6.3 Analisis Potensi dan Dampak Ekonomi Lingkungan Kegiatan Wisata
Kawasan Musiduga
Keberadaan kawasan wisata Musiduga memiliki banyak potensi yang dapat dianalisis seperti potensi obyek wisata alam dan dampak ekonomi
lingkungan dari kegiatan wisata di kawasan Musiduga. Analisis pada penelitian ini seperti penetapan tarif masuk kawasan wisata, dampak ekonomi masyarakat
dan lingkungan sekitar akibat adanya kegiatan wisata di musiduga.
6.3.1 Potensi Obyek Wisata Musiduga
Kawasan wisata Musiduga yang terletak sekitar 12 km dari kabupaten Sijunjung terdiri dari beraneka obyek wisata alam, sejarah, dan minat khusus.
Pada sepanjang kawasan ini para wisatawan dapat menikmati bentangan alam yang indah, seperti Arung jeram, Pasir Putih, Ngalau Talago, Ngalau Seribu, Air
Terjun Palukahan, dan sebuah lokomotif uap peninggalan Jepang.
Arena Arung Jeram
Arung Jeram merupakan salah satu olahraga wisata alternatif Kabupaten Sijunjung. Arung jeram ini memanfaatkan aliran Sungai Kuantan sepanjang 23
km dengan arus yang selalu stabil dan bergelombang sedang sampai tinggi dengan tingkat kesulitan tinggi kelas IV dan V yang sangat ideal untuk wisata arung
jeram.
Sumber: Data Primer 2011
Gambar 5. Arung Jeram Musiduga
Pasir Putih
Pasir Putih terletak di pinggir Sungai Kuantan. Pasirnya yang putih dan lembut menjadikan lokasi ini nyaman untuk bermain dan beristirahat bagi
keluarga maupun bagi muda mudi. Selain itu, kawasan ini didukung oleh udara yang segar dan suara satwa liar sehingga menjadikan obyek wisata ini sebagai
tempat favorit menikmati panorama alam Musiduga.
Sumber: Data Primer, 2011
Gambar 6. Pasir Putih Musiduga Ngalau Talago
Ngalau atau goa Talago terletak sekitar 2,5 km dari Nagari Silokek, dengan waktu tempuh sekitar 3 jam. Medan untuk mencapai obyek wisata ini
yang cukup berat merupakan tantangan tersendiri bagi pengunjung. Pada Ngalau ini terdapat telaga yang tak pernah kering. Selain itu, stalagtit dan stalagmit yang
berkilauan dan adanya batuan yang menyerupai buaya menjadikan ngalau ini layak dikunjungi.
Sumber: Dinas Parsenibudpora, 2010
Gambar 7. Ngalau Talago Musiduga
Ngalau seribu
Selain Ngalau Talago, di kawasan Musiduga juga terdapat Ngalau Seribu. Masyarakat di sekitar daerah ini memberi nama Ngalau Seribu karena ngalau ini
bisa menampung sekitar seribu orang di dalamnya. Menurut informasi yang didapat, para pejuang menggunakan ngalau ini untuk rapat dan menyusun strategi
untuk melawan Belanda.
Sumber: Data Primer, 2011
Gambar 8. Ngalau Seribu Musiduga
Air Terjun Palukahan
Air Terjun Palukahan terletak di Nagari Durian Gadang. Air terjun ini memiliki ketinggian 75 meter. Untuk mencapai lokasi air terjun ini harus berjalan
sejauh satu kilometer. Kawasan air terjun ini merupakan pilihan yang tepat untuk kegiatan trekking, istirahat, dan mendapatkan sensasi segarnya air pegunungan.
Air terjun Palukahan dapat dilihat pada Gambar 9.
Sumber: Data Primer, 2011
Gambar 9. Air Terjun Palukahan Musiduga
Lokomotif Uap Peninggalan Jepang
Lokomotif uap ini terletak di Nagari Durian Gadang yang berjarak 17 kilo meter dari ibu kota kabupaten. Lokomotif uap merupakan bukti sejarah terjadinya
kerja paksa Romusha untuk pembuatan rel kereta api dari Muaro ke Logas Pekan Baru, Riau.
Sumber: Data Primer, 2011
Gambar 10. Lokomotif Uap Peninggalan Jepang Musiduga
Potensi wisata yang dimiliki oleh kawasan Musiduga menjadikan kawasan ini layak untuk dikunjungi pengunjung. Pengunjung dapat menikmati berbagai
kegiatan wisata baik wisata alam, wisata sejarah, dan wisata minat khusus. Oleh
karena itu, diperlukan pengelolaan dan pengembangan kawasan wisata Musiduga yang serius dari berbagai pihak yang terkait agar kawasan wisata ini banyak
dikunjungi pengunjung.
6.3.2 Analisis Kesediaan Membayar Pengunjung Kawasan Wisata Musiduga