Seksi Penataan bangunan Seksi Perumahan dan Permukiman

2. Penyiapan bahan koordinasi perencanaan penyehatan lingkungan, penataan bangunan dan perumahan dan permukiman 3. Penyiapan bahan pembinaan, bimbingan, pengendalian dan pengaturan teknis pembangunan serta pengelolaan prasarana dan sarana teknis penyehatan lingkungan. 4. Penyiapan bahan pembinaan, bimbingan, pengendalian dan pengaturan teknis pembangunan serta pengelolaan perencanaan teknis penataan bangunan 5. Penyiapan bahan pembinaan, bimbingan, pengendalian dan pengaturan teknis pembangunan serta pengelolaan perencanaan teknis pembangunan perumahan dan permukiman 6. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan atasan sesuai bidang tugas dan fungsinya. Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi Bidang Cipta Karya dibantu oleh:

1. Seksi Penyehatan lingkungan

Seksi Penyehatan lingkungan mempunyai tugas melakukan pengumpulan dan penyiapan bahan koordinasi pembinaan, pengelolaan, dan pengendalian perencanaan penyehatan lingkungan

2. Seksi Penataan bangunan

Seksi Penataan bangunan mempunyai tugas melakukan pengumpulan dan penyiapan bahan koordinasi pembinaan, pengelolaan dan pengendalian perencanaan penataan bangunan. Universitas Sumatera Utara

3. Seksi Perumahan dan Permukiman

Seksi Perumahan dan permukiman mempunyai tugas melakukan pengumpulan dan penyiapan bahan koordinasi pembinaan, pengelolaan,dan pengendalian perencanaan pembangunan perumahan dan permukiman.

