keuntungan atau mungkin dapat dianalogikan dengan istilah window dressing.
c Korupsi Corruption
Jenis fraud ini paling sulit dideteksi karena menyangkut kerjasama dengan pihak lain seperti suap dan korupsi, yang termasuk di dalamnya
penyalahgunaan wewenangkonflik kepentingan conflict of interest, penyuapan bribery, penerimaan yang tidak sah illegal gratuities, dan
pemerasan secara ekonomi economic extortion.
2.5. Penghapusan Kredit
Berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 204KMK.042000 tentang perubahan ketiga atas Keputusan Menteri
Keuangan Nomor 80KMK.041995 tentang Besarnya Dana Cadangan yang Boleh Dikurangkan sebagai Biaya pada pasal 1B ayat 2 bahwa besarnya
dana cadangan sebagai berikut :
Tabel 1. Besarnya Pembentukan Penyisihan
No Kategori kredit Cadangan yang Wajib Dibentuk 1.
Lancar 0,5 setengah perseratus dari kredit yang
digolongkan lancar. 2.
Kurang Lancar 3 tiga perseratus dari kredit yang digolongkan kurang lancar setelah dikurangi dengan nilai
agunan yang dikuasai. 3.
Diragukan 50 lima puluh perseratus dari kredit yang
digolongkan diragukan setelah dikurangi dengan nilai agunan yang dikuasai
4. Macet
100 seratus perseratus dari kredit yang digolongkan macet yang masih tercatat dalam
pembukuan bank setelah dikurangi dengan nilai agunan yang dikuasai
Menurut Dendawijaya 2000, berdasarkan ketentuan Bank Indonesia dalam Surat Keputusan Direksi BI No. 31148KEPDIR tanggal 12
November 1998, setiap bank umum wajib membentuk cadangan khusus yang ditujukan guna menampung kemungkinan kerugian yang terjadi akibat
penurunan kualitas aktiva produktif. Cadangan ini dibentuk dengan menyisihkan sebagian laba dan merupakan persetujuan pemegang saham
bank yang dilakukan dalam rapat umum pemegang saham RUPS bank. perhitungan cadangan dilakukan sebagai berikut :
Tabel 2. Perhitungan Cadangan yang Wajib Dibentuk
No Kategori kredit
Cadangan yang Wajib Dibentuk
1. Lancar
0 x besarnya rekening dalam kategori tersebut
2. Perhatian
Khusus 5 x besarnya rekening dalam kategori
tersebut 3.
Kurang Lancar 15 x besarnya rekening dalam kategori
tersebut 4.
Diragukan 50 x besarnya rekening dalam kategori
tersebut 5.
Macet 100 x besarnya rekening dalam kategori
tersebut Jumlah APYD
Jumlah dari seluruh nilai di atas Besarnya nilai agunan yang dapat diperhitungkan sebagai pengurang
pada penyisihan tersebut setingi-tingginya : 1.
100 persen dari nilai agunan yang bersifat likuid yaitu uang kas, uang kertas asing, emas, mata uang emas, serta giro, deposito, dan tabungan
pada bank yang bersangkutan. 2.
75 persen dari nilai agunan lainnya atau sebesar nilai yang ditetapkan oleh perusahaan penilai.
Berdasarkan Keputusan Direktur Jendral Pajak Nomor KEP- 238PJ.2001 Tentang Penghapusan Piutang yang Nyata-Nyata Tidak Dapat
Ditagih pada pasal 1 bahwa dalam Menghitung Besarnya Penghasilan Kena
Pajak, Wajib Pajak dapat membebankan penghapusan piutang yang nyata- nyata tidak dapat ditagih sebagai biaya dengan syarat :
1. Telah dibebankan sebagai biaya dalam laporan laba rugi komersial
2. Telah diserahkan perkara penagihannya kepada Pengadilan Negeri
atau Badan Urusan Piutang dan Lelang Negara BUPLN, atau adanya perjanjian tertulis mengenai penghapusan piutangpembebasan utang
perjanjian restrukurisasi utang usaha antara kreditur dan debitur yang bersangkutan
3. Telah diumumkan dalam penerbitan umum atau khusus
4. Wajib pajak harus menyerahkan daftar piutang yang nyata-nyata tidak
dapat ditagih kepada Direktorat Jenderal Pajak Saat akan membentuk penyisihan aktiva produktif, sertifikat Bank
Indonesia SBI dan penyertaan yang dicatat dengan Equity Method tidak termasuk di dalamnya. Agar pembentukan penyisihan penghapusan aktiva
produktif dan penghapusbukuan aktiva yang diklasifikasikan dapat dilakukan dengan baik, maka bank wajib memiliki pedoman tertulis tentang
hal tersebut. Untuk itu perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut : 1.
Dalam pedoman tertulis tersebut perlu secara jelas dicantumkan nama pejabat yang berwenang melakukan pembentukan penyisihan
penghapusan aktiva produktif dan penghapusbukuan aktiva yang diklasifikasikan.
2. Mengadministrasikan kredit dan aktiva produktif lainnya yang telah
dihapusbukukan secara teratur dan melaporkan secara berkala kepada dewan komisaris atau badan pengawas yang bersangkutan.
3. Usaha penagihan kredit dan pencairan aktiva produktif lainnya tersebut
pada no 2 tetap harus dilakukan. Hal yang perlu diketahui erat kaitannya dengan pembentukan
penyisihan aktiva produktif tersebut adalah bahwa dalam keputusan Menteri Keuangan No. 959KMK.041983 bertanggal 31 Desember 1983 telah
ditetapkan besarnya dana penyisihan penghapusan aktiva produktif yang diperbolehkan untuk dibebankan sebagai biaya, yaitu bagi bank milik negara
sebesar 6 persen dan bagi bank milik swasta sebesar 3 persen dari rata-rata
kredit yang diberikan. Oleh sebab itu, apabila pembentukan penyisihan aktiva produktif oleh bank lebih besar dari yang diperkenankan untuk
dibebankan sebagai biaya pada suatu tahun, maka kelebihan pembentukan penyisihan penghapusan aktiva produktif tersebut harus disisihkan dari laba
tahun buku yang bersangkutan setelah dikurangi pajak.
2.6. Pendapatan dan Rentabilitas Bank 2.6.1 Pendapatan Bank