2. Penyiapan bahan koordinasi perencanaan penyehatan lingkungan, penataan
bangunan dan perumahan dan permukiman 3.
Penyiapan bahan pembinaan, bimbingan, pengendalian dan pengaturan teknis pembangunan serta pengelolaan prasarana dan sarana teknis penyehatan
lingkungan. 4.
Penyiapan bahan pembinaan, bimbingan, pengendalian dan pengaturan teknis pembangunan serta pengelolaan perencanaan teknis penataan bangunan
5. Penyiapan bahan pembinaan, bimbingan, pengendalian dan pengaturan teknis
pembangunan serta pengelolaan perencanaan teknis pembangunan perumahan dan permukiman
6. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan atasan sesuai bidang tugas dan fungsinya.
Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi Bidang Cipta Karya dibantu oleh:
1. Seksi Penyehatan lingkungan
Seksi Penyehatan lingkungan mempunyai tugas melakukan pengumpulan dan penyiapan bahan koordinasi pembinaan, pengelolaan, dan pengendalian
perencanaan penyehatan lingkungan
2. Seksi Penataan bangunan
Seksi Penataan bangunan mempunyai tugas melakukan pengumpulan dan penyiapan bahan koordinasi pembinaan, pengelolaan dan pengendalian
perencanaan penataan bangunan.
Universitas Sumatera Utara
3. Seksi Perumahan dan Permukiman
Seksi Perumahan dan permukiman mempunyai tugas melakukan pengumpulan dan penyiapan bahan koordinasi pembinaan, pengelolaan,dan pengendalian
perencanaan pembangunan perumahan dan permukiman.
4.1.2. Karakteristik Responden
Responden penelitian ini berjumlah 56 orang, berdasarkan karakteristiknya maka dapat dibagi atas:
4.1.2.1. Karakteristik Responden Berdasarkan Masa Kerja Tabel 4.1. Karakteristik Responden Berdasarkan Masa Kerja
Masa Kerja Jumlah Orang
1 tahun 21
37.50 1 – 3 tahun
26 46.43
5 – 6 tahun 6
10.71 6 tahun
3 5.36
Total 56
100.00
Sumber: Data primer yang diolah, 2011
Dinas PU Kabupaten Batu Bara sebagai sebuah Kabupaten yang baru berdiri
memiliki mayoritas pegawai yang telah bekerja selama 1-3 tahun 46,43 sedangkan jumlah pegawai yang baru saja diangkat atau bekerja kurang dari 1 tahun
berjumlah 37,50, sehingga dapat disimpulkan mayoritas pegawai yang bekerja pada Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Batu Bara masih belum begitu lama bekerja.
Universitas Sumatera Utara
4.1.2.2. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia Tabel 4.2. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia
Usia Jumlah Orang
19 – 29 tahun 25
44.64 30 – 40 tahun
19 33.93
50 tahun 12
21.43
Total 56
100.00
Sumber: Data primer yang diolah, 2011
Tabel 4.2. menunjukkan mayoritas usia pegawai Dinas Pekerjaan Umum
Kabupaten Batu Bara berusia 19 – 29 tahun 44,64, dan usia yang paling sedikit jumlahnya adalah berusia lebih dari 50 tahun 21,43 pegawai yang masuk ke
dalam kelompok usia ini adalah pegawai mutasi dari dinas Pekerjaan Umum yang berasal dari KabupatenKota lain, sebagai Kabupaten yang baru berdiri, tentunya
Kabupaten Batu Bara juga memiliki mayoritas pegawai yang berusia muda seiring dengan pengangkatan mereka sejak berdirinya Kabupaten tersebut.
4.1.2.3. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Tabel .4.3. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Usia Jumlah Orang
Pria 44
78.57 Wanita
12 21.43
Total 56
100.00
Sumber: Data primer yang diolah, 2011
Tabel 4.3 menunjukkan mayoritas pegawai Dinas Pekerjaan Umum
Kabupaten Batu Bara adalah pria 78,57, sedangkan wanita 21,43, hal ini terjadi karena mayoritas pekerjaan Dinas Pekerjaan Umum adalah di lapangan
Universitas Sumatera Utara
sehingga mayoritas pegawai adalah pria, pada umumnya wanita bekerja di bidang administrasi.
