Perkenalan Seni Tari Melayu

BAB IV SENI TARI MELAYU DELI SEBAGAI ATRAKSI WISATA

DI KOTA MEDAN

4.1 Perkenalan Seni Tari Melayu

Seni Tari adalah gerak indah dan berirama yang mengandung dua unsur penting yaitu gerak dan irama.Gerak merupakan gejala primer dan juga bentuk spontan dari kehendak yang terdapat di dalam jiwa, sementara irama adalah bunyi teratur yang mengiring gerak tersebut, gerak memiliki muatan emosional yang tinggi.Selain gerak dan bunyi, sebuah tarian terkadang diiringi pula dengan nyanyian sesuai dengan makna dan tujuan tarian itu. Seni tari dalam kebudayaan Melayu Sumatra Timur mencakup ide, aktivitas, maupun artifak.Seni tari mengekpresikan kebudayaan secara umum.Gerak tarian biasanya diinspirasikan dari pengalaman hidup sehari- hari. Seni tari juga mengikuti norma-norma yang digariskan oleh adat resam.Berbagai gerak mencerminkan halusnya budi orang-orang Melayu Sumatera Timur. Sejarah awal perkembangan tari berawal dari sejak zaman primtiif atau prasejarah kita, sebagaimana unsur-unsur permainan yang lain, yang berkembang mengikuti perubahan masyarakat.Perkembangan kebudayaan tari adalah suatu fenomena alamiah dari peradaban manusia.Dalam masyarakat yang struktur sosialnya relatif sederhana, tari menjadi bagian dari upacara ritual dan memiliki kedudukan penting dalam sistem sosial masyarakatnya. Tarian yang berkembang dalam kebudayaan Melayu mengandung aspek gerak, irama dan nyanyian ini, biasanya dipertunjukkan dalam upacara adat, upacara ritual, keberhasilan panen, menyambut tamu-tamu penting ataupun sekedar untuk mempererat pengalaman dan meramaikan peristiwa penting, seperti pesta pernikahan. Sementara dalam masyarakat modern, tari selain memiliki fungsi ritual dan religi juga selalu memiliki fungsi estetis, hiburan, dan mengarah intelegensia masyarakatnya. Universitas Sumatera Utara Tari dalam kebudayaan Melayu Sumatera Timur merupakan ekspresi aktivitas sosial dan budaya.Tari merupakan suatu universal dalam kebudayaan manusia yang berhubungan dengan tenaga, waktu, dan ruang. Berdasarkan fungsinya, tari terdiri dari beberapa jenis, seperti: tari religius dan tari sosial. Tari religus biasanya berkaitan langsung dengan sistem religi atau agama yang dianut oleh yang mengadakan tari tersebut.Tari yang berkaitan dengan upacara magis dan keagamaan lazimnya berbentuk simbolis yang melambangkan kuasa luar biasa.Misalnya dalam agama Islam dikenal tari zapin, hadrah, rodat, yang selalu berkaitan dengan aktivitas-aktivitas agama Islam.Tari sosial merupakan suatu saluran untuk penari dan penonton untuk mendapatkan hiburan.Namun begitu tari ini mempunyai makna dan pengertian tertentu dalam sistem budaya masyarakat tertentu.Tari adalah sebagai bagian dari unsur seni dan permainan yang merupakan bagian integral pula dari sistem budaya dalam masyarakat. Tari sosial berhubungan erat dengan pengalaman manusia dan struktur sosial seperti hubungan antara kelas sosial, sikap, dan tahapan teknologi atau ringkasnya mencerminkan taraf kemajuan masyarakat.Tujuan utama tari sosial ialah untuk hiburan dan memenuhi masa lapang selain juga untuk tujuan manifstasi.Tarian sosial biasanya dilakukan melalui gerakan tubuh dengan mengikuti ritme tertentu.Tari adalah ekspresi semangat manusia yang berasaskan kepada gerak-gerik yang menarik. Menurut Sheppand 1972: 82, konsep tari dalam kebudayaan Melayu dibagi menjadi 7, yaitu : 1. Tanduk : selalu dikaitkan dengan gerakan langkah yang diartikan dengan gerakan langkah yang dilakukan oleh kaki. 2. Legal : gerakan yang umumnya dilakukan oleh tubuh terutama pinggul. 3. Liok atau liuk : tekhnik menggerakkan badan kebawah dan biasanya sambil miring ke kiri atau ke kanan, gerakan ini sering juga disebut dengan menggelai atau melayah. 4. Tari : selalu dikaitkan dengan gerakan tangan lengan dan jari jemari dengan tekhnik yang lemah gemulai. Universitas Sumatera Utara Sejalan dengan pendapat Sheppard yang banyak mengkaji keberadaan tari di Semenanjung Malaysia, maka Tengku Lah Husni dari Sumatera Utara, mengemukakan bahwa secara taksonomis, tari Melayu Timur, dapat diklasifikasikan ke dalam tiga konsep gerak : 1 tari, yaitu gerak yang dilakukan oleh lengah dan jari tangan; 2 tandak, yaitu gerak yang dilakukan oleh wajah, leher, lengan, jari tangan, dan kaki; 3 lenggang yang berupa gerakan lengok atau liuk pinggang dan badan yang disertai ayunan tangan dan jari. Dengan melihat konsep-konsep tentang tari dalam budaya Melayu seperti tersebut di atas, maka ditemui berbagai persamaan dan perbedaan.Konsep tari yang dikemukakan Sheppard sama dengan dikemukakan Husny. Lenggang yang dikemukakan Husny pengertiannya mencakup igal dan liuk yang dikemukakan Shappard.Tandak yang dikemukakan Husny pengertiannya lebih luas dari dikemukakan Sheppard, mencakup gerak wajah, leher, lengan, jari tangan, dan kaki. Namun demikian, dari kedua pendapat di atas dapat diambil kesimpulan bahwa dalam budaya tari Melayu Sumatra Timur dikenal beberapa konsep tentang tari yang maknanya menekankan pada gerakan anggota tubuh tertentu serta teknik gerak.Konsep-konsep tari seperti itu, dipergunakan dalam konteks tari-tari Melayu, yang maknanya menekankan kepada gerakan lengan, tangan, dan jari-jari tangan.Gerak tandak berarti menekankan kepada gerakan kaki terutama sering dikaitkan dengan tari lagu dua atau joget dan zapin yang mengutamakan gerakan kaki.Begitu juga dengan liuk yang berarti melayahkan badan ke bawah pada saat penari bertukar posisi.

4.2 Klasifikasi Tari Melayu