HASIL DAN PEMBAHASAN PENUTUP Pendahuluan, terdiri dari Latar Belakang Masalah, Pembatasan dan Perumusan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Analisis Deskriptif Variabel………………………………………….57 B. Pengujian Asumsi klasik ……………………………………………..62 C. Pengujian Hipotesis…………………………………………………..67 D. Pengujian Koefisien Regresi………………………………………….71 E. Interpretasi Data……………………………………………………....72

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan…………………………………………………………...73 DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………....75 LAMPIRAN……………………………………………………………………...78 DAFTAR TABEL 01. Tabel 1.1 Neraca KCS Jakarta 2005 sd 2007………………………………11 02. Tabel 1.2 Laba Rugi KCS Jakarta 2005 sd 2007…………………………...13 03. Tabel 4.1 Return On Asset Bank BTN Syariah Tahun 2005 – 2007………..58 04. Tabel 4.2 Deskripsi Return On Asset ROA………………………………..58 05. Tabel 4.3 Total Asset Turn Over Bank BTN Syariah Tahun 2005 – 2007….59 06. Tabel 4.4 Deskripsi Total Asset Turn Over………………………………….60 07. Tabel 4.5 BOPO Bank BTN Syariah Tahun 2005 – 2007…………………...61 08. Tabel 4.6 Deskripsi BOPO…………………………………………………..62 09. Tabel 4.7 Hasil Uji Multikolinieritas………………………………………...63 10. Tabel 4.8 Hasil Uji Autokorelasi…………………………………………….66 11. Tabel 4.9 Hasil Uji F…………………………………………………………68 12. Tabel 4.10 Hasil Uji t………………………………………………………….69 13. Tabel 4.11 Uji Korelasi TATO, BOPO, dan ROA …………………………....70 DAFTAR GAMBAR 1. Gambar 1.1 Bagan Kerangka Pemikiran……………………………………….10 2. Gambar 3.1 Bagan Pembagian Ilmu Statistik…………………………………..40 3. Gambar 3.2 Bagan Paradigma Penelitian…..…………………………………..42 1. Gambar 4.1 Hasil Uji Heteroskedastisitas……………………………………...64 1. Gambar 4.2 Hasil Uji Normalitas……………………………………………....65 1. Gambar 4.3 Daerah Penerimaan dan Penolakan Ho…………………………...69

