Evaluasi Produktivitas Parsial Energi Evaluasi Produktivitas Parsial Modal.

penjualan produksi tenaga listrik merupakan tertingi kedua sebesar ± 36,3 M dibandingkan dengan periode lain serta adanya pengeluaran rutin yang relative kecil. Indeks produktivitas kembali menunjukkan trend kecenderungan menurun pada bulan September 2010 dengan nilai indeks produktivitas 0.394 , sampai pada bulan Desember 2010 dengan nilai indeks produktivitas 0.25 dibandingkan dengan periode dasar. Rendahnya nilai indeks produktivas pada periode ini disebabkan adanya pembayaran tahap pertama imbalan kerja semester di bulan September 2010 dan pada Desember 2010 dilakukan pembayaran tahap kedua imbalan kerja semeseter serta adanya pembayaran Tunjangan Hari besar keagamaan. Bila kita lihat pencapaian indeks produktivitas ini selama periode data menunjukkan trend menurun dengan nilai indeks produktivitas rata-rata sebesar 0.899 atau berada - 0.101 dibawah indeks produktivitas periode dasar. Hal ini mengindikasikan bahwa ada masalah yang harus diatasi pada input tenaga kerja.

6.2.3 Evaluasi Produktivitas Parsial Energi

Berdasarkan analisis data pada Tabel 6.10. dapat digambarkan seperti pada Gambar 6.3 sebagai hasil pencapaian produktivitas parsial energi tiap periode. Universitas Sumatera Utara Gambar 6.3 Produktivitas Parsial Pemakaian Energi Periode tahun 2009 sd 2010 Pada Gambar 6.3. tersebut dinyatakan bahwa trend penurunan yang relative tajam pada periode bulan Juni 2009 dengan indeks produktivitas energi paling rendah sebesar 0.571 dibandingkan periode lain selama kurun waktu 2 dua tahun periode pengukuran. Kondisi ini menunjukkan inefisiensi pemakaian tenaga listrik. Kenaikan indeks produktivitas energi mulai meningkat pada periode bulan Juni 2009 dan ada trend kecenderungan naik sampai dengan bulan April 2010 sebesar 1.072 dibandingkan dengan periode dasar. Bila kita lihat pencapaian indeks produktivitas ini selama periode data menunjukkan trend menurun dengan nilai indeks produktivitas rata- rata sebesar 0.936 atau berada - 0.064 dibawah indeks produktivitas Universitas Sumatera Utara periode dasar. Hal ini mengindikasikan bahwa telah terjadi pemakaian energi yang kurang efisien.

6.2.4 Evaluasi Produktivitas Parsial Modal.

Berdasarkan analisis data pada Tabel 6.11. dapat digambarkan seperti pada Gambar 6.4 sebagai hasil pencapaian produktivitas parsial modal tiap periode .Dari Gambar 6.4 tersebut dapat dilihat bahwa penurunan indeks produktivitas terjadi pada periode Februari 2009 dengan nilai 0.78 dan periode periode April 2009 dengan nilai 0.99 sampai pada periode Juli 2009 yang merupakan indeks produktivitas paling rendah dibandingkan dengan periode lainnya yaitu sebesar 0.701 berdasarkan periode dasar. Gambar 6.4. Produkti vitas Parsial Modal periode tahun 2009 sd 2010. Universitas Sumatera Utara Kondisi ini disebakan karena adanya pengeluaran biaya yang yang sangat besar untuk biaya accrual atas perbaikan Generator unit 1 PLTA Sipansihaporas sebesar ± 11,2 M. Kemudian setelah itu menunjukkan kecenderungan trend yang meningkat sampai pada peride April 2010 sebesar 1.521 dibanding dengan periode dasar. Kondisi ini menunjukan bahwa mesin relative kondisi baik sehingga kegiatan yang dilakukan hanya pemeliharaan rutin saja. Meskipun pencapaian indeks produktivitas terlihat fluktuatif namum trend pencapaian indeks produktivitas selama 2 dua tahun periode pengukuran menujukkan peningkatan dengan nilai indeks rata-rata 1.034 atau ada kenaikan 0.34 dibandingkan dnegan periode dasar , yang mengindentifikasikan adanya efisiensi penggunaan modal.

6.2.5 Evaluasi Produktivitas Bahan dan Biaya Lainnya.