Tata Susila Melayu SENI TARI MELAYU DELI SEBAGAI ATRAKSI WISATA

kreasi tari Zapin yang identik dengan budaya Melayu maupun dalam hal berpantun.Seniman dan budayawannya mampu membuat seni tradisinya, tidak mandek tapi penuh dinamika yang selalu dapat diterima dalam setiap keadaan.Tarian tradisional ini bersifat edukatif dan sekaligus menghicur, digunakan sebagai media dakwah Islamiyah melalui syair lagu-lagu zapin yang didendangkan.

4.3 Tata Susila Melayu

Tarian Melayu Sumatera Timur selalu dan wajib berdasar kepada tata susila yang telah digariskan oleh adat. Selanjutnya harus memenuhi norma- norma yang diatur oleh agama Islam atau adat Melayu.Nilai-nilai kesopanan, etika, estetika, harus merujuk kepada adat.Seorang penari wanita dan pria memiliki peran tersendiri sebagai ekspresi wanita dan pria Melayu.Wanita yang lemah gemulai tersendiri ekspresi wanita dan pria Melayu.Wanita yang lemah gemulai dan pria yang gagah namun cekap dan handal dalam bergerak.Selain itu, alam sekitaran menjadi obyek mimesis gerak tari yang diselaraskan dengan nilai-nilai estetika. Menurut Goldsworthy tari-tarian Melayu Sumatra Timur didasarkan kepada adat-istiadat, dan dibatasi oleh pantangan adat. Para penari wanita disarankan untuk menjaga kehormatan dan harga dirinya.Mereka tidak dipernankan mengangkat tangan bahunya, dan tidak diperkenankan menampakkan giginya pada saat menari.Mereka tidak boleh menggoyang- goyangkan pinggulnya, kecuali dalam pertunjukan joget.Para penari wanita sebagian besar mengutamakan sopan-santu, tidak menantang pandangan penarimitara prianya.Penari wanita mengekspresikan sikap jinak-jinak merpati atau malu-malu kucing.Penari wanita gerakan-gerakannya menghindari penari pria. Sejalan dengan pendapat Goldmorthy, Moh.Anis Md. Norma-norma mengemukakan bahwa salah satu aspek penting dalam mengekspresikan gerakan dalam tari tradisional Melayu, adalah berdasarkan kepada kehalusan Universitas Sumatera Utara budi orang-orang Melayu Sumatera Timur.Dalam budaya tari Melayu Sumatera Timur terdapat pemisahan peran ekspresi berdasarkan jenis kelamin. Seorang penari pria mempunyai tata gerak yang berbeda dengan seorang penari wanita. Keangguhan wanita yang diekpresikan melalui gerak gemulainya, akan lebih alamiah bila didampingi oleh ekspresi sikap gagah penari pria. Dalam tari berpasangan, gerak-gerak yang diekspresikan penari pria adalah melindungi penari wanita. Pada waktu menari berpasangan, penari pria mengitari penari wanita, sebagai ekspresi menjaga penari wanita dari gangguan orang lain. Penari wanita tidak dipekernakan melangkah terlalu lebar dan lebih menonjol gerakannya dibanding penari pria.Penari wanita melakukan gerakannya dibanding penari pria.Penari wanita melakukan gerakan-gerakan yang mengekspresikan kelembutan, yaitu gerak halus dan sedikit malu- malu.Pinggul penari wanit tidak boleh digoyangkan dengan sesuka hati, sehingga menimbulkan rangsangan erotis bagi yang melihatnya.Hinjut kaki seorang penari wanita tidak boleh terlalu keras dan kuat, sedangkan penari lelaki melangkah dengan mantap.Begitulah sifat tari Melayu yang ditarikan dari zaman ke zaman. Untuk tetap menjaga tata susila, norma-norma adat mengatur para penari Melayu bagaimana seharusnya menggerakan tangan dan jari-jari tangan.Lambaian, lenggang, dan lenggok tangan, pada saat menari sambil berjalan, mengikuti aturan-aturan tertentu.Bagi seorang petani wanita, lenggangan tangannya tidak boleh melebihi sisi bahu sehingga nampak ketiaknya. Walaupun berbusana kebaya atau