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dalam era perdagangan bebas ini, perubahan dan mobilitas keuangan internasional semakin cepat, sehingga mempengaruhi semua aspek kehidupan termasuk Akuntansi dan Keuangan. Bagi kita di Indonesia fenomena ini mau tidak mau, suka tidak suka harus kita alami. Dengan semakin majunya perkembangan dunia perbankan, persaingan antar bank pun semakin meningkat. Kinerja keuangan sektor perbankan Indonesia dinilai menuju ke arah perbaikan apabila dibandingkan pada masa krisis, akan tetapi belum pada tataran yang ideal. Antara tahun 1998 dan 2006, total aset sektor perbankan mengalami peningkatan yang cukup berarti. Pada tahun 1998, total aset sektor perbankan sebesar Rp895,5 triliun, sedangkan pada tahun 2006 meningkat sebesar 89,1 menjadi Rp1.693 triliun. Dana pihak ketiga meningkat sebesar 105,8 dari Rp625 triliun pada tahun 1998 menjadi Rp1.287 triliun pada tahun 2006. Kredit juga mengalami peningkatan yang cukup tinggi, yaitu sebesar 52,7 dari Rp545,5 triliun menjadi Rp832,9 triliun. Rasio kecukupan modal CAR juga meningkat dari -15,7 pada tahun 1998 menjadi 20,5 pada tahun 2006. Namun, besarnya dana pihak ketiga yang digunakan untuk kredit yang terlihat dari loan to deposit ratio LDR masih rendah dibandingkan masa sebelum krisis. Pada tahun 1998 LDR sektor perbankan tercatat sebesar 87,2. Sementara itu pada tahun 1999, LDR turun drastis menjadi sekitar 45. Kehati-hatian perbankan dalam menyalurkan kredit pasca krisis merupakan alasan utama rendahnya LDR perbankan. Namun perlu dicatat bahwa seiring dengan berjalannya waktu, LDR perbankan menunjukkan peningkatan. Seiring dengan turunnya LDR dan lebih baiknya pengaturan kehati-hatian perbankan, kredit yang bermasalah atau non performing loan NPL juga turun, yaitu dari 34,7 pada tahun 1998 menjadi 3,6 pada tahun 2006. Kemudian, pendapatan bersih dari bunga atau net interest income NII mengalami peningkatan yang berarti sebesar 110,6 dari minus Rp73 triliun pada tahun 1998 menjadi Rp7,7 triliun pada tahun 2006. 1 Kinerja keungan perbankan ini merupakan alat untuk mengetahui seberapa besar suatu perusahaan dapat bertahan dalam mencapat target keuntungan yang ingin dicapainya. Dengan diberlakukannya Undang-Undang No.10 Tahun 1998, perbankan syariah telah mendapatkan kesempatan yang lebih luas untuk menyelenggarakan kegiatan usaha, termasuk pemberian kesempatan kepada bank umum konvensional untuk membuka kantor cabang yang khusus melaksanakan kegiatan berdasarkan prinsip syariah. Pemberian kesempatan pembukaan kantor cabang syariah ini adalah sebagai upaya meningkatkan jaringan perbankan syariah yang tentunya akan dilakukan bersamaan dengan upaya pemberdayaan perbankan syariah. Upaya tersebut diharapkan akan mendorong perluasan jaringan kantor, pengembangan pasar uang antar bank syariah, peningkatan kualitas sumber daya manusia, dan kinerja bank syariah, yang pada 1 Fajar, “Kinerja Keuangan Perbankan Setelah krisis : suatu tinjauan”, artikel diakses pada 25 Oktober 2007 dari httpwww.starbucks.comyoung economists’talk starbucks intinya akan menunjang pembentukan landasan perekonomian rakyat yang lebih kuat dan tangguh. 2 Perbankan syariah pun dinilai harus mampu meningkatkan kinerjanya di tengah tingginya tingkat persaingan perbankan nasional, termasuk perbankan konvensional. Upaya tersebut semakin penting, karena perbankan syariah masih menemui kendala untuk mengembangkan usahanya selama ini. Menurut Dewi Astuti Dewi Astuti, dari Direktorat Perbankan Syariah Bank Indonesia BI, Perbankan syariah memang harus bisa bersaing dan terus meningkatkan layanan serta efisiensi. Apalagi, kalau melihat suku bunga perbankan konvensional yang cenderung menurun mengikuti tren penurunan suku bunga Sertifikat Bank Indonesia SBI selama ini. Peningkatan daya saing perbankan syariah ini menjadi semakin penting, karena masih adanya beberapa kendala yang harus dihadapi. Contohnya, persoalan double tax atau pajak ganda, karena dalam setiap transaksi jual beli harus dikenai pajak. 