4.1.2.4. Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Formal Tabel .4.4. Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Formal
Pendidikan Formal Jumlah Orang
SMUSLTA 8
14.29 D-3
11 19.64
S-1 35
62.50 S-2
2 3.57
Total 56
100.00
Sumber: Data primer yang diolah, 2011
Tabel 4.4. menunjukkan mayoritas pegawai Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Batu Bara berpendidikan Sarjana 62,5, sedangkan paling sedikit
adalah pegawai yang berpendidikan formal Strata 2 S2 berjumlah 3,57, Kabupaten Batu Bara sebagai kabupaten yang baru berdiri berusaha keras untuk
mengejar ketertinggalannya dengan Kabupaten lain, untuk ini peran Sumber Daya Manusia sangat menentukan sekali sehingga perekrutan yang dilakukan adalah
mayoritas berlatar belakang sarjana.
Universitas Sumatera Utara
4.1.3. Analisis Statistik Deskripsi 4.1.3.1. Tanggapan Responden Mengenai Job Stressor
Tabel .4.5. Tanggapan Responden atas Job Stressor
No. Pernyataan Job Stressor
Sangat Tidak
Setuju Tidak
Setuju Kurang
Setuju Setuju
Sangat Setuju
F F
F F
F 1
Beban kerja yang diberikan kepada saya sangat memberatkan.
9 16,
1 31 55,
4 12 21,
4 4
7,1 2
Saya mempunyai banyak pekerjaan yang harus diselesaikan
dalam jangka waktu satu hari. 6
10, 7
17 30, 4
21 37, 5
10 17, 9
2 3,
6 3
Atasan saya tidak memberikan memberikan instruksi yang cukup
jelas. 9
16, 1
20 35, 7
15 26, 8
12 21, 4
0,
4 Saya akan menjadi malas bekerja,
bila teringat gaji yang tidak mencukupi kebutuhan saya.
10 17, 9
27 48, 2
10 17, 9
8 14,
3 1
1, 8
5 Saya mempunyai wewenang yang
tidak cukup untuk menjalankan tanggung jawab pekerjaan saya.
4 7,1
26 46, 4
15 26, 8
9 16,
1 2
3, 6
6 Saya merasa lingkungan kerja
saya kurang mendukung pekerjaan saya
4 7,1
30 53, 6
12 21, 4
10 17, 9
7 Saya sering mengambil alih
tanggung jawab pekerjaan yang seharusnya menjadi beban kerja
orang lain. 12 21,
4 14 25,
20 35, 7
10 17, 9
Sumber: Data primer yang diolah, 2011
Penjelasan responden mengenai beban kerja yang diberikan sangat
memberatkan sebanyak 31 orang 55,4 menyatakan tidak setuju dan hanya ada 4 orang 7,1 menjawab setuju. Hal ini membuktikan bahwa pemberian beban kerja
yang memberatkan akan menyebabkan stress bagi pegawai yang melaksanakan pekerjaan tersebut.
Universitas Sumatera Utara
Penyelesaian tugas yang harus diselesaikan dalam waktu satu hari kerja, kurang disetujui oleh 21 orang pegawai 37,5 sedangkan penyelasaian tugas harus
selesai dalam sehari sangat disetujui oleh 2 orang 3,6. Ini berarti pekerjaan yang diketahui harus dilakukan oleh pegawai dengan tepat waktu yaitu harus selesai dalam
satu hari kerja apabila tidak dilakukan dengan tepat waktu dapat menyebabkan pemicu stress bagi pegawai.
Atasan tidak memberikan instruksi yang jelas juga merupakan pemicu stress bagi seorang pegawai, hal ini terlihat dari jawaban responden mayoritas menjawab
tidak setuju sebanyak 20 orang 35,7 dan paling sedikit dijawab responden adalah sangat tidak setuju 9 orang 16,1.
Responden yang akan menjadi malas bekerja, bila teringat gaji yang tidak mencukupi kebutuhan hidupnya. Mendapat tanggapan 27 orang 48,2 menyatakan
tidak setuju dengan kebijaksanaan tersebut sedangkan yang menyatakan sangat setuju akan kebijaksanaan tersebut hanya ada 1 orang saja 1,8. Pemberian gaji yang
tidak adil dan layak dapat memicu stress bagi pegawai. Mengenai wewenang yang tidak cukup untuk menjalankan tanggung jawab
pekerjaan. Dapa dijelaskan bahwa kebanyakan responden tidak setuju akan hal ini sebanyak 26 orang 46,4 sedangkan pegawai yang menyatakan sangat setuju akan
hal ini hanya ada 2 orang 3,6. Hal ini membuktikan untuk penyelesaian pekerjaan yang tidak disertai wewenang yang cukup akan menyebabkan stress bagi pegawai
yang melaksanakan pekerjaan tersebut.