baju kurung, lenggangan tangan yang terlalu luas dan tinggi, tidak saja akan menghilangkan kesan keindahan busaha, tetapi juga mencerminkan sifat angkuh, yang lari jauh dari sifat wanita Melayu, yang sederhana, seperti yang dikehendaki oleh norma-norma adat. Pada saat menari, lenggangan tangan seharusnya distilisasi dengan geralam ayunan lemah gemulai, bukan sebagai gerak sehari-hari.Gerak tangan yang meniru gerak kelakuan sehari-hari.Gerak tangan yang meniru gerak kelakukan sehari-hari seperti menata dan menyisir motif-motif, distilisasi Universitas Sumatera Utara dalam gerak tari. Corak-corak yang distilisasi itu, menghasilkan motif-motif tari yang indah. Dalam jenis tari senandung, lenggangan tangan yang melahirkan bentuk-bentuk gerak yang distilasi, sangat dipengaruhi oleh sifat lemah gemulai wanita Melayu. Lenggangan yang terlalu tinggi akan menimbulkan suasana yang berlawanan dengan rentak lagu yang lembut perlahan. Gerak tari senandung bersifat mengalir terus.Pada setiap ketukan gong, gerak tidak diputus, tetapi harus disambung dengan lenggangan tangan, masuk pada hitungan pertama dan kedua pada setiap frase tari. Gerakan yang menjadi ciri tari senandung lainnya adalah legar dan bisik. a. Legar : gerakan melangkah, tangan kiri diletakkan di paha dan tangan kanan direntangkan sejajar dengan bahu, kemudian telapak tangan kanan diputar, jari-jari dikuakkan dan dikembangkan terbuka. b. Bisik : Dua penari berada dalam posisi berhadapan kepala dimiringkan kekanan, telapak tangan kanan ditempatkan pada posisi dekat dengan telinga kanan, sebagai ekspresi mendengar. Dalam jenis tari mak Inang, lenggangan tangan seorang penari wanita tidak boleh terlalu luas, ayunan tangan tidak boleh terlain tinggi dan cepat, sehingga menimbulkan kesan seolah-oleh sedang diburu oleh kecepatan rantak.Lenggangan tangan dalam tari mak Inang tetap berdasar kepada ekspresi gerak sederhana.Rentak lagu Mak Inang yang agak cepat tidak boleh dianggap memaksa lenggangan tangan penari. Tiga tipe gerak tari Mak Inang adalah: a. Gelak : Berjalan mundur, tangan kiri memegang bagian busana pada lengan kiri atas, lengan kanan diagunkan. b. Singsing : Penari berjalan ke depan seperti sedang meniti, baju diangkat sedikit dipegang oleh kedua tangan. Universitas Sumatera Utara d. Kecak pinggang : Gerakan pada tari mak inang yang dilakukan oleh penari pria, yaitu telapak tangan kiri ditempatkan di pinggang dan tangan kanan direntangkan kanan. Dalam jenis tari lagu dua, ayunan tangan penari wanita merupakan lenggangan ke arah samping tubuh dan bukan ayunan ke depan atau ke belakang tubuh. Kedua telapak tangan dalam keadaan digenggam—yang mengekspresikan pepatah “genggam tak sudah” Lenggangan tangan dengan jari digenggam harus mengalir, tidak terpatah-patah mengikuti gerak tapak kaki penari.Gerakan tari lagu dua mempunyai ciri khas, terdiri darigerakan henjutpada kaki dan gerakan relatif cepat, sedangkan lenggangan tangan diayun sambung menyambung ke samping kanan dan kiri tubuh penari. Sesekali penari menundukkan badan sedikit ke depan, sebagai ekspresi merendahkan diri dan menghormati pasangannya. Langkah dasar tari dua dibentuk oleh gerakan tumit dan jari kaki ke depan dan ke belakang. Tangan bergerak ke atas dan ke bawah, membentuk motif-motif yang diulang-ulang.Beberapa gerakan tari lagu dua diambil tari- tarian Portugis, misalnya gerakan meloncat, yang diikuti posisi telapak tangan kiri ditempatkan di pinggul dan telapak tangan kanan di bahu.

4.4 Tekhnik Gerak Dalam Tari Melayu