4.1.2. Karakteristik Responden

Responden penelitian ini berjumlah 56 orang, berdasarkan karakteristiknya maka dapat dibagi atas: 4.1.2.1. Karakteristik Responden Berdasarkan Masa Kerja Tabel 4.1. Karakteristik Responden Berdasarkan Masa Kerja Masa Kerja Jumlah Orang 1 tahun 21 37.50 1 – 3 tahun 26 46.43 5 – 6 tahun 6 10.71 6 tahun 3 5.36 Total 56 100.00 Sumber: Data primer yang diolah, 2011 Dinas PU Kabupaten Batu Bara sebagai sebuah Kabupaten yang baru berdiri memiliki mayoritas pegawai yang telah bekerja selama 1-3 tahun 46,43 sedangkan jumlah pegawai yang baru saja diangkat atau bekerja kurang dari 1 tahun berjumlah 37,50, sehingga dapat disimpulkan mayoritas pegawai yang bekerja pada Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Batu Bara masih belum begitu lama bekerja. Universitas Sumatera Utara 4.1.2.2. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia Tabel 4.2. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia Usia Jumlah Orang 19 – 29 tahun 25 44.64 30 – 40 tahun 19 33.93 50 tahun 12 21.43 Total 56 100.00 Sumber: Data primer yang diolah, 2011 Tabel 4.2. menunjukkan mayoritas usia pegawai Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Batu Bara berusia 19 – 29 tahun 44,64, dan usia yang paling sedikit jumlahnya adalah berusia lebih dari 50 tahun 21,43 pegawai yang masuk ke dalam kelompok usia ini adalah pegawai mutasi dari dinas Pekerjaan Umum yang berasal dari KabupatenKota lain, sebagai Kabupaten yang baru berdiri, tentunya Kabupaten Batu Bara juga memiliki mayoritas pegawai yang berusia muda seiring dengan pengangkatan mereka sejak berdirinya Kabupaten tersebut. 4.1.2.3. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Tabel .4.3. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Usia Jumlah Orang Pria 44 78.57 Wanita 12 21.43 Total 56 100.00 Sumber: Data primer yang diolah, 2011 Tabel 4.3 menunjukkan mayoritas pegawai Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Batu Bara adalah pria 78,57, sedangkan wanita 21,43, hal ini terjadi karena mayoritas pekerjaan Dinas Pekerjaan Umum adalah di lapangan Universitas Sumatera Utara sehingga mayoritas pegawai adalah pria, pada umumnya wanita bekerja di bidang administrasi. 4.1.2.4. Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Formal Tabel .4.4. Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Formal Pendidikan Formal Jumlah Orang SMUSLTA 8 14.29 D-3 11 19.64 S-1 35 62.50 S-2 2 3.57 Total 56 100.00 Sumber: Data primer yang diolah, 2011 Tabel 4.4. menunjukkan mayoritas pegawai Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Batu Bara berpendidikan Sarjana 62,5, sedangkan paling sedikit adalah pegawai yang berpendidikan formal Strata 2 S2 berjumlah 3,57, Kabupaten Batu Bara sebagai kabupaten yang baru berdiri berusaha keras untuk mengejar ketertinggalannya dengan Kabupaten lain, untuk ini peran Sumber Daya Manusia sangat menentukan sekali sehingga perekrutan yang dilakukan adalah mayoritas berlatar belakang sarjana. Universitas Sumatera Utara 4.1.3. Analisis Statistik Deskripsi 4.1.3.1. Tanggapan Responden Mengenai Job Stressor Tabel .4.5. Tanggapan Responden atas Job Stressor No. Pernyataan Job Stressor Sangat Tidak Setuju Tidak Setuju Kurang Setuju Setuju Sangat Setuju F F F F F 1 Beban kerja yang diberikan kepada saya sangat memberatkan. 9 16, 1 31 55, 4 12 21, 4 4 7,1 2 Saya mempunyai banyak pekerjaan yang harus diselesaikan dalam jangka waktu satu hari. 6 10, 7 17 30, 4 21 37, 5 10 17, 9 2 3, 6 3 Atasan saya tidak memberikan memberikan instruksi yang cukup jelas. 9 16, 1 20 35, 7 15 26, 8 12 21, 4 0, 4 Saya akan menjadi malas bekerja, bila teringat gaji yang tidak mencukupi kebutuhan saya. 10 17, 9 27 48, 2 10 17, 9 8 14, 3 1 1, 8 5 Saya mempunyai wewenang yang tidak cukup untuk menjalankan tanggung jawab pekerjaan saya. 4 7,1 26 46, 4 15 26, 8 9 16, 1 2 3, 6 6 Saya merasa lingkungan kerja saya kurang mendukung pekerjaan saya 4 7,1 30 53, 6 12 21, 4 10 17, 9 7 Saya sering mengambil alih tanggung jawab pekerjaan yang seharusnya menjadi beban kerja orang lain. 12 21, 4 14 25, 20 35, 7 10 17, 9 Sumber: Data primer yang diolah, 2011 Penjelasan responden mengenai beban kerja yang diberikan sangat memberatkan sebanyak 31 orang 55,4 menyatakan tidak setuju dan hanya ada 4 orang 7,1 menjawab setuju. Hal ini membuktikan bahwa pemberian beban kerja yang memberatkan akan menyebabkan stress bagi pegawai yang melaksanakan pekerjaan tersebut. Universitas