadapi resiko, apakah perusahaan calon debitur
resikonya besar atau kecil.
2.4. Kredit Bermasalah Non Performing loan
Menurut Rivai 2005, kredit bermasalah merupakan kredit yang mengalami kesulitan di dalam penyelesaian kewajiban-kewajibannya
terhadap bank, baik dalam bentuk pembayaran kembali pokoknya, pembayaran bunga, pembayaran ongkos-ongkos bank yang menjadi beban
nasabah yang bersangkutan.
Menurut Kasmir 2004, kemacetan suatu fasilitas kredit disebabkan oleh 2 faktor yaitu dari pihak bank dan dari pihak nasabah.
Gambar 8. Faktor-faktor penyebab kredit bermasalah Kasmir, 2004 Menurut Tangkilisan 2003, mengemukakan bahwa kredit macet
disebabkan oleh berbagai faktor, baik faktor internal maupun eksternal. Adapun faktor internal penyebab timbulnya kredit macet yaitu kebijakan
kredit yang ekspansif, penyimpangan dalam pelaksanaan prosedur perkreditan, itikad kurang baik dan pemilik, pengurus atau pegawai bank,
serta lemahnya sistem informasi kredit macet. Faktor eksternal penyebab timbulnya kredit macet adalah kegagalan usaha debitur, musibah terhadap
debitur atau terhadap kegiatan usaha debitur, pemanfaatan iklim persaingan unsur kesengajaan
NPL pihak analisis kredit kurang teliti dalam
mengecek kebenaran dan keaslian dokumen
maupun salah
dalam melakukan perhitungan dengan rasio-
rasio yang ada, kolusi dari pihak analisis kredit dengan pihak debitur
Nasaba
h
Bank
Artinya nasabah sengaja tidak mau membayar kewajibannya
kepada bank.
unsur tidak sengaja
Artinya nasabah
memiliki kemauan untuk membayar tetapi
tidak mampu dikarenakan usaha yang dibiayai terkena musibah.
perbankan yang tidak sehat oleh debitur, serta menurunnya kegiatan ekonomi dan tingginya suku bunga kredit.
Kredit bermasalah juga dapat disebabkan oleh adanya fraud. Fraud kecurangan merupakan perbuatan melawan hukum yang dilakukan oleh
orang-orang dari dalam dan atau luar organisasi, dengan maksud untuk mendapatkan keuntungan pribadi dan atau kelompiknya yang secara langsung
merugikan pihak lain Infokum, 2008. Menurut Suhermadi 2006, fraud sebagai suatu tindakan kesengajaan untuk mengunakan sumber daya
perusahaan secara tidak wajar dan salah menyajikan fakta untuk memperoleh keuntungan pribadi.
Unsur-unsur fraud kecurangan sebagai berikut : a
Harus terdapat salah pernyataan misrepresentation b
Dari suatu masa lampau past atau sekarang present c
Fakta bersifat material material fact d
Dilakukan secara sengaja atau perhitungan make-knowingly or recklessly
e Dengan maksud intent untuk menyebabkan suatu pihak bereaksi
f Pihak yang dirugikan harus bereaksi acted terhadap salah pernyaan
tersebut misrepresentation g
Yang merugikannya detriment The Association of Certified Fraud Examiners ACFE atau Asosiasi
Pemeriksaan Kecurangan Bersertifikat, membagi fraud dalam tiga jenis atau tipologi berdasarkan perbuatan yaitu :
a Penyimpangan atas asset asset misappropriation
Asset misappropriation meliputi penyalahgunaanpencurian asset atau harta perusahaan atau pihak lain.
b Pernyataan palsu fraudulent statement
Fraudulent statement meliputi tindakan yang dilakukan oleh pejabat atau eksekutif suatu perusahaan atau instansi pemerintah untuk menutupi
kondisi keuangan yang sebenarnya dengan melakukan rekayasa keuangan dalam penyajian laporan keuangannya untuk memperoleh
keuntungan atau mungkin dapat dianalogikan dengan istilah window dressing.
c Korupsi Corruption
Jenis fraud ini paling sulit dideteksi karena menyangkut kerjasama dengan pihak lain seperti suap dan korupsi, yang termasuk di dalamnya
penyalahgunaan wewenangkonflik kepentingan conflict of interest, penyuapan bribery, penerimaan yang tidak sah illegal gratuities, dan
pemerasan secara ekonomi economic extortion.
2.5. Penghapusan Kredit