Atraksi wisata adalah sesuatu yang dapat dilihat atau disaksikan melalui suatu pertunjukan shows yang khusus diselenggarakan untuk wisatawan. Jadi
atraksi wisata dibedakan dengan obyek wisata, karena atraksi wisata untuk menyaksikan harus dipersiapkan terlebih dahulu, sedangkan obyek wisata dapat
dilihat tanpa dipersiapkan terlebih dahulu, seperti danau, pemandangan, pantai, gunung, candi, monument, dan lain-lain Yoeti 1997.
2.3 Pariwisata
Menurut Yoeti 2006 prinsip dari sebuah perjalanan dikatakan sebagai kegiatan pariwisata adalah perjalanan tersebut dilakukan untuk bersenang-senang.
Syarat suatu perjalanan disebut sebagai perjalanan pariwisata adalah suatu perjalanan yang dilakukan sementara waktu, dari suatu tempat ke tempat lain,
dengan maksud tujuan bukan untuk berusaha bisnis atau mencari nafkah di tempat yang ia kunjungi, tapi semata-mata sebagai konsumen menikmati perjalan
tersebut untuk memenuhi keinginan yang bermacam-macam. Sementara itu menurut Wahab 1992 pariwisata juga merupakan sektor yang kompleks,
meliputi industri-industri dalam arti yang klasik, seperti misalnya industri kerajinan tangan dan industri cenderamata. Penginapan dan transportasi secara
ekonomi juga dipandang sebagai industri. Selanjutnya Wahab 1992 menjelaskan pariwisata sebagai suatu gejala
yang terwujud dalam beberapa bentuk. Pertama, menurut jumlah orang yang bepergian, terdiri dari pariwisata individu dan pariwisata rombongan. Kedua,
menurut maksud bepergian, terdiri dari pariwisata rekreasi atau pariwisata santai, pariwisata budaya, pariwisata pulih sehat, pariwisata sport, dan pariwisata temu
wicara. Ketiga, menurut alat transportasi, terdiri dari pariwisata darat, tirta, dan
dirgantara. Keempat, menurut letak geografis, terdiri dari pariwisata domestik nasional, pariwisata regional, dan pariwisata internasional. Kelima, menurut umur,
terdiri dari pariwisata remaja dan dewasa. Keenam, menurut jenis kelamin terdiri dari pariwisata pria dan wanita. Ketujuh, menurut tingkat harga dan tingkat sosial
terdiri dari pariwisata taraf lux, menengah, dan jelata.
2.4 Wisata Alam
Menurut Kamus Kehutanan Departemen Kehutanan Republik Indonesia 1989, wisata alam merupakan perjalanan yang memanfaatkan potensi
sumberdaya alam dan tata lingkungannya sebagai obyek tujuan wisata. Suwantoro 2002 mengemukakan bahwa wisata alam adalah bentuk kegiatan wisata yang
memanfaatkan potensi sumberdaya alam dan tata lingkungan. Wisata alam meliputi obyek dan kegiatan yang berkaitan dengan rekreasi dan pariwisata yang
memanfaatkan potensi sumber daya alam dan ekosistemnya, baik dalam bentuk asli alami maupun perpaduan dengan buatan manusia. Akibatnya tempat-tempat
rekreasi di alam terbuka yang sifatnya masih alami dan dapat memberikan kenyamanan sehingga semakin banyak dikunjungi orang wisatawan. Adanya
potensi alam, flora dan fauna, keindahan alam, keunikan budaya, bahasa, latar belakang sejarah, dan keramahan penduduk lokal merupakan daya tarik dari
obyek wisata untuk dikunjungi oleh wisatawan domestik dan mancanegara.
2.5 Dampak Ekonomi Wisata