4.1. Penentuan Kurva Kalibrasi Metoklopramid HCl
Kurva kalibrasi metoklopramid dalam plasma dengan hasil seperti yang tertera pada Tabel 2.
Tabel 2. Penentuan kurva Kalibrasi Metoklopramid dalam plasma.
Data Konsentrasi mcgml
Luas Area 1
0.0000 0.0000
2 0.5000
42.2830 3
1.0000 68.4420
4 1.5000
86.7360 5
2.0000 114.0300
6 2.5000
134.8500
Dari Tabel 2 selanjutnya digambarkan kurva kalibrasi metoklopramid seperti yang tertera pada Gambar 5.
Gambar 5. Kurva Kalibrasi Metoklopramid dalam Plasma
Universitas Sumatera Utara
Kadar konsentrasi metoklopramid dapat dihitung menggunakan persamaan berikut Y = 51.8734 X + 9.5484 yaitu dengan mensubtitusikan harga Y
luas area sampel maka didapat harga X kadar sampel. Data perhitungan persamaan regresi dari kurva kalibrasi Metoklopramid HCl dapat dilihat pada
Lampiran 4, halaman 45.
4.2. Penentuan Kadar Metoklopramid HCl
Berdasarkan kromatogram dan kurva kalibrasi hasil penyuntikan metoklopramid BP, selanjutnya dilakukan penyuntikan dari plasma 6 ekor kelinci
jantan yang telah diberi tablet metoklopramid bahan tambahan sari tape BTST dan metoklopramid merek dagang Primperan® secara per oral dengan rentang
waktu pemberian tablet metoklopramid BTST dan metoklopramid merek dagang Primperan® yaitu 1 minggu, maka dapat diketahui nilai kadar rata-rata ± SD
standard deviasi seperti yang terlihat pada Tabel 3. Data dan kadar rata-rata
dapat dilihat pada Lampiran 8, halaman 51.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 3. Nilai Kadar Rata-rata ± Standard Deviasi Terhadap Waktu
Metoklopramid Bahan Tambahan Sari Tape BTST dan Primperan® dalam Plasma Kelinci
Waktu menit
Kadar mcgml ± SD Metoklopramid BTST
Primperan® 10
0.91702 ± 0.079 0.66876 ± 0.082
20 1.11178 ± 0.181
0.81483 ± 0.152 30
1.43976 ± 0.114 0.99764 ± 0.038
45 1.76276 ± 0.122
1.23424 ± 0.252 60
1.90516 ± 0.175 1.54821±0.267
90 1.76063 ± 0.229
1.39065±0.316 120
1.56884 ± 0.272 1.23840±0.266
180 1.36235 ± 0.239
1.00584 ± 0.049 300
1.11083 ± 0.195 0.77121 ± 0.134
420 0.93360 ± 0.762
0.65665 ± 0.413
Hasil dari Tabel 3 dapat digambarkan konsentrasi rata-rata C lawan waktu t tablet metoklopramid BTST Bahan Tambahan Sari Tape dan
Primperan® seperti yang terlihat pada Gambar 6 di bawah ini.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 6. Nilai Konsentrasi kadar Rata-rata Terhadap Waktu Tablet
Metoklopramid BTST Bahan Tambahan Sari Tape dan Primperan® dalam Plasma Kelinci Jantan secara per Oral, masing –
masing n = 6 ekor.
4.3 Penentuan Parameter Bioavailabilitas Ketersediaan Hayati
Hasil yang ditunjukkan pada Tabel 3, selanjutnya digunakan untuk
menentukan parameter ketersediaan hayati Bioavailabilitas tablet metoklopramid bahan tambahan sari tape dan tablet Primperan dengan metode
manual seperti yang tertera pada Tabel 4. Data dan contoh perhitungan dapat
dilihat pada Lampiran 12, halaman 55 dan Lampiran 14, halaman 57. Adapun parameter dalam penentuan ketersedian hayati untuk data plasma
Shargel dan Yu, 1995 adalah: a. Waktu konsentrasi plasma darah mencapai puncak
b. Konsentrasi plasma puncak c. Area dibawah kurva kadar obat dalam plasma – waktu AUC
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4. Nilai Rata-rata Parameter Ketersedian hayati ± Standar Deviasi
Masing – masing Tablet.
Sedian Tablet Rata - rata ± SD
Tmaks menit
Cmaks mcgml AUC mcgml. menit
Metoklopramid BTST 61,80±6,22
1.87±0,23 1007.37±86,53
Primperan 74,57±22,13
1.37±0,27 745,23±116,61
Dari Tabel 4 dapat diperoleh grafik parameter ketersediaan hayati masing
– masing tablet dalam plasma , seperti yang terlihat pada gambar dibawah ini:
Gambar 7. Konsentrasi Maksimum Cmaks Rata-rata Tablet Metoklopramid
BTST Bahan Tambahan Sari Tape dan Primperan® dalam Plasma Kelinci.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 8. Waktu Konsentrasi Obat Mencapai Puncak Tmaks Rata-rata Tablet
Metoklopramid BTST Bahan Tambahan Sari Tape dan Primperan® dalam Plasma Kelinci.
Gambar 9. Area Dibawah Kurva AUC Rata-rata Tablet Metoklopramid BTST
Bahan Tambahan Sari Tape dan Primperan® dalam Plasma Kelinci.
Universitas Sumatera Utara
4.4 Analisis Data Hasil penelitian dari Tabel 4 dapat dilihat bahwa konsentrasi maksimum