Teori tentang Job Stressor 1. Pengertian Job Stressor

yang harus disertakan, sumber daya yang akan terlibat dalam penerapan, dan kedudukan sistem pengkuran kinerja saat ini terhadap sistem pengukuran kinerja yang baru. Pada saat penerapan, harus diuji apakah sistem pengukuran kinerja tersebut telah dapat mengakomodasikan empat hal utama, yaitu: 1 pengukuran 2 evaluasi 3 diagnosis 4 dan tindak lanjut yang diperlukan jika kinerja perusahaan menyimpang dari standar yang ditetapkan. 5. Tahap penyegaran. Tahap ini merupakan langkah evaluasi terhadap kemutakhiran sistem pengukuran kinerja yang dirancang dengan mempertimbangkan informasi dan perkembangan pengetahuan terkini. Wibisono, 2006 2.2.2. Teori tentang Job Stressor 2.2.2.1. Pengertian Job Stressor Stres adalah tekanan, ketegangan atau gangguan yang tidak menyenangkan yang berasal dari luar diri seseorang. Ada beberapa alasan mengapa masalah stress yang berkaitan dengan organisasi perlu diangkat ke permukaan pada saat ini, yaitu: 1. Masalah stress adalah masalah yang akhir akhir ini hangat dibicarakan dan posisinya sangat penting dalam kaitannya dengan produktivitas karyawan 2. Selain dipengaruhi oleh faktor faktor yang bersumber dari luar organisasi, stress juga banyak dipengaruhi oleh faktor faktor yang berasal dari dalam organisasi. 3. Pemahaman akan sumber sumber stres yang disertai dengan pemahaman terhadap cara cara mengatasinya adalah penting sekali bagi karyawan dan siapa saja yang terlibat dalam organisasi demi kelangsungan organisasi yang sehat dan efektif. Universitas Sumatera Utara 4. Banyak diantara kita hampir pasti merupakan bagian dari satu atau beberapa organisasi, baik sebagai atasan maupun sebagai bawahan, pernah mengalami stress meskipun dalam taraf yang rendah 5. Kemajuan zaman disegala bidang memberikan beban kerja yang lebih besar bagi karyawan atau pegawai, dan ini menuntut pegawai agar lebih banyak mengeluarkan energinya dari sebelumnya, sebagai akibatnya timbul stress di kalangan pegawaikaryawan. Nimran, 2000 Stressor adalah faktor faktor yang menyebabkan terjadinya stress, sementara job stressor adalah faktor faktor yang sering menimbulkan stres di tempat kerja Newstroom dan Davis, 2001, yaitu: 1. Beban kerja yang berlebihan work overload 2. Tekanan atau desakan waktu time pressure 3. Kualitas supervisi yang jelek poor quality of supervision 4. Iklim politis yang tidak aman insecure political climate 5. Umpan balik tentang pelaksanaan kerja yang tidak memadai lack of recognitionreward 6. Wewenang yang tidak mencukupi untuk melaksanakan tanggung jawab inadequate authority to match responsibilities 7. Kemenduaan peranan role ambiguity and conflict 8. Frustasi frustation 9. Konflik antar pribadi dan antar kelompok interpersonal conflict Universitas Sumatera Utara 10. Perbedaan antara nilai-nilai perusahaan dan karyawan differences between company and employee value 11. Berbagai bentuk perubahan change of anytipe. Di lain pihak, stres karyawan juga dapat disebabkan masalah masalah di luar tempat kerja. Stressor dari kategori off the job ini antara lain Newstroom dan Davis, 2001: 1. Kekuatiran finansial 2. Masalah-masalah yang berkaitan dengan anak 3. Masalah-masalah fisik 4. Masalah-masalah perkawinan 5. Perubahan-perubahan yang terjadi di tempat tinggal 6. Masalah-masalah pribadi lainnya Dari beberapa pengertian yang telah dijelaskan diatas dapat disimpulkan bahwa stressor merupakan faktor yang menimbulkan stres pada karyawan, yang disebabkan oleh adanya ketidakseimbangan antara karakteristik kepribadian karyawan dengan pekerjaan maupun lingkungannya. Hal ini dapat terjadi pada tiap orang atau karyawan pada sebuah perusahaan dalam semua kondisi pekerjaan. Universitas Sumatera Utara

2.2.2.2. Kategori-Kategori Job Stressor