Hasil Pengujian Asumsi Klasik 1 Uji Normalitas

4.1.7. Hasil Pengujian Asumsi Klasik 1 Uji Normalitas

Uji normalitas data dimaksudkan untuk memperlihatkan bahwa data sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Ada beberapa teknik yang dapat digunakan untuk menguji normalitas data, antara lain uji chi-kuadrat, uji Lilliefors, dan uji Kolmogorov-Smirnov. Normalitas dipenuhi jika hasil uji tidak signifikan untuk suatu taraf signifikasi a tertentu Biasanya a = 0.05 atau 0.01. Sebaliknya, jika hasil uji signifikan maka normalitas tidak terpenuhi. Hasil test membuktikan bahwa aspek normalitas sudah terpenuhi. Tabel 4.8. One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Kinerja Motivasi Komitmen N 38 38 38 Normal Parametersa,b Mean 29,8421 50,1053 14,7368 Std. Deviation 2,49893 3,75456 1,84074 Most Extreme Differences Absolute ,130 ,143 ,148 Positive ,109 ,143 ,129 Negative -,130 -,087 -,148 Kolmogorov-Smirnov Z ,804 ,880 ,915 Asymp. Sig. 2-tailed ,537 ,421 ,372 Sumber: Hasil Penelitian Data Diolah Kolmogorov-Smirnov Z merupakan angka Z yang dihasilkan dari teknik Kolmogorov Smirnov untuk menguji kesesuaian distribusi data dengan suatu distribusi tertentu, dalam hal ini distribusi normal. Angka ini biasanya juga dituliskan dalam laporan penelitian ketika membahas mengenai uji normalitas. Asymp. Sig. 2- tailed. Merupakan nilai p yang dihasilkan dari uji hipotesis nol yang berbunyi tidak ada perbedaan antara distribusi data yang diuji dengan distribusi data normal. Jika Universitas Sumatera Utara nilai p lebih besar dari 0.1 maka kesimpulan yang diambil adalah hipotesis nol gagal ditolak atau dengan kata lain sebaran data yang kita uji mengikuti distribusi normal. Kesimpulan yang sama juga bisa diperoleh dengan melihat kurva normal berikut ini: Gambar 4.2. Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual 2 Uji Multikolinearitas Salah satu syarat agar model regresi linier berganda memenuhi syarat Best Linear Unbiased Estimator BLUE adalah tidak terjadi multikolinearitas antara sesama variabel bebas dalam model. Jika terjadi multikolinearitas sempurna, penafsiran koefisien regresi tidak dapat digunakan. Pedoman suatu model regresi yang bebas multikoloniaritas adalah koefisien korelasi antar variabel independent haruslah lemah di bawah 0,5. Selian itu uji multikolinearitas juga dilakukan dengan menggunakan Variance Inflation Factor VIF dimana asumsi bebas multikolinearitas Universitas Sumatera Utara terpenuhi jika nilai VIF pada output SPSS di bawah 10. Berdasarkan tabel diperoleh nilai VIF di bawah 10. Tabel 4.9. Coefficients VIF untuk Uji Multikolinearitas Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients Sig. Collinearity Statistics B Std. Error Beta Tolerance VIF 1 Constant 12,763 18,798 ,001 Motivasi Kerja X 1 3,759 ,489 ,027 ,005 ,323 1,162 Komitmen Organisasi X 2 2,289 ,478 ,340 ,040 ,323 1,162 Sumber: Hasil Penelitian Data Diolah 3 Uji Heteroskedastisitas Uji Heteroskedastisitas digunakan untuk menguji apakah dalam model regresi liner kesalahan pengganggu e mempunyai varians yang sama atau tidak dari satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Untuk menguji Heteroskedastisitas dapat diketahui dari nilai signifikan korelasi Rank Spearman antara masing-masing variabel independen dengan residualnya. Jika nilai signifikan dari α 5 maka tidak terdapat Heteroskedastisitas dan sebaliknya jika lebih kecil dari α 5 maka terdapat Heteroskedastisitas. Tabel 4.10. Spearman’s Rho Correlations Kinerja Pegawai Y Motivasi Kerja X 1 Komitmen Org X 2 Spearmans rho kinerja Correlation Coef. 1,000 ,348 ,376 Sig. 2-tailed . ,674 ,720 N 38 38 38 motivasi Correlation Coef. ,348 1,000 ,110 Sig. 2-tailed ,674 . ,611 N 38 38 38 komitmen Correlation Coef. ,376 ,110 1,000 Sig. 2-tailed ,720 ,611 . N 38 38 38 Sumber: Hasil Penelitian Data Diolah Universitas Sumatera Utara Gambar 4.3. Scatterplot Uji Heteroskedastisitas Berdasarkan Tabel 4.8. diperoleh hasil nilai signifikansi yang lebih besar dari α 5 sehingga dapat disimpulkan, tidak ada masalah Heteroskedastisitas dalam penelitian ini. Deteksi heteroskedastisistas juga dapat dilakukan dengam melihat sebaran pada Scatterplot, sebagaimana tersaji pada Gambar 4.3. dimana suatu model regresi yang baik ditandai dengan titik-titik yang menyebar dengan tidak berpola.

4.1.8. Hasil Pengujian Hipotesis