Tab Tabel 4.6 menunjukkan bahwa variabel independent X
2
BOPO memiliki nilai rata-rata mean sebesar 194.14, standar deviasi sebesar 349,20
menunjukkan terdapat kesenjangan yang sangat besar antara BOPO yang tertinggi dengan terendah, atau denga kata lain adanya variasiperbedaan yang sangat besar
dari BOPO terendah dan tertinggi serta jumlah data sebanyak 35 data.
B. HASIL dan PEMBAHASAN
Hasil Pengujian Variabel TATO dan BOPO Yang Berpengaruh Terhadap Profitabilitas Bank Syariah Tahun 2005 - 2007
a. Uji Asumsi Klasik Regresi Berganda Pengujian asumsi klasik meliputi pengujian Mulitkolinieritas, Heterokedastisitas,
Normalitas, dan Autokorelasi. 1. Uji Multikolinieritas
Uji ini bertujuan untuk menguji apakah pada model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen. Jika terjadi korelasi, maka terdapat multikolinieritas
multikol. Dimana model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independent.
Untuk mengetahui adanya korelasi antar variabel independen atau tidak, dapat dilihat dalam tabel di bawah ini :
Descriptive Statistics
35 -59.09
1366.67 194.1377
349.20311 35
BOPO Valid N listwise
N Minimum
Maximum Mean
Std. Deviation
Tabel 4.7 Hasil Uji Multikolinieritas
Berdasarkan tabel diatas terlihat bahwa angka tolerance mendekati angka 1 dan VIF berada disekitar angka 1, maka Ho diterima yang berarti tidak terjadi problem
multikol dan model regresi layak dipakai dalam pengujian.
2. Uji Heteroskedastisitas Uji ini untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi terjadi ketidaksamaan
varians dari residual dari satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka hal tersebut disebut Homoskedastisitas. Dan jika varians berbeda disebut sebagai
heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah tidak terjadi heteroskedastisitas.
40
Berdasarkan gambar terlihat bahwa pola pada penyebaran titik-titik diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y. Hal ini berarti tidak terjadi heteroskedastisitas pada
model regresi, sehingga model regresi ini layak dipakai untuk memprediksi ROA terhadap variabel independent lainnya, hal ini terlihat jelas pada gambar di bawah ini :
Gambar 4.1 Hasil Uji Heteroskedastisitas
40
Singgih Santoso, “Modul menggunakan SPSS untuk Statistik Parametrik” Jakarta : PT. Elex Media Komputindo, 2005 h. 137
Coefficients
a
.881 1.135
.881 1.135
Total Asset Turn Over BOPO
Model 1
Tolerance VIF
Collinearity Statistics
Dependent Variable: ROA a.
3. Uji Normalitas Uji ini untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi, variabel dependen,
variabel independen atau keduanya mempunyai distribusi normal ataukah tidak. Model regresi yang baik adalah distribusi data normal atau mendekati normal.
Dari hasil pengujian Normalitas diperoleh suatu grafik, dimana pada grafik hasil uji Normalitas terlihat bahwa titik-titik menyebar di sekitar garis diagonal, serta
penyebarannya mengikuti arah garis diagonal. Hasil tersebut dapat terlihat pada grafik hasil pengolahan SPSS versi 11.0 di bawah ini :
Scatterplot Dependent Variable: ROA
Regression Standardized Predicted Value
1 -1
-2 -3
-4
Regression Studentized Residual
4 3
2 1
-1 -2
NOV 2007 SEP 2007
JUL 2007 JUN 2007
APR 2007 MAR 2007
FEB 2007 JAN 2007
NOV 2006 SEP 2006
JUL 2006 JUN 2006
APR 2006 MAR 2006
FEB 2006 JAN 2006
NOV 2005 SEP 2005
JUL 2005 JUN 2005
APR 2005 MAR 2005
FEB 2005
Gambar 4.2 Hasil Uji Normalitas
4. U j
i
A u
t o
k orelasi
Uji Autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi linier ada korelasi antara kesalahan penggangu pada periode t dengan kesalahan pada
periode t-1 sebelumnya, dengan ketentuan sebagai berikut : -2 DW +2, maka tidak ada autokorelasi sedangkan jika nilai angka berada pada DW -2 terjadi auotokorelasi
positif dan sebaliknya jika nilai angka berada pada DW +2 terjadi autokorelasi negatif. Hal ini dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
Tabel 4.8 Hasil Uji Autokorelasi
Normal P-P Plot of Regression Standa Dependent Variable: ROA
Observed Cum Prob
1.00 .75
.50 .25
0.00
E x
p ec
te d C
um P
ro b
1.00 .75
.50 .25
0.00 MA R 2006
A PR 2006 FEB 2007
MA R 2005 A PR 2005
FEB 2006 JUL 2006
JA N 2007 JA N 2006
MA R 2007 SEP 2006
JUL 2007 JUN 2007
NOV 2005 SEP 2005
SEP 2007 JUL 2005
NOV 2007 A PR 2007
JUN 2005 NOV 2006
FEB 2005
Model Summary
b
.792
a
.627 .604
2.03301 .663
Model 1
R R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
Durbin-W atson
Predictors: Constant, BOPO, Total Asset Turn Over a.
Dependent Variable: ROA b.
Terlihat pada gambar diatas bahwa nilai Durbin-Watson yang diperoleh dari hasil analisis regresi sebesar 0.663. Hal ini menunjukkan bahwa angka DW diantara -2
DW +2 maka Ho diterima yaitu model regresi tidak terdapat masalah autokorelasi dan model ini layak untuk digunakan. Hal ini mempengaruhi pada nilai F yang
signifikan menunjukkan regresi ini layak namun sebaliknya jika pada Durbin-Watson terdapat autokorelasi maka hasil uji F yang signifikan menjadi tidak layak untuk
digunakan.
5. Hasil Uji Koefisien Korelasi Analisis korelasi digunakan untuk mengetahui apakah antara variabel dependen
dengan variabel independen terdapat hubungan. Tabel 4.8 diatas juga menunjukkan nilai koefisien korelasi R sebesar 0,792 atau 79,2 yang berarti bahwa korelasi atau
hubungan antara variabel independen yaitu TATO dan BOPO dengan variabel dependen yaitu ROA adalah kuat.
6. Hasil Uji Koefisien Determinasi R Square Tabel 4.8 diatas juga menunjukkan koefisien determinasi R Square adalah
sebesar 0,627 atau 62,7 yang berarti bahwa 62,7 tingkat profitabilitas bank syariah dapat dijelaskan oleh Total Asset Turn Over TATO dan Beban Operasional terhadap
Pendapatan Operasional BOPO, selebihnya dijelaskan oleh faktor lain yang tidak
diketahui dan tidak termasuk dalam analisis ini. Hal tersebut juga menunjukkan kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variabel dependen
mempunyai korelasi cukup kuat.
F. Pengujian Hipotesis