Universitas Sumatera Utara
Tanggapan responden mengenai lingkungan kerja kurang mendukung pekerjaan pegawai, mendapat jawaban tertinggi tidak setuju 53,6 dan sangat tidak
setuju 7,1 Lingkungan kerja yang kurang mendukung akan menjadi pemicu stress bagi pegawai.
Pegawai sering mengambil alih tanggung jawab pekerjaan yang seharusnya menjadi beban kerja pegawai yang lain. Mendapat tanggapan dari responden yang
menyatakan kurang setuju mayoritas didukung oleh 20 orang 35,7 dan setuju 10 orang 17,9. Ini berarti kebanyakan pegawai akan terpicu untuk stres apabila dia
diminta untuk melakukan hal hal yang dirasakan oleh pegawai tersebut tidak perlu.
4.1.3.2. Tanggapan Responden Mengenai Konflik Kerja Tabel .4.6. Tanggapan Responden atas Konflik Kerja
No. Pernyataan Konflik Kerja
Sangat Tidak
Setuju Tidak
Setuju Kurang
Setuju Setuju
Sangat Setuju
F F
F F
F 1
Saya merasakan tidak ada koordinasi kerja yang baik
di kantor. 16
28,6 26
46,4 13
23,2 1
1,8 2
Saya merasakan mempunyai ketergantungan dalam
pelaksanaan tugas. 10
17,9 7
12.5 32
57.1 7
12.5 3
Saya merasakan tidak ada pembagian tugas yang jelas
17 30.4
29 51.8
10 17.9
4 Saya merasakan terdapat
perbedaan dalam otorisasi pekerjaan, memahami tujuan
organisasi, dan persepsi 10
17.9 11
19.6 29
51.8 6
10.7 5
Saya merasakan terdapat ketidakadilan dalam sistem
kompetensi insentif reward 7
12.5 11
19.6 31
55.4 7
12.5 6
Saya merasakan terdapat strategi pemotivasian yang
tidak tepat 8
14.3 13
23.2 29
51.8 6
10.7
Sumber: Data primer yang diolah, 2011
Universitas Sumatera Utara
Jawaban responden atas tidak terjadinya kordinasi kerja dikantor 26 orang 46,4 tidak setuju dan hanya 1 orang 1,8 yang menyatakan sangat setuju
dengan tidak adanya kordinasi kerja. Hal ini menunjukkan bahwa tidak adanya kordinasi kerja akan menimbulkan konflik pekerjaan.
Jawaban responden atas pernyataan memiliki ketergantungan dengan pegawai lain dalam melaksanakan tugas didominasi oleh 32 orang 57,1 menyatakan tidak
setuju dan hanya 7 orang 12,5 menyatakan setuju. Hal ini berarti adanya rasa ketergantungan terhadap pegawai lain dalam pelaksanaan tugas dapat menimbulkan
konflik. Jika satu pihak gagal melaksanakan tugasnya, pihak yang lain juga terkena akibatnya, sehingga konflik lebih sering muncul.
Jawaban responden mengenai pernyataan tidak ada pembagian tugas yang jelas diantara pegawai, 29 orang 51,8 tidak setuju, dan 10 orang 17,9
menyatakan kurang setuju, ini berarti tidak terdapatnya pembagian tugas yang jelas diantara pegawai akan mengakibatkan konflik kerja.
Jawaban responden atas adanya perbedaan dalam pemahaman otorisasi, tujuan organisasi dan persepsi, 29 orang 51,8 menjawab kurang setuju dan paling sedikit
6 orang 10,7 yang menjawab setuju, ini berarti adanya perbedaan dalam pemahaman otorisasi pekerjaan, memahami tujuan organisasi, dan persepsi diantara
sesama pegawai dapat menimbulkan konflik pekerjaan.
