Kawasan wisata Musiduga biasanya ramai dikunjungi oleh para wisatawan pada akhir pekan yaitu hari Sabtu dan Minggu serta hari libur. Pada saat ada
kegiatan seperti sepak bola, voli, sepak takrau, dan seni budaya pada obyek wisata di hamparan pasir putih maka kawasan ini akan banyak dikunjungi wisatawan
sehingga kegiatan tersebut perlu diadakan secara berkala.
5.2 Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat
Menurut data dari Wali Nagari Muaro, Silokek, dan Durian Gadang tahun 2010, terdapat 8 jorong setingkat RT yaitu satu jorong di Nagari Muaro, dua
jorong di Nagari Silokek, dan lima jorong di Nagari Durian Gadang dengan jumlah penduduk 4.113 orang. Penduduk desa sekitar kawasan wisata Musiduga
seluruhnya memeluk agama islam. Mata pencaharian penduduk adalah sebagai petani, pekerja tambang penambang dan buruh tambang, buruh bangunan,
pedagang, pegawai negeri, jasa, pekerja wisata serta sebagian kecil sebagai TNIPOLRI.
Tabel 6. Inventarisasi Jenis Pekerjaan Masyarakat Desa Sekitar Kawasan Wisata Musiduga
Mata Pencaharian Masyarakat
Nagari Muaro
Nagari Silokek
Nagari Durian
Gadang Jumlah
Persentase
Petani 18
500 698
1.216 57,17
Pekerja Tambang 31
59 498
588 27,64
Buruh Bangunan -
- 35
35 1,65
Pedagang -
177 -
177 8,32
Pegawai Negeri 7
9 -
16 0,75
Jasa -
- 85
85 4
Pekerja Wisata -
5 3
8 0,37
TNIPOLRI -
2 -
2 0,09
Total
56 752
1.319 2.127
100
Sumber: Wali Nagari Muaro, Silokek, dan Durian Gadang 2009
Secara umum masyarakat desa sekitar Musiduga memiliki mata pencaharian dari pemanfaatan sumberdaya alam seperti pada sektor pertanian,
pertambangan, dan pariwisata. Pada sektor pertanian masyarakat bekerja sebagai petani musiman yang tergantung cuaca. Keadaan ekonomi masyarakat pada sektor
pertanian tergolong pada tingkat menengah kebawah dilihat dari kepemilikan lahan dan modal usaha. Pada sektor pertambangan masyarakat bekerja sebagai
penambang emas ilegal di Sungai Kuantan-Musiduga. Hasil penambangan ini telah memberikan kontribusi yang besar dalam meningkatkan kesejahteraan
masyarakat. Sementara itu, pada sektor wisata masyarakat memanfaatkan potensi sumberdaya alam berupa panorama yang belum optimal dikembangkan oleh
pemerintah daerah. Masyarakat yang berusaha di sektor wisata masih sedikit dibandingkan sektor pertanian. Oleh karena itu, sektor wisata harus lebih
dikembangkan secara optimal.
5.3 Karakteristik Pengunjung