3 Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Pusat Penelitian dan Studi Kebanksentralan Bank Indonesia PPSK BI yang dilakukan tahun lalu, industri perbankan syariah dinilai lebih efisien dibandingkan perbankan konvensional. Penelitian dilakukan dengan mengggunakan data kinerja industri perbankan syariah dan perbankan konvensional sejak 2002 hingga 2006. Penelitian ini juga menggunakan ukuran parametrik dan non parametrik. Salah satu bukti bahwa bank syariah lebih efisien 2 Muhammad Syafi’i Antonio, “Bank Syariah dari Teori ke Praktek”, Jakarta : Gema Insani Press, 2001, h.224 3 “Kinerja Bank Syariah Perlu ditingkatkan”. Artikel diakses pada 10 Agustus 2007 dari http:www.pikiran- rakyat.comcetak2007 ditunjukkan oleh rasio pembiayaan dibandingkan dana pihak ketiga financing to deposit rati, , FDR. Sejak 2002 hingga 2006, FDR perbankan syariah ternyata lebih tinggi dibandingkan rasio penyaluran kredit terhadap DPK loan to deposit ratio, LDR perbankan konvensional. 4 Salah satu bank yang dinilai baik kinerja keuangannya adalah Bank BTN. Bank Tabungan Negara BTN sebagai Bank yang terkemuka dalam pembiayaan perumahan tahun 2008 ini mengembangkan kantor cabang syariah ke-13 berlokasi di Bekasi Jawa Barat tepatnya di Ruko Kalimas Bekasi Timur untuk memudahkan masyarakat yang menggunakan layanan syariah. Menurut Direktur Utama BTN Iqbal Latanro, Pembukaan cabang syariah ini untuk memenuhi penyediaan alternatif layanan perbankan dual banking sistem. Sebelumnya 14 Januari 2005 BTN meresmikan kantor cabang Jakarta. Pengembangan unit syariah di BTN dimaksud untuk mendukung kebijakan pemerintah di bidang ekonomi dan pembangunan nasional terutama pembiayaan rumah bagi masyarakat berpendapatan rendah termasuk program Rusunami. Masyarakat tinggal memilih apakah mau menggunakan sistem konvensional atau syariah. 5 Berbagai aktivitas Bank dalam mengembangkan layanan perbankan yang mempermudah para nasabahnya dijalankan. Hal ini ditujukan untuk meningkatkan keuntungan bank secara keseluruhan. Laporan yang belum diaudit sampai dengan 31 Desember 2007, BTN unit syariah memberikan kontribusi pembiayaan Rp396 miliar 4 Republika, “Bank syariah lebih efisien dibanding konvensional”, artikel diakses pada 5 Maret 2008 dari Http:stei-sebi.com200805bank-syariah-lebih-efisien-dibanding-kinvensional.html. 5 www.kompas.com, “BTN Perluas Cabang Syariah”, senin, 18 Februari 2008 bagi 4.156 unit rumah. Sementara total kredit yang disalurkan BTN mencapai Rp8,551 triliun untuk 140.192 unit. BTN pada periode yang sama 2007 juga membukukan kinerja yang baik. Laba yang dicapai Rp613 miliar, aset Rp36,7 triliun, kredit yang disalurkan Rp23,4 triliun, dana pihak ketiga Rp24,2 triliun. Sementara untuk rasio keuangan CAR 20,84 persen, LDR 92,42 persen,NPL 2,48 persen dan modal Rp2,7 triliun. 6 Atas dasar latar belakang tersebut, penulis tertarik untuk mengetahui ada tidaknya hubungan Kinerja Keuangan Berdasarkan Total Asset Turn Over TATO dan Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional BOPO terhadap Return On Asset ROA Bank Syariah pada Bank BTN Syariah tersebut, maka penulis tertarik untuk mengambil judul, “Analisis Pengaruh Total Asset Turn Over dan BOPO Terhadap Profitabilitas Bank Syariah”.