Sumatera Utara Penyelesaian tugas yang harus diselesaikan dalam waktu satu hari kerja, kurang disetujui oleh 21 orang pegawai 37,5 sedangkan penyelasaian tugas harus selesai dalam sehari sangat disetujui oleh 2 orang 3,6. Ini berarti pekerjaan yang diketahui harus dilakukan oleh pegawai dengan tepat waktu yaitu harus selesai dalam satu hari kerja apabila tidak dilakukan dengan tepat waktu dapat menyebabkan pemicu stress bagi pegawai. Atasan tidak memberikan instruksi yang jelas juga merupakan pemicu stress bagi seorang pegawai, hal ini terlihat dari jawaban responden mayoritas menjawab tidak setuju sebanyak 20 orang 35,7 dan paling sedikit dijawab responden adalah sangat tidak setuju 9 orang 16,1. Responden yang akan menjadi malas bekerja, bila teringat gaji yang tidak mencukupi kebutuhan hidupnya. Mendapat tanggapan 27 orang 48,2 menyatakan tidak setuju dengan kebijaksanaan tersebut sedangkan yang menyatakan sangat setuju akan kebijaksanaan tersebut hanya ada 1 orang saja 1,8. Pemberian gaji yang tidak adil dan layak dapat memicu stress bagi pegawai. Mengenai wewenang yang tidak cukup untuk menjalankan tanggung jawab pekerjaan. Dapa dijelaskan bahwa kebanyakan responden tidak setuju akan hal ini sebanyak 26 orang 46,4 sedangkan pegawai yang menyatakan sangat setuju akan hal ini hanya ada 2 orang 3,6. Hal ini membuktikan untuk penyelesaian pekerjaan yang tidak disertai wewenang yang cukup akan menyebabkan stress bagi pegawai yang melaksanakan pekerjaan tersebut. Universitas Sumatera Utara Tanggapan responden mengenai lingkungan kerja kurang mendukung pekerjaan pegawai, mendapat jawaban tertinggi tidak setuju 53,6 dan sangat tidak setuju 7,1 Lingkungan kerja yang kurang mendukung akan menjadi pemicu stress bagi pegawai. Pegawai sering mengambil alih tanggung jawab pekerjaan yang seharusnya menjadi beban kerja pegawai yang lain. Mendapat tanggapan dari responden yang menyatakan kurang setuju mayoritas didukung oleh 20 orang 35,7 dan setuju 10 orang 17,9. Ini berarti kebanyakan pegawai akan terpicu untuk stres apabila dia diminta untuk melakukan hal hal yang dirasakan oleh pegawai tersebut tidak perlu. 4.1.3.2. Tanggapan Responden Mengenai Konflik Kerja Tabel .4.6. Tanggapan Responden atas Konflik Kerja No. Pernyataan Konflik Kerja Sangat Tidak Setuju Tidak Setuju Kurang Setuju Setuju Sangat Setuju F F F F F 1 Saya merasakan tidak ada koordinasi kerja yang baik di kantor. 16 28,6 26 46,4 13 23,2 1 1,8 2 Saya merasakan mempunyai ketergantungan dalam pelaksanaan tugas. 10 17,9 7 12.5 32 57.1 7 12.5 3 Saya merasakan tidak ada pembagian tugas yang jelas 17 30.4 29 51.8 10 17.9 4 Saya merasakan terdapat perbedaan dalam otorisasi pekerjaan, memahami tujuan organisasi, dan persepsi 10 17.9 11 19.6 29 51.8 6 10.7 5 Saya merasakan terdapat ketidakadilan dalam sistem kompetensi insentif reward 7 12.5 11 19.6 31 55.4 7 12.5 6 Saya merasakan terdapat strategi pemotivasian yang tidak tepat 8 14.3 13 23.2 29 51.8 6 10.7 Sumber: Data primer yang diolah, 2011 Universitas Sumatera Utara Jawaban responden atas tidak terjadinya kordinasi kerja dikantor 26 orang 46,4 tidak setuju dan hanya 1 orang 1,8 yang menyatakan sangat setuju dengan tidak adanya kordinasi kerja. Hal ini menunjukkan bahwa tidak adanya kordinasi kerja akan menimbulkan konflik pekerjaan. Jawaban responden atas pernyataan memiliki ketergantungan dengan pegawai lain dalam melaksanakan tugas didominasi oleh 32 orang 57,1 menyatakan tidak setuju dan hanya 7 orang 12,5 menyatakan setuju. Hal ini berarti adanya rasa ketergantungan terhadap pegawai lain dalam pelaksanaan tugas dapat menimbulkan konflik. Jika satu pihak gagal melaksanakan tugasnya, pihak yang lain juga terkena akibatnya, sehingga konflik lebih sering muncul. Jawaban responden mengenai pernyataan tidak ada pembagian tugas yang jelas diantara pegawai, 29 orang 51,8 tidak setuju, dan 10 orang 17,9 menyatakan kurang setuju, ini berarti tidak terdapatnya pembagian tugas yang jelas diantara pegawai akan mengakibatkan konflik kerja. Jawaban responden atas adanya perbedaan dalam pemahaman otorisasi, tujuan organisasi dan persepsi, 29 orang 51,8 menjawab kurang setuju dan paling sedikit 6 orang 10,7 yang menjawab setuju, ini berarti adanya perbedaan dalam pemahaman otorisasi pekerjaan, memahami tujuan organisasi, dan persepsi diantara sesama pegawai dapat menimbulkan konflik pekerjaan. Universitas Sumatera Utara Jawaban responden