Dalam pendekatan utama belajar dengan orientasi psikologi kognitif meliputi belajar reseptif, belajar penemuan, belajar hafalan, dan belajar
bermakna penuh arti.
c. Model Pemrosesan Informasi
Morris Slavin, 1994 menyatakan bahwa alur pemrosesan informasi dari luar sehingga kita mengingatnya adalah: pertama masuk melalui indera, lalu
sampai ke sensor register dan ditransfer dari sensory register ke ingatan jangka pendek, kemudian diproses lagi untuk diteruskan ke ingatan jangka panjang.
d. Otak dan Pikiran
Tahukan anda bagaimana hubungan antara otak dan pikiran, apa itu lateralisasi, pattern matching, dan basic biologis dari belajar.
Hubungan antara otak dan pikiran adalah Menurut Luria Elliot, dkk. 2000 kegiatan intelektual dimulai dengan menganalisis kondisi dari tugas dan
kemudian mengidentifikasi elemen-elemen pentingnya. Lateralisasi adalah sistem pengontrolan oleh otak yang sifatnya
menyamping. Otak kanan mengontrol gerakan tubuh sebelah kiri dan sebaliknya otak kiri mengontrol gerakan tubuh sebelah kanan.
Deteksi pola dan pencocokan pola tampaknya merupakan fungsi yang melekat pada otak. Hubel Elliot, dkk. 2000 menyimpulkan bagaimana otak
mengorganisir informasi melalui pola-pola dan menyatakan bahwa pada akhir input, otak yang pertama terpikat oleh informasi dunia luar yang secara
biologis menarik.
BAB II PENDEKATAN CBSA DAN PKP
A. Pengertian Pendekatan CBSA
Titik fokus kajian dalam Pendekatan CBSA adalah keaktifan pebelajar dalam proses pembelajaran, namun bukan berarti bahwa pihak lain yang terlibat
dalam proses pembelajaran tersebut, utamanya guru, tidak perlu aktif. Dengan
4
demikian, Pendekatan CBSA menekankan keaktifan semua pihak yang terlibat dalam proses pembelajaran tersebut. Dalam mengkaji derajat keaktifan dalam
pembelajaran, McKeachie 1954, dari T.Raka Joni, 1985: 2 mengemukakan 7 tujuh dimensi yang dapat menjadikan variasi kadar keaktifan dalam
pembelajaran itu, yakni: 1. Partisipasi murid dalam menetapkan tujuan kegiatan pembelajaran.
2. Penekanan pada aspek afektif dalam pembelajaran. 3. Partisipasi murid dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran, terutama
yang berbentuk interaksi antar murid. 4. Penerimaan guru terhadap perbuatankontribusi murid yang kurang
relevan, bahkan salah. 5. Kekohesifan kelas sebagai kelompok.
6. Kebebasankesempatan yang diberikan kepada murid untuk mengambil keputusan penting dalam kehidupan sekolah.
7. Jumlah waktu yang dipergunakan untuk menanggulangi masalah pribadi murid.
B. Prinsip dan Indikator Penerapan Pendekatan CBSA 1. Prinsip Pendekatan CBSA
Terdapat sejumlah prinsip belejar yang harus diperhatikan agar proses belajar itu yang dapat berhasil dengan efisien dan efektif. Prinsip-prinsip tersebut
dilandasi penelitian dalam piskologi belajar dan diujicobakan dalam pembelajaran. Prinsip-prinsip terseut Conny Semiawan, dkk, 1985: 9-13; Sulo
Lipu, dkk, 2002: 11 adalah sebagai berikut : 1. Prinsip motivasi yakni penumbuhan motivasi belajar
2. Prinsip latar atau konteks yakni memposisikan pengalaman belajar baru. 3. Prinsip fokus yakni keterarahan kepada suatu titik pusat pemerhatian
4. Prinsip sosialisasi hubungan sosial yakni belajar dalam kelompok 5. Prinsip belajar sampai berkerja, bermain, atau kegiatan lainya yang
sesuai dengan kegiatan murid untuk melakukan kegiatan manipulatif. 6. Prinsip individualisasi yakin penyesusaian kegiatan pembelajaran dengan
perbedaan individual murid. 7. Prinsip menemukan yakni dengan pemberian informasi pancingan
8. Prinsip pemecahan masalah
2. Indikator dalam Penerapan Pendekatan CBSA
Indikatornya itu adalah gejala-gejala yang Nampak dalam prilaku guru dan murid selama pembelajaran itu berlangsung, serta organisasi kegiatan, iklim, dan
alam di dalam pembelajaran itu. Berbagai indikator penerapan Pendekatan CBSA
5
itu T.Raka Joni, 1983: 22-24; dan 19-20 ; Sula La Sulo, dkk, 2002: 12-13 adalah:
1. Keterlibatan murid dalam pembelajaran 2. Prakarsa murid dalam pembelajaran
3. Perana guru lebih ditekankan sebagai fasilitator 4. Belajar dengan pengalaman langsung belajar eksperiensial, exspriential
learning. 5. Varaiasi penggunaan multi metode dan multi media dalam setiap
pembelajaran 6. Kualitas interaksi antar murid dalam pembelajaran
C. Pengertian Pendekatan Keterampilan Proses PKP
Pendekatan Keterampilan Proses PKP adalah pendekatan pembelajaran yang mengutamakan penerapan berbagai keterampilan memproseskan perolehan
dalam pembelajaran itu. Keterampilan memproseskan perolehan adalah suatu konsep terlaksana yang dapat membantu kita untuk menerapkan Cara Belajar
Siswa Aktif CBSA.