Universitas Sumatera Utara
Jawaban responden atas pernyataan terdapat perbedaan dalam sistem kompetensi reward, paling banyak 31 orang 55,4 menjawab kurang setuju dan
paling sedikit 7 orang 12,5 setuju. Ini berarti adanya perbedaan dalam pemberian kompetensi reward akan dapat menimbulkan konflik kerja diantara para pegawai.
Terdapatnya strategi motivasi yang tidak tepat oleh pimpinan, mayoritas 29 orang 51,8 menjawab kurang setuju dan paling sedikit 6 orang 10,7 menjawab
setuju. Ini berarti diantara responden banyak yang menyatakan bahwa kurangnya motivasi dari pimpinan akan mengakibatkan terjadinya konflik, tetapi sebagian kecil
responden menyatakan motivasi dari pimpinan tidak begitu perlu, mereka menganggap tanpa adanya motivasi dari pimpinan mereka tetap harus bekerja dengan
penuh motivasi karena sudah merupakan kewajiban mereka.
4.1.3.3. Tanggapan Responden Mengenai Kinerja Pegawai Tabel .4.7. Tanggapan Responden atas Kinerja Pegawai
No. Pernyataan Kinerja
Pegawai Sangat
Tidak Setuju
Tidak Setuju
Kurang Setuju
Setuju Sangat
Setuju
F F
F F
F 1
Pekerjaan atau tugas saya kerjakan sesuai
dengan proses kerja dan kondisi pekerjaan
5 8.9
6 10,7
39 69,6
6 10,7
2 Pekerjaan dapat saya
selesaikan sesuai dengan waktu yang
telah ditentukan 2
3,6 4
7,1 46
82,1 4
7,1 3
Jumlah pekerjaan reguler yang dapat saya
selesaikan setiap hari sudah sesuai dengan
target unit kerja 1
1,8 2
3,6 49
87,5 4
7,1
Universitas Sumatera Utara
4 Pekerjaan yang saya
laksanakan sesuai dengan prosedur yang
ada 3
5,4 1
1,8 46
82,1 6
10,7 5
Saya sering membantu rekan kerja dalam
menyelesaikan pekerjaan sehingga
dapat mencapai tujuan yang diinginkan
4 7,1
3 5,4
46 82,1
3 5,4
6 Dalam bekerja saya
mampu menganalisis datainformasi, dan
menggunakan peralatan yang dapat
mempermudah saya dalam bekerja
2 3,6
4 7,1
42 75
8 14,3
7 Saya sanggup
memberikan pelayanan lebih dalam bekerja
agar tercapai tujuan pekerjaan
3 5,4
5 8,9
44 78,6
4 7,1
Sumber: Data primer yang diolah, 2011
Pernyataan kesesuaian tugas dengan proses dan kondisi pekerjaan, mayoritas responden 39 orang 69,6 menjawab setuju dan paling sedikit menjawab 5 orang
8,9 dengan tanggapan tidak setuju. Ini berarti bahwa pernyataan kesesuaian tugas dengan proses dan kondisi pekerjaan dapat meningkatkan kinerja.
Jawaban responden atas pernyataan penyelesaian pekerjaan sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan, mayoritas responden atau 46 orang 82,1 menjawab
setuju, hanya 2 orang 3,6 yang menjawab tidak setuju. Ini berarti penyelesaian pekerjaan sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan dapat meningkatkan kinerja.
