Evaluasi Produktivitas Total. Evaluasi Produktivitas Parsial Tenaga Kerja

produktivitas, sehingga dapat diidentifikasikan produktivitas dari input faktor yang mengalami penurunan untuk dikaji lebih lanjut apa yang menjadi akar penyebab dari masalah penurunan produktivitas

6.2.1. Evaluasi Produktivitas Total.

Berdasarkan analisis data pada Tabel 6. 8 di atas , perubahan indeks produktivitas dapat dilihat pada Gambar 6.1 sebagai hasil pencapaian indeks produktivitas total sebagai berikut: Gamba r 6.1. Indeks Produk tivitas Total Period e Tahun 2009 sd 2010. Dari Gambar 6.1 dapat dinyatakan bahwa indeks produktivitas total paling rendah berada pada bulan Juni 2009 sebesar 0.353 atau terjadi penurunan yang tajam sebesar – 0.647 bila dibandingkan dengan periode dasar. Penurunan ini disebabkan oleh produksi kWh listrik Universitas Sumatera Utara mengalami penurunan dikarenakan oleh pengaruh musim kemarau dan juga adanya pengeluaran biaya yang yang sangat besar untuk biaya accrual atas perbaikan Generator unit 1 PLTA Sipansihaporas sebesar ± 11,2 M. Nilai indeks produktivitas total tertinggi terjadi pada bulan April 2010 sebesar 1.45 atau ada peningkatan indeks produktivitas total sebesar 45 dibanding dengan periode dasar dan pada bulan November 2010 sebesar 1.419 atau ada kenaikan produktivitas total sebesar 41,9 dibandingkan dengan periode dasar. Peningkatan nilai indeks produktivitas pada bulan April 2010 ini disebabkan oleh pendapatan penjualan kWh listrik tertinggi yaitu ± 37,9 M serta adanya penurunan biaya pemeliharaan. Demikian juga hal pada bulan November 2010, pendapatan penjualan kWh listrik mempunyai nilai tertinggi kedua setelah bulan April 2010 sebesar ± 36,7 M. Meskipun trend pencapaian indeks produktivitas total terlihat fluktuatif, namun trend capaian indeks produktivitas rata-rata selama 2 tahun periode pengukuran relative menunjukkan capaian yang tetap dengan nilai 1.003 atau hanya ada perubahan sebesar 0.003 bila dibandingkan dengan periode dasar pengukuran.

6.2.2. Evaluasi Produktivitas Parsial Tenaga Kerja

Berdasarkan analisis data pada Tabel 6.9. di atas , perubahan indeks produktivitas parsial tenaga kerja dapat dilihat pada Gambar 6.2 Universitas Sumatera Utara sebagai hasil pencapaian indeks produktivitas parsial tenaga kerja sebagai berikut : Gambar 6.2 Produktivitas Parsial Tenaga Kerja periode tahun 2009 sd 2010 Dari gambar 6.2. tersebut terlihat bahwa indeks produktivitas bila dibandingkan dengan periode bulan dasar mempunyai trend kecenderungan menurun setelah bulan Maret 2009 sampai dengan bulan September 2009 dengan nilai pencapaian sebesar 0.61. Kondisi ini disebabkan pada bulan September 2009 terjadi pengeluaran biaya untuk pembayaran IKS Insentif Kerja Semester sebesar ± Rp 665 juta . Kemudian menunjukkan trend naik mencapai puncak pada bulan Maret 2010 yang berupakan indeks produktivitas tenaga kerja paling tinggi dengan pencapaian indeks produktivitas 1.668. Kondisi ini disebabkan Universitas Sumatera Utara penjualan produksi tenaga listrik merupakan tertingi kedua sebesar ± 36,3 M dibandingkan dengan periode lain serta adanya pengeluaran rutin yang relative kecil. Indeks produktivitas kembali menunjukkan trend kecenderungan menurun pada bulan September 2010 dengan nilai indeks produktivitas 0.394 , sampai pada bulan Desember 2010 dengan nilai indeks produktivitas 0.25 dibandingkan dengan periode dasar. Rendahnya nilai indeks produktivas pada periode ini disebabkan adanya pembayaran tahap pertama imbalan kerja semester di bulan September 2010 dan pada Desember 2010 dilakukan pembayaran tahap kedua imbalan kerja semeseter serta adanya pembayaran Tunjangan Hari besar keagamaan. Bila kita lihat pencapaian indeks produktivitas ini selama periode data menunjukkan trend menurun dengan nilai indeks produktivitas rata-rata sebesar 0.899 atau berada - 0.101 dibawah indeks produktivitas periode dasar. Hal ini mengindikasikan bahwa ada masalah yang harus diatasi pada input tenaga kerja.

6.2.3 Evaluasi Produktivitas Parsial Energi