Dalam penelitian ini, uji hipotesis dilakukan dua sisi. Hal ini dikarenakan terdapat dua arah yang ingin diketahui, ‘berpengaruh’ atau ‘tidak berpengaruh’.
Menentukan statistik tabel dan statistik uji. Jika alat analisis adalah t test, akan dicari t tabel dan t hitung.
Mengambil kesimpulan berdasar hasil t tabel dan t hitung.
Uji Hipotesis dibagi menjadi tiga, yaitu :
1. Uji Hipotesis dengan t-test Uji t
Uji t pada satu populasi akan menguji apakah rata-rata populasi sama dengan suatu harga tertentu. Sedangkan uji t dua sampel akan menguji apakah rata-rata dua
populasi sama ataukah berbeda secara nyata. Uji dapat dilakukan jika dipenuhi asumsi tertentu, yakni :
37
Varian kedua populasi yang diuji sama. Sampel yang diambil berdistribusi normal atau mendekati normal atau bisa
dianggap normal. Jika ternyata sampel tidak berdistribusi normal, bisa dilakukian beberapa
cara : Jumlah sampel ditambah dan kemudian diuji sekali lagi.
37
Ibid, h. 36
Data yang ada ditransformasi ke bentuk tertentu, dan kemudian dilakukan pengujian lagi.
Untuk n ≥ 10 dapat digunakan uji hipotesis dengan t-test yang digunakan
untuk mengetahui apakah variabel bebas memiliki hubungan signifikan atau tidak dengan variabel terikat secara individual untuk setiap variabel. Rumus yang
digunakan untuk mengetahui nilai t
hitung
adalah sebagai berikut : T
hitung
= r √¯n-2
1-r
2
Dimana : Rs = nilai rank spearman
N = jumlah sample Setelah didapatkan nilai t hitung melalui rumus diatas, maka untuk
menginterpretasikan hasilnya berlaku ketentuan sebagai berikut : Jika t hitung t tabel maka Ho ditolak ada hubungan yang siginifikan
Jika t hitung t tabel maka Ho diterima tidak ada hubungan yang signifikan Estimasi :
Tingkat signifikansi α adalah 5
Df atau derajat kebebasan adalah n jumlah data - 1 Pengujian ini ditujukan untuk mengetahui tingkat signifikasi variabel bebas
dengan hipotesis : H
o
: b
1
= b
2
= … = b
i
= 0 H
a
: b
i
≠ 0
Ktiteria uji : Probability F-statistik taraf nyata
α, maka tolak Ho Probability F-statistik taraf nyata
α, maka terima Ho Jika Ho ditolak, maka variabel bebas berpengaruh nyata terhadap variabel
tak bebasnya. Sebaliknya, jika Ho diterima berarti variabel bebas tidak berpengaruh nyata terhadap variabel tak bebas.
2. Uji Hipotesis dengan F-test ANOVA
ANOVA sering juga disebut dengan uji F. Tujuan ANOVA analisis varian sama dengan uji t, yakni menguji rata-rata populasi, hanya disni yang akan diuji
lebih dari dua rata-rata populasi. Sedangkan tujan dari uji F adalah untuk menguji apakah varian dua populasi sama ataukah berbeda.
38
Uji F dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui hubungan variabel independen secara bersama-sama
simultan terhadap variabel dependen. Pengujian ini juga bertujuan untuk mengetahui apakah model penduga yang
diajukan sudah layak untuk menduga parameter yang ada dalam fungsi.
39
Hipotesis : H
: b
1
= b
2
= … = b
i
= 0 H
a
: minimal ada salah satu b
i
≠ 0
38
Singgih Santoso, Buku Latihan SPSS Statistik Parametrik Jakarta : PT. Elex Media Komputindo, 2000, h.51
39
Ibid, h.110
Mencari F tabel : Tingkat signifikansi
α adalah 5. Numerator adalah jumlah variabel – 1
Denumerator adalah jumlah kasus – jumlah variabel Berdasar perbandingan F hitung dengan F tabel :
Jika satistik hitung angka F output satistik tabel tabel F, maka Ho ditolak. Jika satistik hitung angka F output satistik tabel tabel F, maka Ho diterima.
Kriteria uji berdasar nilai probalilitas : Probability F-statistik taraf nyata
α, maka tolak Ho Probability F-statistik taraf nyata
α, maka terima Ho Jika Ho ditolak, berarti minimal ada satu variabel bebas yang berpengaruh
nyata terhadap variabel terikat dan model layak digunakan. Sebaliknya jika Ho diterima, maka tidak ada satu pun variabel bebas yang berpengaruh nyata.
3. Uji Koefisisen Determinasi