Lanjutan Tabel 4.7
Universitas Sumatera Utara
Jawaban responden atas pernyataan jumlah pekerjaan reguler setiap hari dapat diselesaikan setiap hari sesuai dengan terget unit kerja, mayoritas responden 49 orang
87,5 menjawab setuju, hanya 1 orang 1,8 yang menjawab tidak setuju, ini berarti jumlah pekerjaan reguler setiap hari dapat diselesaikan setiap hari sesuai
dengan terget unit kerja akan dapat meningkatkan kinerja. Jawaban responden atas pernyataan pekerjaan dilaksanakan sesuai dengan
prosedur pekerjaan yang ada, mayoritas responden 46 orang 82,1 menjawab setuju, hanya 1 orang 1,8 yang menjawab kurang setuju, ini berarti pekerjaan
dilaksanakan sesuai dengan prosedur pekerjaan yang ada akan meningkatkan kinerja. Jawaban responden atas pernyataan saling membantu untuk mencapai tujuan,
mayoritas responden 46 orang 82,1, dan paling sedikit 3 orang 5,4 yang menjawab kurang setuju dan sangat setuju. Ini berarti saling membantu untuk
mencapai tujuan akan dapat meningkatkan kinerja. Jawaban responden atas pernyataan dalam bekerja kemampuan menganalisis
datainformasi, dan menggunakan peralatan yang dapat mempermudah dalam bekerja, mayoritas 42 orang 75 menjawab setuju dengan pernyataan tersebut,
hanya 2 orang 3,6 yang menjawab tidak setuju. Ini berarti dalam bekerja kemampuan menganalisis datainformasi, dan menggunakan peralatan yang dapat
mempermudah dalam bekerja akan dapat meningkatkan kinerja. Jawaban responden atas pernyataan kesanggupan memberikan pelayanan
lebih dalam bekerja untuk mencapai tujuan pekerjaan, mayoritas 44 orang 78,6 responden menjawab setuju, hanya 3 orang 5,4 yang menjawab tidak setuju. Ini
Universitas Sumatera Utara
berarti kesanggupan memberikan pelayanan lebih dalam bekerja untuk mencapai tujuan pekerjaan akan meningkatkan kinerja.
4.1.4. Analisis Statistik Inferensial 4.1.4.1. Uji Asumsi Klasik
4.1.4.1.1. Hasil Uji Normalitas
Hasil Uji normalitas uji Kolmogorov-Smirnov seperti pada Tabel 4.8. berikut:
Tabel 4.8. Hasil Uji One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N 56
Normal Parameters Mean
a,b
.0000000 Std. Deviation
.23559042 Most Extreme
Differences Absolute
.144 Positive
.072 Negative
-.144 Kolmogorov-Smirnov Z
1.074 Asymp. Sig. 2-tailed
.199 a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data. Sumber: Data primer yang diolah, 2011
Tabel 4.8 menunjukkan nilai Asymp. Sig. 2-tailed nilai residual standar dari variabel bebas dan terikat sebesar 0,199
lebih besar bila dibandingkan dengan nilai α penelitian sebesar 0,05 dapat disimpulkan semua variabel terdistribusi secara normal.
4.1.4.1.2. Hasil Uji Multikolinearitas
Hasil Uji Multikolinearitas adalah sebagai berikut
Tabel 4.9. Hasil Uji Multikolinearitas
Model Collinearity statistics
Tolerance VIF
Constant Job stressor X
0,892
1
1.452 Konflik kerja X
0,901
2
1.328 Sumber: Data primer yang diolah, 2011
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.9 dapat dilihat nilai tolerance dan Variance Inflation Factor VIF, nilai tolerance variabel x
1
dan x
2
adalah 0,892 dan 0,901 lebih besar dari 0,10 dan nilai VIF variabel x
1
dan x
2
4.1.4.1.3. Hasil Uji Heteroskedastitas
adalah 1,452 dan 1,328 lebih kecil dari 5 sehingga dapat disimpulkan tidak terdapat multikolinieritas.
Hasil uji Glejser adalah sebagai berikut:
Tabel 4.10. Hasil Uji Heteroskedatisitas Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
B Std. Error
Beta
1 Constant
.025 .314
.079 .937
X .032
1
.078 .056
.405 .687
x .018
2
.058 .043
.314 .755
a. Dependent Variable: absut Sumber: Data primer yang diolah, 2011
Tabel 4.10 menunjukkan nilai signifikan masing masing variabel bebas adalah 0,687 dan 0,755 lebih besar dari tingkat kepercayaan 5, sehingga dapat disimpulkan
model regresi tidak mengandung adanya heteroskedastisitas.
4.1.4.2. Hasil Regresi Linier Berganda
Berdasarkan hasil regresi data primer yang telah diolah diperoleh hasil regresi linier berganda pada Tabel 4.11 berikut.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.11. Hasil Regresi Linier Berganda Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
B Std. Error
Beta
1 Constant
.015 .005
2.908 .000
x1 -.032
.013 -.046
-2.503 .004
x2 -.022
.009 -.014
-2.335 .018
a. Dependent Variable: Y
Berdasarkan Tabel 4.11 maka persamaan regresi linier berganda dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
Y = 0,015 - 0,032X
1
- 0,022X Persamaan regresi tersebut mempunyai arti sebagai berikut:
2
1. Koefisien regresi job stressor x
1
2. Koefisien regresi konflik kerja x
bernilai negatip sebesar 0,032 hal ini menunjukkan job stressor berpengaruh negatip dan signifikan terhadap kinerja
pegawai, sehingga adanya kenaikan job stressor maka akan menurunkan kinerja pegawai.