D. Keterampilan Proses dan Penerapannya dalam Pembelajaran 1. Jenis-jenis Keterampilan Proses
Terdapat berbagai keterampilan proses yang perlu diterapkan dalam pembelajaran yang menggunakan Pendekatan Keterampilan Proses itu sebagai berikut:
a. Observasi
Mengobservasi atau mengamati adalah penggunaan semua alat indra dengan seksama untuk memilah-milah sesuatu yang penting dari yang
kurangtidak penting.
b. Penghitungan
Menghitung merupakan keterampilan mendasar yang banyak sekali dipergunakan dalam bekerja.
c. Pengukuran
Keterampilan pengukuran adalah salah satu keterampilan penting dan banyak digunaka ilmuwan. Pengukuran didasarkan pada perbandingan.
d. Klasifikasi
6
Murid harus terlatih melihat persamaa dan perbedaan sesuatu sebagai dasar klasifikasi itu, baik berdasarkan ciri khusus, tujuan, maupun kepentingan
tertentu.
e. Pengenalan Ruang dan Waktu serta Hubungan Keduanya
Keterampilan berkaitan dengan pengenalan bentuk-bentuk ruang, pengenalan arah, pengenalan waktu serta hubungan yang satu dengan yang
lainnya.
f. Pembuatan Hipotesis
Hipotesis adalah suatu perkiraan ilmiah tentang pemecahan suatu masalah. Murid perlu memperoleh untuk membuat hipotesis yang kemudian
diuji dengan eksperimen sederhana melalui berbagai pembelajaran disekolah.
g. Perencanaan PenelitianEksperimen
Eksperimen atau percobaan dapat dilakukan siapa saja, melakukan eksperimen dilandasi oleh dasar teoritis, serta dilakukan secara sistematis dan
terarah.
h. Pengendalian Variabel
Pengendalian variabel meliputi baik variabel bebas maupun variabel tergantung variabel eksperimen. Pengendalian variabel sangat penting. Murid
perlu segera diperkenalkan dengan keterampilan pengendalian variabel itu melalui pembelajaran.
i. Interpretasi Data
Menginterpretasi atau menafsirkan data adalah salah satu keterampilan kunci dalam keberhasilan dalam pekerjaannya.
j. Kesimpulan Sementara Interfensi
Murid dilatih untuk membuat kesimpulan sementara berdasarkan informasi atau data yang dimilikinya pada suatu waktu tertentu, yang masih
akan diuji kembali dengan diperolehnya informasidata tambahan.
k. Peramalan
Peramalan para ilmuwan biasanya didasarkan fakta atau data yang telah dikumpulkannya melalui observasi, pengukuran, eksperimen, dll, yang telah
memperlihatkan suatu kecenderungan gejalan tertentu.
7
l. Penerapan Aplikasi
Untuk menggunakan keterampilan penerapan ini, baik dengan langsung melakukannya maupun dengan menunjukkan bukti penerapan itu disekitarnya.
m.Komunikasi
Keterampilan komunikasi digunakan untuk menyampaikan gagasan, hasil penelitian, penemuan, dll kepada orang lain, baik lisan maupun tulisan, yang
biasanya dilengkapi dengan penyajian data dalam bentuk gambar, model, tabel, grafik, diagram, dan sebagainya yang akan memudahkan orang lain untuk
memahami apa yang dikomunikasikan itu.
BAB III PEMILIHAN STRATEGI PEMBELAJARAN
A. Kriteria Pemilihan Strategi Pembelajaran