MODEL PEMBELAJAN BERBASIS MASALAH A. Pengertian Model Pembelajan Berbasis Masalah
Model Problem Based learning PBL atau pembelajaran berbasis masalah adalah,model mengajar dengan fokus pemecahan masalah yang nyata, proses
dimana peserta didik melaksanakan kerja kelompok, umpan balik, diskusi, yang dapat berfungsi sebagai batu loncatan untuk investigasi dan penyelidikan dan
laporan akhir. Dengan demikian peserta didik didorong untuk lebih aktif terlibat dalam materi pelajaran dan mengembangkan keterampilan berpikir kritis menurut
Arends dalam Rokhanah, d.k.k. 2008. Pada Pembelajaran Berbasis Masalah ini, siswa diberi kesempatan untuk mengembangkan kemampuannya sendiri.
Pembelajaran Berbasis Masalah dirancang terutama untuk membantu siswa untuk mengembangkan keterampilan berfikir, keterampilan menyelesaikan masalah, dan
keterampilan intelektualnya, mempelajari peran-peran orang dewasa dengan mengalaminya melalui berbagai situasi riil atau situasi yang disimulasikan dan
menjadi pelajar mandiri dan otonom.
B. Karakteristik Model Pembelajan Berbasis Masalah
Karakterisktik pembelajaran berbasis masalah menurut Tan dalam Amir, 2003 adalah sebagai berikut :
1. Pemebelajaran di mulai dengan pemberian masalah 2. Masalah memiliki konteks dengan dunia nyata
3. Peserta didik secara berkelompok aktif merumuskan masalah dan
mengidentifikasi kesenjangan pengetahuan mereka 4. Peserta didik mempelajari sendiri materi yang terkait dengan masalah
5. Pendidik lebih banyak memfasilitasi dan merancang sebuah skenario masalah
6. Pendidik memberikan indikasi-indikasi tentang sumber bacaan tambahan dan berbagai arahan yang diperlukan peserta didik saat menjalankan
proses
C. Teori Belajar Yang Melandasi Model Pembelajaran Berbasis Masalah
Ada beberapa teori belajar yang melandasi Model Pembelajaran Berbasis Masalah sebagai berikut : Rusman dalam Tamsayani, 2010
19
1. Teori Belajar Konstruktivisme 2. Teori Belajar dari Piaget
3. Teori Belajar Bermakna dari David Ausubel 4. Teori Belajar Vigotsky
5. Teori Belajar dari Albert Bandura 6. Teori Belajar Jerome S. Bruner
D. SINTAKS PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH
David Johnson dan Johnson dalam suryani Leo, 2012 :114 mengemukakan strategi PBL melalui kegiatan kelompok:
1. Mendefinisikan masalah, yaitu merumuskan masalah dari peristiwa tertentu yang mendukung isu konflik, hingga siswa menjadi jelas masalah apa yang
akan dikaji. Dalam kegiatan ini guru bisa meminta pendapat dan penjelasan siswa tentang isu-isu hangat yang menarik untuk dipecahkan.
2.
Mendiaknosis masalah, yaitu menentukan sebab-sebab terjadinya masalah, serta menganalisis berbagai faktor baik faktor yang menghambat maupun
faktor yang dapat mendukung dalam menyelesaikan masalah. Kegiatan ini bisa dilakukan dalam kelompok kecil, hingga akhirnya peserta didik dapat
mengurutkan tindakan-tindakan prioritas yang dapat dilakukan sesuai dengan jenis penghambat yang diperkirakan.
3. Merumuskan alternatif strategi, yaitu menguji setiap tindakan yang telah dirumuskan melalui diskusi kelas. Pada tahapan ini setiap siswa didorong
untuk berpikir mengemukakan pendapat dan argumentasi tentang kemungkinan setiap tindakan yang dapat dilakukan.
4. Menentukan dan menetapkan strategi pilihan, yaitu pengambilan keputusan tentang strategi mana yang dapat dilakukan.
5. Melakukan evaluasi, baik evaluasi proses maupun evaluasi hasil. Evaluasi proses adalah evaluasi terhadap seluruh proses pelakasanaan kegiatan, evaluasi
hasil adalah evaluasi terhadap akibat dari penerapan strategi yang diterapkan.
BAB VIII PENGERTIAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL
A. Pengertian Pembelajaran Kontekstual