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah

1. Pembatasan Masalah Berawal dari uraian dan latar belakang masalah di atas, melihat luasnya ruang lingkup penelitian maka batasan permasalahan dalam penelitian ini adalah dikhususkan pada Unit Usaha Syariah yaitu Bank Tabungan Negara Cabang Syariah Jakarta. Penelitian ini juga dispesifikkan pada Analisis laporan keuangan.dengan model rasio keuangan yang berupa Total Asset Turn Over, BOPO dan Return On Asset. 6 Ibid. 2. Perumusan Masalah Berdasarkan pembatasan masalah yang ada, penelitian ini diharapkan dapat menemukan pengaruh secara signifikan antara Total Asset Turn Over dan BOPO terhadap Return On Asset, maka rumusan masalah diarahkan pada beberapa pertanyaan sebagai berikut : a. Apakah terdapat pengaruh Total Asset Turn Over dan BOPO baik secara parsial maupun simultan terhadap Profitabilitas Bank Syariah ? b. Seberapa besar pengaruh Total Asset Turn Over dan BOPO terhadap profitabilitas Bank Syariah ? c. Variabel apa yang dominan berpengaruh terhadap profitabilitas bank syariah ?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah : ƒ Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh Total Asset Turn Over dan BOPO baik secara parsial maupun simultan terhadap Profitabilitas Bank Syariah. ƒ Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh Total Asset Turn Over dan BOPO terhadap profitabilitas Bank Syariah. ƒ Untuk mengetahui variabel yang paling dominan berpengaruh terhadap profitabilitas bank syariah. 2. Manfaat Penelitian Secara lebih spesifik penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat, antara lain : a. Manfaat terhadap kepentingan dunia akademik Dimana penelitian ini diharapkan dapat menyajikan informasi sebagai acuan dan berguna untuk menambah wawasan pemikiran dalam hal akuntansi khususnya analisis laporan keuangan antara rasio efisiensi biaya, aktivitas dan profitabilitas. b. Manfaat terhadap dunia praktisi Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat disumbangkan saran-saran kepada pemimpin sebagai masukan, khususnya yang berkenaan dengan kinerja keuangan yang berguna dalam menerapkan kebijakan Bank di bidang keuangan khususnya dalam menganalisis laporan keuangan sebagai upaya meningkatkan kinerja bank secara keseluruhan.

