Sumber dan Jenis Data Populasi dan Sampel Metode Pengumpulan Data Sejarah Perusahaan.

Penelitian dilaksanakan di PT. PLN Persero Sektor Pembangkitan Pandan, Kabupaten Tapanuli Tengah.

4.1.2. Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan selama 18 minggu efektif dengan rincian waktu dapat dilihat pada Tabel-4.1. Tabel–4.1 : Jadwal Pelaksanaan Kegiatan No Jenis Kegiatan Minggu ke- 1 4 7 9 12 14 16 18 1. Pengajuan topikusulan geladikarya xx xx 2. Kolokium xx 3. Pengumpulan dan analisis data xx xx xx Xx Xx 4. Penyusunan draft laporan geladikarya xx Xx Xx 5. Seminar perusahaan Xx 6. Penyusunan laporan akhir Xx Xx 7. Sidang geladikarya Xx

4.2. Sumber dan Jenis Data

Dalam penelitian ini data yang digunakan adalah : 1. Data primer yaitu data atau informasi yang diperoleh dari pengamatan di lapangan, penyebaran kuesioner dan hasil wawancara. 2. Data sekunder yaitu data atau informasi yang bersumber dari laporan-laporan kinerja tahunan dan laporan keuangan PT. PLN Persero Sektor Pembangkitan Pandan dan data pendukung data lainnya diperoleh dari berbagai bidang yang mempunyai relevansi dengan objek penelitian sebagai bahan untuk analisis produktivitas.

4.3. Populasi dan Sampel

Dalam penelitian populasinya adalah seluruh Pegawai PT PLN Persero Pembangkitan Sumbagut Sektor Pembangkitan Pandan yang berjumlah 94 orang. Populasi ini Universitas Sumatera Utara dibagi menjadi dua kelompok yaitu kelompok manajemen diperlakukan secara sensun dan kelompok pelaksana diberlakukan secara sampel.

4.4. Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan berdasarkan data primer yaitu suatu tehnik pengumpulan data yang dilakukan langsung di PT. PLN Persero Sektor Pembangkitan Pandan, yang diperoleh melalui hasil wawancara serta penyebaran kuisioner. Tehnik pengumpulan data ini dilakukan dengan sensus atau sampling, melalui sejumlah pertanyaan yang disusun sedemikian rupa sehingga dengan mudah memperoleh informasi yang relevan dengan penelitian ini. Disamping itu metode pengumpulan data juga dilakukan berdasarkan data sekunder yaitu melakukan pengamatan atas laporan keuangan neraca dan laporan laba rugi serta arsip-arsip yang berkaitan lainnya.

4.5. Metoda dan Analisis Data.

4.5.1 Metode Penelitian.

Metode penelitian yang dipakai dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Metode deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti suatu status kelompok manusia, objek, set kondisi, sistim pemikiran atau suatu peristiwa pada masa sekarang. Sifat penelitian ini bertujuan untuk membuat deskripsi secara sistimatis, faktual, akurat mengenai fakta-fakta, dan sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yang diselidiki.

4.5.2 Analisis Trend Produktivitas dan Evaluasi Produktivitas

Hasil perhitungan produktivitas parsial dan total selanjutnya akan dimasukkan ke dalam tabel. Analisis dilakukan dari dengan memperhatikan trend produktivitas total dan masing-masing input. Selanjutnya dilakukan evaluasi terhadap perubahan trend produktivitas parsial dan total tersebut. Tujuan dari evaluasi adalah untuk mendapatkan gambaran sampai Universitas Sumatera Utara sejauhmana program perbaikan harus dilakukan. Hasil evaluasi mencakup identifikasi dan melakukan penilaian faktor-faktor penyebab terjadinya perubahan produktivitas parsial dan total di PT PLN Persero Sektor Pembangkitan Pandan. Dengan melakukan pentabulasian data dan metode desktiptif melalui perhitungan bobot berdasarkan hasil dari pengumpulan data baik melalui data primer maupun data sekunder., selanjutnya dapat diberikan pemecahan atas masalah yang terjadi.

4.5.3 Perumusan Alternatif Tindakan Peningkatan Produktivitas.

Setelah dapat mendefinisikan kondisi dan masalah yang terjadi pada perubahan trend produktivitas, selanjutnya dapat dilakukan perumusan alternatif tindakan yang dapat dilakukan untuk perbaikan faktor input, sehingga peningkatan produktivitas produksi kWh listrik PT. PLN Persero Sektor Pembangkitan Pandan dapat ditingkatkan pada masa yang akan datang. Universitas Sumatera Utara BAB V GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN .

5.1. Sejarah Perusahaan.

PT. PLN Persero adalah merupakan salah satu perusahaan Badan Usaha Milik Negara BUMN yang seluruh sahamnya dikuasai negara dengan bisnis utama bergerak dibidang pembangkit, transmisi, distribusi dan retail tenaga listrik dengan berorientasi kepada kepuasaan pelanggan, anggota perusahaan dan pemegang saham serta mengupayakan agar bisnis ketenaga listrikan dapat menjadi pendorong kegiatan perekonomian yang berwawasan lingkungan. Pengalihan bentuk usaha dari Perusahaan Umum Perum Listrik Negara menjadi perusahaan perseroan terbatas Persero dilaksanakan berdasarkan Peraturan Pemerintah nomor 23 tahun 1994 tanggal 16 Juni 1994. Tercantum dalam lembaran Negara Republik Indonesia tahun 1994 nomor 34 dan diundangkan di Jakarta pada tanggal 16 Juni 1994. PT. PLN Persero didirikan dengan Akte Notaris Sutjipto, SH dengan nomor.169 yang telah disahkan oleh menteri kehakiman No. Cd- 11.519 HT.01.01 tahun 1994 dan di umumkan dalam tambahan berita negara No. 673194. PT. PLN Persero Unit Bisnis Pembangkitan dan Penyaluran Sumatera Bagian Utara dibentuk berdasarkan Surat Keputusan Direksi PT PLN Persero no. 30.K010DIR2001 dengan wilayah kerja meliputi Propinsi Sumatera Utara, Riau dan Daerah Istimewa Aceh, bertempat kedudukan di Medan. Kemudian Unit Bisnis ini berubah kembali menjadi PT. PLN Persero Pembangkitan Sumbagut dibentuk berdasarkan Surat Keputusan Direktur Utama PT. PLN Persero Nomor 192.K010DIR2003. Melalui keputusan tersebut organisasi PLN yang bergerak dalam bidang pembangkitan dan penyaluran tenaga listrik di Sumatera dibuat menjadi 3 bagian, yaitu pembangkitan Sumbagut, pembangkitan Sumbagsel serta Penyaluran dan Pusat Pengaturan Beban Universitas Sumatera Utara P3B Sumatera. PT. PLN Persero Pembangkitan Sumatera Bagian Utara yang khusus bertugas mengelola bidang pembangkitan di wilayah Sumut, Riau dan NAD. Tujuannya agar pengelolaan bisnis pembangkitan lebih fokus dan efisien guna meningkatkan keandalan dan keamanan pasokan listrik bagi masyarakat di wilayah Sumatera bagian Utara. PT. PLN Persero Sektor Pembangkitan Pandan merupakan salah satu dari 6 enam unit Sektor Pembangkitan di bawah PT. PLN Persero Pembangkitan Sumatera Bagian Utara, pada awalnya mempunyai organisasi Sektor Sibolga PT. PLN Persero Unit Bisnis Pembangkitan dan Penyaluran Sumatera Bagian Utara, sesuai Surat Keputusan no 216.K021GMKITLURSU2001 berkedudukan di Pandan - Sibolga. Kemudiaan dengan retrukturisasi organisasi pembangkitan di Sumatera, maka sesuai surat Keputusan Direksi no, 015.KDIR2005 organisasi ini berubah menjadi PT PLN Persero Sektor Pembangkitan Pandan dengan fungsi dan tugas pokoknya adalah merencanakan, melaksanakan dan melakukan evaluasi serta membuat laporan atas kegiatan operasi dan pemeliharaan pembangkitan di daerah kerjanya secara efisien dengan mutu dan keandalan yang baik untuk mencapai kinerja unit. PT. PLN Persero Sektor Pembangkit Pandan mengelola mesin pembangkit yang terdiri dari unit pembangkit thermal pembangkit diesel dengan total kapasitas terpasang 15,558 MW di pulau Nias dan unit pembangkit hidro dengan kapasitas terpasang 139,5 MW. Dengan adanya pemekaran wilayah kabupaten Nias maka pada bulan Maret 2009, pembangkit thermal PLTD Pusat Listrik Tenaga Diesel Gunung Sitoli dan PLTD Teluk Dalam, pengelolaannya dialihkan dari PLN Sektor Pembangkitan Pandan ke PT PLN Persero Cabang Khusus Nias dibawah kantor Induk PT. PLN Persero Wilayah Sumatera Utara. Sehingga PLN Sektor Pembangkitan Pandan hanya mengelola pembangkit PLTA Pusat Listrik Tenaga Air dan PLTMH Pusat Listrik Tenaga Mikro Hidro sampai sekarang. Universitas Sumatera Utara

5.2. Visi dan Misi Perusahaan.