Evaluasi Produktivitas. KERANGKA TEORETIS

Pendekatan dalam membandingkan tingkat hasil pengukuran produktivitas dapat dibedakan dengan beberapa cara yaitu : 1. Membandingkan hasil kerja periode yang diukur dengan hasil kerja periode dasar. 2. Membandingkan hasil kerja suatu unit organisasi dengan unit organisasi yang lain. 3. Membandingkan unit kerja yang sebenarnya dengan target yang telah ditetapkan.

3.8. Evaluasi Produktivitas.

Evaluasi produktivitas merupakan fase kedua dalam siklus produktivitas. Evaluasi produktivitas pada dasarnya suatu proses penilaian dari perkembangan perubahan tingkat produktivitas perusahaan dari waktu ke waktu serta mencari sumber-sumber penyebab faktor-faktor utama yang membawa perubahan tingkat produktivitas. Tujuan dari evaluasi adalah untuk mendapatkan ganbaran sampai sejauh mana program produktivitas mencapai sasaran perbaikan yang telah ditetapkan, dan bagi perusahaan yang baru mulai melaksanakan program produktivitas tujuan evaluasi adalah untuk mengetahui seberapa jauh program perbaikan harus dilakukan. Hasil evaluasi harus mencakup identifikasi dan penilaian faktor-faktor penyebab terjadinya perubahan produktivitas. Evaluasi terhadap produktivitas perusahaan harus mampu menjawab apa yang menjadi pendorong peningkatan produktivitas dan apa yang menjadi akar penyebab penurunan produktivitas perusahaan itu. Berkaitan dengan hal itu dapat digunakan alat-alat sederhana yang telah popular seperti brainstrorming, bertanya mengapa beberapa kali five whys , diagram pareto dan diagram sebab akibat. Universitas Sumatera Utara

BAB III KERANGKA KONSEPTUAL

Pada penelitian ini, kerangka konseptual menjelaskan bagaimana peneliti melakukan pendekatan dalam menemukan pemecahan permasalahan. Kerangka konseptual, disusun memberikan gambaran atas pengembangan konsep penelitian terhadap analisis produktivitas produksi kWh listrik PT. PLN Persero Sektor Pembangkitan Pandan. Kerangka konseptual ini dapat dilihat pada Gambar-3.1 1. Dimulai dengan melakukan pentabulasian setiap bulan yang merupakan faktor output yaitu produksi kWh listrik berdasarkan data perusahaaan tahun 2009 sd tahun 2010 untuk mendapatkan besaran pendapatan dari penjualan kWh listrik tersebut. 2. Kemudian dilakukan pentabulasian terhadap data-data yang terkait dengan faktor input yang meliputi biaya yang tekait dengan faktor input tenaga kerja , biaya kapital , biaya bahan baku , biaya energi dan biaya lainnya.. 3. Selanjutnya dilakukan pengukuran produktivitas total dan produktivitas parsial berdasarkan pentabulasian faktor output dan faktor-faktor input produksi kWh listrik PT. PLN Persero Sektor Pembangkitan Pandan dan pengaruh faktor inflasi. 4. Dari hasil perhitungan parsial ini dilakukan identifikasi faktor input mana yang paling rendah berkontribusi dalam perubahan produktivitas produksi kWh listrik PT. PLN Persero Sektor Pembangkitan Pandan dan selanjutnya dicari faktor yang mempengaruhi perubahan tersebut. 5. Setelah penyebabnya diketahui maka dicoba untuk mencari pemecahannya atau solusinya yang menjadi rekomendasi bagi pihak manajemen dalam meningkatkan produktivitas produksi kWh listrik PT. PLN Persero Sektor Pembangkitan Pandan. Universitas Sumatera Utara