D. Kajian Kepustakaan

Tema Kinerja Keuangan telah dikaji dalam beberapa penelitian. Namun belum banyak yang membahas tema Pengaruh Rasio Aktivitas dan efisiensi biaya terhadap rasio Profitabilitas pada lembaga keuangan syariah secara intensif dan spesifik, diantaranya sebagai berikut : 1. Siti Cheliyah, “Analisa Pengaruh Likuiditas Terhadap Tingkat Profitabilitas Bank Syariah Studi Kasus Bank Muamalat Indonesia”, Perbankan Syariah, UIN Jakarta, tahun 2006 Variabel x yang digunakan dalam penelitian adalah Loan to Deposit Ratio sedangkan variabel y yang digunakan daloam penelitian adalah Return on Asset. Hasil Penelitian menunjukkan tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara Loan to Deposit Ratio dengan Return On Asset. Dengan kata lain, antara Loan to Deposit Ratio dengan Return On Asset memiliki pengaruh yang negatif. 2.. Rosdiana Awalia, “Analisis Pengaruh kualitas Aktiva Produktif terhadap Net Profit Margin Pada PT. Bank Muamalat Indonesia,Tbk”, Perbankan Syariah, UIN Jakarta, tahun 2006. Variabel x yang digunakan dalam penelitian adalah KAP sedangkan variabel y yang digunakan dalam penelitian adalah net profit margin. Hubungan yang terjadi antara kedua variabel adalah hubungan negatif kuat artinya mempunyai sifat terikat yang berkebalikan, apabila variabel pertama mengalami kenaikan maka variabel lainnya cenderung mengalami penurunan, dan sebaliknya. 3. Tini Munani, “Analisis Pengaruh Cash Ratio, LDR, NPL dan CAR Terhadap Profitabilitas Bank Go Public Studi Empiris di Bursa Efek Jakarta”, Manjemen, Fakultas Ekonomi, UIN, 2006 Ada 4 variabel x yang digunakan dalam penelitian yaitu cash ratio, LDR, NPL, dan CAR sedangkan variabel y yang digunakan dalam penelitian adalah return on asset . Hasil uji t menunjukkan bahwa variabel CAR memiliki tingkat signifikan yang tinggi dengan nilai t hitung sebesar 6,206 pada kurva distribusi t dua arah two tailed. Nilai ini jatuh pada daerah penolakan yang berarti t hitung 6,206 t tabel 1,645 0,05 2 = 0,025.

E. Hipotesa

Berdasarkan perumusan masalah di atas, maka hipotesisnya adalah : Ho : Tidak terdapat pengaruh secara signifikan antara variabel independen Total Asset Turn Over dan BOPO terhadap variabel dependen Return On Asset. Ha : Terdapat pengaruh secara signifikan antara variabel independen Total Asset Turn Over dan BOPO terhadap variabel dependen Return On Asset. Hubungan antar variabel dalam penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut : Gambar 1.1 Bagan Kerangka Pemikiran Berdasarkan pemikiran tersebut di atas, penulis mencoba merumuskan hipotesis sebagai berikut: “Terdapat Pengaruh yang Signifikan antara Kinerja Keuangan Berdasarkan Total Asset Turn Over dan BOPO Terhadap Profitabilitas Bank Syariah”. BTN Syariah Laporan Keuangan Rasio Aktivitas Efisiensi Biaya Rasio Profitabilitas ROA 1.TATO 2. BOPO Analisis Regresi Linier Berganda Nomalitas Heterokedastisitas Autokorelasi Multikolinearitas Interpretasi Koefisien Determinasi Uji T secara parsial Uji F secara simultan

F. Objek Penelitian

Penelitian dilakukan pada Bank BTN Kantor Cabang Syariah Jakarta-Harmoni yang berada di Jalan Gajahmada No.1, Jakarta Pusat. Sampel berupa laporan rugi laba dan laporan neraca Bank BTN Kantor Cabang Syariah Jakarta tersebut.