atas pernyataan terdapat perbedaan dalam sistem kompetensi reward, paling banyak 31 orang 55,4 menjawab kurang setuju dan paling sedikit 7 orang 12,5 setuju. Ini berarti adanya perbedaan dalam pemberian kompetensi reward akan dapat menimbulkan konflik kerja diantara para pegawai. Terdapatnya strategi motivasi yang tidak tepat oleh pimpinan, mayoritas 29 orang 51,8 menjawab kurang setuju dan paling sedikit 6 orang 10,7 menjawab setuju. Ini berarti diantara responden banyak yang menyatakan bahwa kurangnya motivasi dari pimpinan akan mengakibatkan terjadinya konflik, tetapi sebagian kecil responden menyatakan motivasi dari pimpinan tidak begitu perlu, mereka menganggap tanpa adanya motivasi dari pimpinan mereka tetap harus bekerja dengan penuh motivasi karena sudah merupakan kewajiban mereka. 4.1.3.3. Tanggapan Responden Mengenai Kinerja Pegawai Tabel .4.7. Tanggapan Responden atas Kinerja Pegawai No. Pernyataan Kinerja Pegawai Sangat Tidak Setuju Tidak Setuju Kurang Setuju Setuju Sangat Setuju F F F F F 1 Pekerjaan atau tugas saya kerjakan sesuai dengan proses kerja dan kondisi pekerjaan 5 8.9 6 10,7 39 69,6 6 10,7 2 Pekerjaan dapat saya selesaikan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan 2 3,6 4 7,1 46 82,1 4 7,1 3 Jumlah pekerjaan reguler yang dapat saya selesaikan setiap hari sudah sesuai dengan target unit kerja 1 1,8 2 3,6 49 87,5 4 7,1 Universitas Sumatera Utara 4 Pekerjaan yang saya laksanakan sesuai dengan prosedur yang ada 3 5,4 1 1,8 46 82,1 6 10,7 5 Saya sering membantu rekan kerja dalam menyelesaikan pekerjaan sehingga dapat mencapai tujuan yang diinginkan 4 7,1 3 5,4 46 82,1 3 5,4 6 Dalam bekerja saya mampu menganalisis datainformasi, dan menggunakan peralatan yang dapat mempermudah saya dalam bekerja 2 3,6 4 7,1 42 75 8 14,3 7 Saya sanggup memberikan pelayanan lebih dalam bekerja agar tercapai tujuan pekerjaan 3 5,4 5 8,9 44 78,6 4 7,1 Sumber: Data primer yang diolah, 2011 Pernyataan kesesuaian tugas dengan proses dan kondisi pekerjaan, mayoritas responden 39 orang 69,6 menjawab setuju dan paling sedikit menjawab 5 orang 8,9 dengan tanggapan tidak setuju. Ini berarti bahwa pernyataan kesesuaian tugas dengan proses dan kondisi pekerjaan dapat meningkatkan kinerja. Jawaban responden atas pernyataan penyelesaian pekerjaan sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan, mayoritas responden atau 46 orang 82,1 menjawab setuju, hanya 2 orang 3,6 yang menjawab tidak setuju. Ini berarti penyelesaian pekerjaan sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan dapat meningkatkan kinerja. Lanjutan Tabel 4.7 Universitas Sumatera Utara Jawaban responden atas pernyataan jumlah pekerjaan reguler setiap hari dapat diselesaikan setiap hari sesuai dengan terget unit kerja, mayoritas responden 49 orang 87,5 menjawab setuju, hanya 1 orang 1,8 yang menjawab tidak setuju, ini berarti jumlah pekerjaan reguler setiap hari dapat diselesaikan setiap hari sesuai dengan terget unit kerja akan dapat meningkatkan kinerja. Jawaban responden atas pernyataan pekerjaan dilaksanakan sesuai dengan prosedur pekerjaan yang ada, mayoritas responden 46 orang 82,1 menjawab setuju, hanya 1 orang 1,8 yang menjawab kurang setuju, ini berarti pekerjaan dilaksanakan sesuai dengan prosedur pekerjaan yang ada akan meningkatkan kinerja. Jawaban responden atas pernyataan saling membantu untuk mencapai tujuan, mayoritas responden 46 orang 82,1, dan paling sedikit 3 orang 5,4 yang menjawab kurang setuju dan sangat setuju. Ini berarti saling membantu untuk mencapai tujuan akan dapat meningkatkan kinerja. Jawaban responden atas pernyataan dalam bekerja kemampuan menganalisis datainformasi, dan menggunakan peralatan yang dapat mempermudah dalam bekerja, mayoritas 42 orang 75 menjawab setuju dengan pernyataan tersebut, hanya 2 orang 3,6 yang menjawab tidak setuju. Ini berarti dalam bekerja kemampuan menganalisis datainformasi, dan menggunakan peralatan yang dapat mempermudah dalam bekerja akan dapat meningkatkan kinerja. Jawaban responden atas pernyataan kesanggupan memberikan pelayanan lebih dalam bekerja untuk mencapai tujuan pekerjaan, mayoritas 44 orang 78,6 responden menjawab setuju, hanya 3 orang 5,4 yang menjawab tidak setuju. Ini Universitas Sumatera Utara berarti kesanggupan memberikan pelayanan lebih dalam bekerja untuk mencapai tujuan pekerjaan akan meningkatkan kinerja. 4.1.4. Analisis Statistik Inferensial 4.1.4.1. Uji Asumsi Klasik

