BAB III GAMBARAN UMUM MASYARAKAT MELAYU
3.1. Sejarah Kebudayaan Melayu
Prof. Dr. R.C. Majumdar mengatakan bahwa asal nama “Melayu” berasal dari satu suku di India bernama “Malaya” dan orang Yunani menyebut
dan dalam kitab Purana disebut sebagai salah satu dari pada 7 watas Kulaparvatas pegunungan di India. Banyak lagi nama-nama tempat di Asia
Tenggara dan Nusantara yang berasal dari India.Bahkan pada Suku Karo ada Marga Sembiring yang berasal dari India.Ada legenda pada orang Melayu
Minangkabau bahwa leluhur mereka berasal dari India juga Sang Sapurba yang turun di Bukit Seguntang Maha Meru bersama dengan 2 saudaranya
yang lain. Setelah hancurnya Sriwijaya dan Melayu di Jambi dan Damasraya di Sumatera Barat, maka bahasa dan budaya Melayu itu berpusat kini di Pasai
dan Melaka.Imperium Melayu di Melaka yang didirikan Para Meshwhara di tahun 1400-M itu mengembangkan, terutama setelah Islam bahasa dan budaya
Melayu itu mula-mula ke pesisir Timur Sumatera dan Kalimantan dan lalu seluruh semenanjung Tanah Melayu sampai ke Patani Thailand.
Ketika orang Portugis dan orang Barat lainnya tiga pada awal abad ke- 16 M, maka sudah dikenallah adanya orang Melayu yang dilekatkan dengan
agamanya yang Islam dan karena bahasa Melayu sudah menjadi linga France di Asia Tenggara, maka orang Barat menganggap semua penghuni Nusantara
ini adalah “Orang Melayu” mendiami Kepulauan Melayu. Judith A. Nagata mengatakan bahwa: “a Malaya = one who is moslim,
who habitually speaks Malay adat, and who fulfills certain residence requipments”. Orang Melayu beragama Islam dan bahasa sehari-harinya
adalah bahwa Melayu serta melaksanakan adat-istiadat Melayu. Masyarakat Melayu adalah kesatuan etnis yang berdasarkan kultural, bukan geologis serta
memakai hukum kekerabatan parental kedudukan Ayah dan Ibu sama. Masyarakat Melayu identik dengan Islam, sehingga muncul istilah “masuk
Melayu berarti masuk Islam” yang telah ada sejak abad ke – 14 M.
Universitas Sumatera Utara
Antroplogietnologi Barat membuat teori bahwa bangsa pribumi di semenanjung Malaya dan Nusantara berasal dari satu nenek moyang yang
datang dari daratan Yunan kemudian pindah ke Indo-China dan Kamboja. Akhirnya timbul Prota Melayu dan Deutro Melayu, yakni :
- Ras Negrito; ciri rambut spiral kriting, kulit hitam, bentuk kepala
brachicephal, misalnya suku Semang, tubuh kecil negrito. -
Ras Weddoid; tubuh kecil, kulit coklat mudah, rambut ikal, bentuk kepala dolicephal, hidung pesek, misalnya suku Kubu, suku Towa dan lain-lain.
- Ras Proto-Melayu; rambut tidak kriting, kulit coklat muda, bentuk kepala
brapchipal; misalnya suku Dayak, suku Batak dan lain-lain. -
Ras Deutro-Melayu; misalnya suku Aceh, Jawa, Bali, Melayu Pesisir, Minangkabau dan lain-lain.
Yang dimaksud dengan suku Melayu Pesisir Sumatera Timur adalah orang-orang yang menyatukan dirinya dalam suatu perbuatan yang serasi, lalu
menamakan dirinya dengan suku Melayu Sumatra Timur serta memakai adat- budaya Melayu secara sadar dan berkelanjutan.Suku ini berdiam dan
bertempat tinggal di daerah pesisir Sumatera Timur sebelah timur Sumatera Utara, daerah yang merupakan kampung halaman secara turun-temurun.
Oleh karena itu masyarakat ini merupakan salah satu penduduk pribumi Sumatera Utara yang sama kedudukannya dengan suku-suku lain
yang ada di Sumatera Utara, seperti suku Batak Toba, Karo, dan lainnya yang ada di Sumatera Utara.
Adapun daerah-daerah yang menjadi kampung halaman bagi masyarakat suku Melayu yakni :
4. Daerah Tingkat II Kodya Binjai
5. Daerah Tingkat II Kodya Medan
6. Daerah Tingkat II Kabupaten Langkat
7. Daerah Tingkat II Kodya Tebing Tinggi
8. Daerah Tingkat II Kabupaten Asahan
9. Daerah Tingkat II Kodya Tanjung Balai
10. Daerah Tingkat II Kabupaten Deli Serdang
Universitas Sumatera Utara
11. Daerah Tingkat II Kabupaten Labuhan Batu
Kampung halaman pada masyarakat Melayu yang menyangkut segi kultural adalah :
1 di mana ia berdiam dan tempat tinggal,
2 di mana ia mencari nafkah atau makan,
3 di mana tempat dasar hidup kebudayaan yang dimiliki.
Pada umumnya masyarakat Melayu bermata pencaharian sebagai nelayan, sedangkan wanitanya banyak menghabiskan waktu mereka dengan
menenun kain songket yang terkenal sampai ke luar negeri karena keindahan benang emasnya.Wanita Melayu memiliki jiwa enterpreunership seperti usaha
home industri, contohnya membuat makanan khas Melayu yaitu kue karas- karas, kue putu, halua manisan dan lain-lain untuk dijual di pasaran.
Masyarakat Melayu memiliki keterbukaan dalam menerima budaya dari luar dan akibatnya mengaburkan ciri khas atau identitas asli masyarakat
Melayu.Hal ini disebabkan oleh kelengahan masyarakat Melayu itu dalam menyaring setiap budaya luar yang masuk ke dalam budayanya.
Suku bangsa Melayu dalam falsafahnya dapat disimpulkan berlandaskan pada lima dasar yaitu :
1. Melayu itu Islam :
yang sifatnya Universal dan demokratis bermusyawarah.
2. Melayu itu berbudaya :
yang sifatnya Rasional dalam bahasa, tari pakaian tersusun dalam tingkah laku dan
sebagainya. 3. Melayu itu berturai
: yaitu tersusun dalam masyarakat yang rukun
dan tertib dan mengutamakan rukun da damai. 4. Melayu itu berilmu
: artinya pribadi yang diarahkan pada ilmu
pengetahuan dan ilmu kebathinan agar marwah dan disegani orang untuk kebaikan
umum.
Universitas Sumatera Utara
5. Melayu berakhlak :
artinya setiap pribadi diarahkan untuk memiliki akhlak yang baik dan dapat menjadi
contoh teladan di masyarakat sekitarnya.
3.2. Kerajaan Deli Kerajaan Melayu di Kota Medan