1. Laporan Keuangan Bank BTN KCS Jakarta

Laporan keuangan BTN Kantor cabang Syariah Jakarta, dipaparkan sebagai berikut : Tabel 1.1 NERACA KCS JAKARTA 2005 SD 2007 ITEM NERACA 2005 2006 2007 AKTIVA KAS 617,964,000 342,177,200 722,104,500 PENEMPATAN PADA BANK INDONESIA GIRO PADA BANK LAIN 4,678,188,161 163,799,915 220,370,390 PENEMPATAN PADA BANK LAIN 264,045 20,974 107,673 INVESTASI PADA EFEK PIUTANG 1. MURABAHAH - PIUTANG MURABAHAH 27,790,761,282 75,502,055,566 105,087,062,981 - MRG MURABAHAH DITNGGHKN 12,569,388,784- 35,740,016,782- 48,542,509,090- 2. SALAM 3. ISTISHNA - PIUTANG ISTISHNA - MRG IST DITANGGUHKAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH 2,000,000,000 2,125,578,716 14,394,969,858 PEMBIAYAAN MUSYARAKAH 895,500,000 2,862,500,000 PINJAMAN QARDH PENYALURAN DANA INV TERIKAT PENYISIHAN PENGHPS AKTV PROD 218,998,247- 540,923,809- 912,712,971- PERSEDIAAN TAGIHAN KEWAJIBAN AKSEPTASI IJARAH AKT ISTISHNA DLM PENYELESAIAN PENYERTAAN PADA ENTITAS LAIN AKTV TETAP 255,058,918 389,057,526 477,957,526 AKUMULASI PENYUSUTAN 225,119,814- 288,800,137- PIUTANG PENDAPATAN BAGI HASIL 52,594,414 201,476,944 355,879,440 PIUTANG PENDAPATAN IJARAH AKTIVA LAINNYA - UANG MUKA - REKENING ANTAR KANTOR 14,251,331,731 242,571,614,146 - REKENING PERANTARA - BEBAN DIBAYAR DIMUKA LAIN-LAIN 1,980,000 746,000 3,900,000 TOTAL AKTIVA 22,608,423,789 57,365,684,167 316,952,444,316 KEWJBN INV TDK TERIKATEKUITAS KEWAJIBAN KEWAJIBAN SEGERA 234,444,019 410,402,367 757,281,129 BAGI HASIL YG BLM DIBAGIKAN 13,379,215 234,381,086 1,496,590,356 SIMPANAN PIHAK KETIGA 1. GIRO WADIAH 2,580,781,482 2,896,372,203 4,271,505,068 2. TABUNGAN WADIAH 6,063,057,978 2,621,737,220 2,723,347,818 HUTANG 1. HUTANG SALAM 2. HUTANG ISTISHNA 3. KEWAJIBAN LAIN-LAIN 627,122,400 767,620,000 766,125,000 4. REKENING ANTAR KANTOR 8,190,130,773 5.REKENING PERANTARA KEWJB DANA INVESTASI TERIKAT HUTANG PAJAK EST KERUGIAN KOMTMENKONTIJE 6,267,900 19,969,000 PINJAMAN YANG DITERIMA PINJAMAN SUBORDINASI INVESTASI TIDAK TERIKAT INV TDK TERIKAT D BUKAN BA TABUNGAN MUDHARABAH 1,584,673,936 4,702,346,756 8,422,783,531 DEPOSITO MUDHARABAH 3,449,054,300 45,021,158,059 296,393,600,954 INVEST TDK TERIKAT DARI BANK TABUNGAN MUDHARABAH DEPOSITO MUDHARABAH EKUITAS MODAL DISETOR TAMBAHAN MODAL DISETOR SALDO LABA RUGI 1. CADANGAN UMUM 2. CADANGAN TUJUAN 3. LABA RUGI - TAHUN LALU 134,220,314- 134,220,314- 705,398,576 - TAHUN BERJALAN 839,618,890 1,395,842,884 TOT KEWJBAN,INV TT DAN EKUITAS 22,608,423,789 57,365,684,167 316,952,444,316 SELISIH AKTIVAPASIVA Tabel 1.2 LABA RUGI KCS JAKARTA 2005 SD 2007 I TEM LABA - RUGI 2005 2006 2007 PENDAPATAN OPERASI UTAMA PANDAPATAN DARI JUAL BELI PENDAPATAN MARGI N MURABAHAH 271,971,823 3,023,405,962 5,706,120,315 PENDAPATAN SALAM PARALEL PENDAPTAN I STI SHNA PARALEL PENDAPATAN I STI SHNA HARGA POKOK I STI SHNA PENDAPATAN BERSI H I STI SHNA TOTAL PENDAPATAN D JUAL BELI 271,971,823 3,023,405,962 5,706,120,315 PENDAPATAN DARI SEWA PENDAPATAN SEWA KEUNTUNGAN PELPSAN AKTV I JRH KEUNTUNGAN LAI NNYA TOTAL PENDAPATAN SEWA BEBAN PENYUSUTAN AKTV I JARAH BBN PEMELI HARAAN AKTV I JARAH BEBAN SEWA AKTI VA I JARAH RUGI PELEPASAN AKTI VA I JARAH TOTAL BEBAN SEWA PENDAPATAN BERSI H SEWA PENDAPATAN DARI BAGI HASI L PENDPTAN BG HSL MUDHARABAH 320,965,032 774,306,190 PENDPTAN BG HSL MUSYARAKAH 167,266,926 56,925,307 PENDAPATAN BAGI HASI L LAI NNYA TOTAL PENDAPATAN BAGI HASI L 488,231,958 831,231,497 PENDPTAN OPERASI UTAMA LAI NNYA PENDAPATAN BONUS SWBI PDP DR PNMPTN PD BANKSY LAI N 67,931,988 14,399,041 4,254,547 PENDPTN DR PI NJAMAN QARDH GANTI RUGI AKTV PROD DR ASSRS SURAT BERHARGA LAI NNYA TTL PNDPTN OPERASI UTAMA LAI NNYA 67,931,988 14,399,041 4,254,547 HAK PI HAK KE-3 A BG HSL I NV TT 82,534,709- 1,854,517,326- 20,899,480,297- TOTAL PNDPTN BANK SBG MUDHARI B 257,369,102 1,671,519,635 14,357,873,938- PENDAPATAN OPERASI LAI NNYA PENDAPATAN FEE HAWALAH PENDAPATAN FEE RAHN PENDAPATAN FEE KAFALAH PENDAPATAN FEE WAKALAH 1,155,000 6,898,000 13,975,000 PENDAPATAN FEE I NV TERI KAT PENERI MAAN KELEBI HAN QARDH PENDAPATAN ADMI NI STRASI 153,510,065 290,143,515 490,674,770 PENDAPATAN KOREKSI PPAP 44,891,403 258,826,112 PENDAPATAN AKRUAL AMORTI SASI 52,594,414 TOTAL PENDAPATAN OPERASI LAI NNYA 207,259,479 341,932,918 763,475,882 BEBAN OPERASI ONAL BEBAN OPERASI LAI NNYA BEBAN BONUS WADI AH 30,205,645- 210,534,393- 241,449,522- BEBAN BAGI HASI L SERI I MA BEBAN AKRUAL AMORTI SASI KERUGI AN PENURUNAN NI LAI AKTV BN PENYSTN KERUGI AN AKTV PROD 218,998,247- 373,084,865- 644,316,374- BN PENYSTN AKTI VA TETAP 119,313,608- 105,806,206- 63,680,323- BEBAN TRANSAKSI VALAS KRUGI AN PENURUNAN NI LAI PERSD BN PREMI DL RK PENJAMI NAN RUGI PENGELOLAAN DANA I NV TT BEBAN SEWA 34,800,000- 104,072,174- 198,120,514- BEBAN PROMOSI 15,592,095- 31,182,444- 53,975,997- SELI SI H PENI LAI AN PERSEDI AAN BEBAN ADMI NI STRASI DAN UMUM 58,265,916- 167,066,017- 208,613,810- BEBAN TENAGA KERJA 121,676,298- 410,312,391- 681,022,157- TOTAL BEBAN OPERASI LAI NNYA 598,851,809- 1,402,058,490- 2,091,178,697- PENDAPATAN NON OPERASI 2,914 243,901,861 17,081,419,637 BEBAN NON OPERASI 15,677,034- ZAKAT PAJAK LABA RUGI 134,220,314- 839,618,890 1,395,842,884