4.1.4.1.1. Hasil Uji Normalitas

Hasil Uji normalitas uji Kolmogorov-Smirnov seperti pada Tabel 4.8. berikut: Tabel 4.8. Hasil Uji One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N 56 Normal Parameters Mean a,b .0000000 Std. Deviation .23559042 Most Extreme Differences Absolute .144 Positive .072 Negative -.144 Kolmogorov-Smirnov Z 1.074 Asymp. Sig. 2-tailed .199 a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. Sumber: Data primer yang diolah, 2011 Tabel 4.8 menunjukkan nilai Asymp. Sig. 2-tailed nilai residual standar dari variabel bebas dan terikat sebesar 0,199 lebih besar bila dibandingkan dengan nilai α penelitian sebesar 0,05 dapat disimpulkan semua variabel terdistribusi secara normal.

4.1.4.1.2. Hasil Uji Multikolinearitas

Hasil Uji Multikolinearitas adalah sebagai berikut Tabel 4.9. Hasil Uji Multikolinearitas Model Collinearity statistics Tolerance VIF Constant Job stressor X 0,892 1 1.452 Konflik kerja X 0,901 2 1.328 Sumber: Data primer yang diolah, 2011 Universitas Sumatera Utara Tabel 4.9 dapat dilihat nilai tolerance dan Variance Inflation Factor VIF, nilai tolerance variabel x 1 dan x 2 adalah 0,892 dan 0,901 lebih besar dari 0,10 dan nilai VIF variabel x 1 dan x 2

4.1.4.1.3. Hasil Uji Heteroskedastitas

adalah 1,452 dan 1,328 lebih kecil dari 5 sehingga dapat disimpulkan tidak terdapat multikolinieritas. Hasil uji Glejser adalah sebagai berikut: Tabel 4.10. Hasil Uji Heteroskedatisitas Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 Constant .025 .314 .079 .937 X .032 1 .078 .056 .405 .687 x .018 2 .058 .043 .314 .755 a. Dependent Variable: absut Sumber: Data primer yang diolah, 2011 Tabel 4.10 menunjukkan nilai signifikan masing masing variabel bebas adalah 0,687 dan 0,755 lebih besar dari tingkat kepercayaan 5, sehingga dapat disimpulkan model regresi tidak mengandung adanya heteroskedastisitas.

