Analisa Likuiditas Analisa Solvabilitas

1. Analisa Likuiditas

Suatu bank dikatakan likuid apabila bank yang bersangkutan dapat memenuhi kewajiban hutang-hutangnya, dapat membayar kembali semua deposannya, serta dapat memenuhi permintaan kredit yang diajukannya tanpa terjadi penangguhan. Untuk berbagai pihak pemakai laporan keuangan bank perhitungan likuiditas tersebut dapat digunakan melalui perhitungan-perhitungan ratio yang menggambarkan hubungan timbal balik antara assets dengan liabilities. Rasio ini untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban financial jangka pendeknya. 17 Adapun rumus-rumus perhitungan ratio tersebut adalah sebagai berikut : 1. Quick Ratios = Cash assets Total Deposit Rasio ini menunjukkan kemampuan bank untuk membayar kembali simpanan para deposannya dengan alat-alat yang paling likuid yang dipunyai oleh pihak bank atau sering juga disebut Quick Ratios. 2. Banking Ratio = Total Loans Total Deposit Banking ratio ini digunakan untuk mengukur tingkat likuiditas bank yang banyak digunakan, dan lebih mendekati sifat dari kegiatan bank yang murni. Semakin 17 www.usudigitallibrary.com, Erlina, “Manajemen Keuangan”, 2002 tinggi tingkat ratio ini maka tingkat likuiditasnya akan semakin kecil, karena jumlah dana yang diperlukan untuk membiayai kreditnya semakin banyak. 3. Assets to Loan Ratio = Total Loans Total Assets Rasio ini juga dapat digunakan untuk mengukur tingkat likuiditas bank, semakin tinggi tingkat ratio yang ada akan menunjukkan semakin rendahnya tingkat likuiditas bank yang bersangkutan. 4. Cash Ratio = Liquid Assets Short term borrowing Yaitu rasio yang menunjukkan kemampuan bank untuk melunasi kewajiban- kewajiban yang segera harus dibayar dengan lat-alat likuid yang dipunyainya.

2. Analisa Solvabilitas

Analisa solvabilitas Bank atau secara teknis disebut juga Analysis of Bank Capital ini membahas secara bertahap tentang fungsi dari Bank Capital, cara pengukuran kebutuhan modal dan cara perhitungan ratio dari solvabilitas suatu bank. a. Fungsi dari Bank Capital ƒ Sebagai ukuran kemampuan bank tersebut untuk menyerap kerugian – kerugian yang tidak dapat dihindarkan. ƒ Sebagai sumber dana yang diperlukan untuk membiayai akegiatan usahanya sampai batas – batas tertentu, karena sumber – sumber dana dapat juga berasal dari hutang penjualan assets yang tidak terpakai dan lain-lain. ƒ Sebagai alat pengukur besar kecilnya kekayaan bank tersebut atau kekayaan yang dimiliki oleh para pemegang sahamnya. ƒ Dengan modal yang mencukupi memungkinkan bagi manajemen bank yang bersangkutan untuk bekerja dengan efisiensi yang tinggi, seperti yang dikehendaki oleh para pemilik modal pada bank tersebut. b. Capital ratios Adanya perhitungan capital ratios tadi dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut : 1. Primary ratio = Equity Capital Total Assets Rasio ini digunakan untuk mengukur sampai sejauh mana penurunan yang terjadi dalam total aset yang masih dapat ditutup oleh equity capital yang tersedia, hingga rasio ini akan berguna untuk memberikan indikasi untuk mengukur apakah permodalan yang ada telah memadai atau belum. 2. Risk Asset Ratio = Equity Capital Total Assets – Cash – Securities Kegunaan rasio ini juga menyerupai pada primary ratio, tetapi lebih dikonsentrasikan pada kemungkinan penurunan dari risk assets saja.

3. Rasio Aktivitas