2
bernilai negatip sebesar 0,022 hal ini menunjukkan konflik kerja berpengaruh negatip dan signifikan terhadap kinerja
pegawai, sehingga adanya peningkatan konflik kerja akan menurunkan kinerja pegawai.
Universitas Sumatera Utara
4.1.4.2.1. Hasil Uji Hipotesis Secara Simultan
Untuk menguji pengaruh job stressor dan konflik kerja secara semultan terhadap kinerja pegawai digunakan uji statistik F uji F dengan kriteria:
1. H
: b
i
2. H
= 0 Tidak ada pengaruh dan signifikan secara simultan dari job stressor dan konflik kerja terhadap kinerja pegawai.
1
: b
i
Pengambilan Keputusan ≠0 Ada pengaruh dan signifikan secara simultan dari job stressor dan
konflik kerja terhadap kinerja pegawai.
1. H
2. H
diterima jika F-hitung F-tabel pada α= 5
1
Hasil uji hipotesis secara simultan dapat dilihat pada Tabel 4.12 dibawah ini. diterima jika F-hitung F-tabel pada
α= 5
Tabel 4.12. Hasil Uji Hipotesis Secara Simultan Model
Sum of Squares
Df Mean
Square F
Sig.
1 Regression
.007 2
.004 4.063
.003
a
Residual 3.053
53 .058
Total 3.060
855
a. Predictors: Constant, x2, x1 b. Dependent Variable: Y
Sumber: Data primer yang diolah, 2011
Tabel 4.12 menunjukkan nilai F hitung = 4,063 yang signifikan pada tingkat kesalahan 5 dengan membandingkannya pada kolom Sig yang bernilai 0.003 yaitu
lebih kecil dari tingkat kesalahan 0,05 dan nilai F-hitung 4,063 nilai F- tabel 3,171 artinya H
ditolak dan H
1
diterima. Maka secara simultan variabel job stressor dan konflik kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai.
Universitas Sumatera Utara
4.1.4.2.2. Hasil Uji Hipotesis Secara Parsial
Untuk menguji pengaruh job stressor dan konflik kerja secara parsial terhadap kinerja pegawai digunakan uji statistik t uji t dengan kriteria pengambilan keputusan
1. H
: b
i
2. H
= 0 Tidak ada pengaruh dan signifikan secara parsial dari job stressor dan konflik kerja terhadap kinerja pegawai.
1
Pengambilan Keputusan : bi
≠ 0 Ada pengaruh dan signifikan secara parsial dari job stressor dan konflik kerja terhadap kinerja pegawai.
1. H
2. H
diterima jika t-hitung t-tabel pada α= 5
1
Hasil uji hipotesis secara parsial dapat dilihat pada Tabel 4.13 dibawah ini. diterima jika t-hitung t-tabel pada
α= 5
Tabel 4.13. Hasil Uji Hipotesis Secara Parsial
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients t
Sig. B
Std. Error Beta
1 Constant
.015 .005
2.908 .000
X -.032
1
.013 -.046
-2.503 .004
X -.022
2
.009 -.014
-2.335 .018
a. Dependent Variable: Y Sumber: Data primer yang diolah, 2011
Tabel 4.13 menunjukkan: 1.
Nilai B variabel job stressor sebesar -0,032 dengan signifikasi t untuk sebesar 0,004 yang lebih kecil dari 0,05 dan nilai t-hitung untuk variabel job stressor t-
tabel yaitu -2,503 2,006. Berdasarkan hasil yang diperoleh maka menolak H dan menerima H
1
untuk variabel job stressor. Dengan demikian secara parsial
Universitas Sumatera Utara
job stressor berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kinerja pegawai Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Batu Bara. Dimisalkan variabel kon
flik X
2
tetap nilainya, artinya apabila job stressor X
l
meningkat maka akan mengakibatkan kinerja pegawai Y menurun secara signifikan dan sebaliknya apabila job
stressor X
1
2. Nilai B variabel konflik sebesar -0,022 dengan nilai signifikansi untuk variabel