4.1.4.2. Hasil Regresi Linier Berganda

Berdasarkan hasil regresi data primer yang telah diolah diperoleh hasil regresi linier berganda pada Tabel 4.11 berikut. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.11. Hasil Regresi Linier Berganda Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 Constant .015 .005 2.908 .000 x1 -.032 .013 -.046 -2.503 .004 x2 -.022 .009 -.014 -2.335 .018 a. Dependent Variable: Y Berdasarkan Tabel 4.11 maka persamaan regresi linier berganda dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Y = 0,015 - 0,032X 1 - 0,022X Persamaan regresi tersebut mempunyai arti sebagai berikut: 2 1. Koefisien regresi job stressor x 1 2. Koefisien regresi konflik kerja x bernilai negatip sebesar 0,032 hal ini menunjukkan job stressor berpengaruh negatip dan signifikan terhadap kinerja pegawai, sehingga adanya kenaikan job stressor maka akan menurunkan kinerja pegawai. 2 bernilai negatip sebesar 0,022 hal ini menunjukkan konflik kerja berpengaruh negatip dan signifikan terhadap kinerja pegawai, sehingga adanya peningkatan konflik kerja akan menurunkan kinerja pegawai. Universitas Sumatera Utara

4.1.4.2.1. Hasil Uji Hipotesis Secara Simultan

Untuk menguji pengaruh job stressor dan konflik kerja secara semultan terhadap kinerja pegawai digunakan uji statistik F uji F dengan kriteria: 1. H : b i 2. H = 0 Tidak ada pengaruh dan signifikan secara simultan dari job stressor dan konflik kerja terhadap kinerja pegawai. 1 : b i Pengambilan Keputusan ≠0 Ada pengaruh dan signifikan secara simultan dari job stressor dan konflik kerja terhadap kinerja pegawai. 1. H 2. H diterima jika F-hitung F-tabel pada α= 5 1 Hasil uji hipotesis secara simultan dapat dilihat pada Tabel 4.12 dibawah ini. diterima jika F-hitung F-tabel pada α= 5 Tabel 4.12. Hasil Uji Hipotesis Secara Simultan Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig. 1 Regression .007 2 .004 4.063 .003 a Residual 3.053 53 .058 Total 3.060 855 a. Predictors: Constant, x2, x1 b. Dependent Variable: Y Sumber: Data primer yang diolah, 2011 Tabel 4.12 menunjukkan nilai F hitung = 4,063 yang signifikan pada tingkat kesalahan 5 dengan membandingkannya pada kolom Sig yang bernilai 0.003 yaitu lebih kecil dari tingkat kesalahan 0,05 dan nilai F-hitung 4,063 nilai F- tabel 3,171 artinya H ditolak dan H 1 diterima. Maka secara simultan variabel job stressor dan konflik kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai. Universitas Sumatera Utara

4.1.4.2.2. Hasil Uji Hipotesis Secara Parsial

Untuk menguji pengaruh job stressor dan konflik kerja secara parsial terhadap kinerja pegawai digunakan uji statistik t uji t dengan kriteria pengambilan keputusan 1. H : b i 2. H = 0 Tidak ada pengaruh dan signifikan secara parsial dari job stressor dan konflik kerja terhadap kinerja pegawai. 1 Pengambilan Keputusan : bi ≠ 0 Ada pengaruh dan signifikan secara parsial dari job stressor dan konflik kerja terhadap kinerja pegawai. 1. H 2. H diterima jika t-hitung t-tabel pada α= 5 1 Hasil uji hipotesis secara parsial dapat dilihat pada Tabel 4.13 dibawah ini. diterima jika t-hitung t-tabel pada α= 5 Tabel 4.13. Hasil Uji Hipotesis Secara Parsial Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 Constant .015 .005 2.908 .000 X -.032 1 .013 -.046 -2.503 .004 X -.022 2 .009 -.014 -2.335 .018 a. Dependent Variable: Y Sumber: Data primer yang diolah, 2011 Tabel 4.13 menunjukkan: 1. Nilai B variabel job stressor sebesar -0,032 dengan signifikasi t untuk sebesar 0,004 yang lebih kecil dari 0,05 dan nilai t-hitung untuk variabel job stressor t- tabel yaitu -2,503 2,006. Berdasarkan hasil yang diperoleh maka menolak H dan menerima H 1 untuk variabel job stressor. Dengan demikian secara parsial Universitas Sumatera Utara job stressor berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kinerja pegawai Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Batu Bara. Dimisalkan variabel kon flik X 2 tetap nilainya, artinya apabila job stressor X l meningkat maka akan mengakibatkan kinerja pegawai Y menurun secara signifikan dan sebaliknya apabila job stressor X 1

2. Nilai B variabel konflik sebesar -0,022 dengan nilai signifikansi untuk variabel