2. Rasio – Rasio Keuangan pada BTN Syariah :

1 Return On Asset ROA Rumus ROA : Laba Bersih x 12 Total Aset Jumlah Bulan Manfaat : Untuk menghitung berapa besar tingkat laba yang dihasilkan dari penggunaan total asset yang ada dalam suatu periode. 2 Total Asset Turn Over TATO Rumus Total Asset Turn Over : Pendapatan Operasi Utama Total Aset Manfaat : Untuk mengetahui berapa kali banyaknya perputaran aktiva selama satu periode, seberapa besar perputaran aktiva ini mampu menghasilkan penjualan atau pendapatan bagi bank syariah. 3 Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional BOPO Rumus BOPO : Beban Operasi Utama + Beban Operasional Lainnya – FTP Pendapatan Operasi Utama + Pendapatan Operasional Lainnya Manfaatnya : Untuk mengukur efsisiensi biaya dalam menghasilkan laba usaha suatu perusahaan Bank. Dimana BOPO ini untuk mengetahui apakah perusahaan tersebut efisien atau tidak dalam pengendalian biaya-biayanya. 4 Cost Income Ratio CIR Rumus CIR : Beban Operasi Utama + Beban Operasional Lainnya – FTP – PPAP - PAT Pendapatan Operasi Utama + Pendapatan Operasional Lainnya Manfaat : Digunakan untuk mengukur seberapa besar tingkat efisiensi biaya setelah dikurangi dengan PPAP dan penyusutan Aktiva Tetap. 5. Net income Margin NIM Rumus : Pendapatan Bersih Operasi Utama Posisi Pembiayaan pokok – netto + Giro Pada Bank Lain Manfaat : Digunakan untuk mengukur seberapa besar pendapatan bersih yang dihasilkan dari aktiva produktif yang ada di Bank Syariah.

G. Pedoman dan Sistematika Penulisan 1. Pedoman Penulisan

Teknik penulisan merujuk pada Buku Pedoman Penulisan Skripsi, Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta : UIN Jakarta PRESS, 2007. 2. Sistematika Penulisan

BAB I Pendahuluan, terdiri dari Latar Belakang Masalah, Pembatasan dan Perumusan

Masalah, Tujuan dan Manfaat Penelitian, Kajian Kepustakaan, Metode Penelitian dan Sistematika Penelitian BAB II Tinjauan Pustaka, terdiri dari Teori-teori Laporan Keuangan, Analisa Laporan Keuangan, TATO, BOPO dan Profitabilitas pada Bank BTN Cabang Syariah Jakarta, Kerangka Pikir, Hipotesis dan Definisi Operasional Variabel BAB III Metode Penelitian, terdiri dari dasar-dasar ilmu statistik, pengertian dan manfaat korelasi dan regresi, serta macam-macam uji hipotesis. BAB IV Penemuan dan pembahasan, terdiri dari Analisis dan pengujian Hipotesis, Asumsi klasik model regresi Berganda, Hasil pengujian variabel Total Asset Turn Over dan BOPO yang berpengaruh terhadap Return On Asset, Pengujian terhadap Hipotesis Penelitian dan Pembahasan Hasil Penelitian BAB V Penutup, terdiri dari Kesimpulan dan Saran dari hasil penelitian.

BAB II LANDASAN TEORI