48
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada PT. BPR Arthapuspa Mega yang kantor pusatnya beralamat di Jalan Raya Selatan No 21 Adiwerna Tegal.
Penelitian ini bertujuan untuk menguji apakah terdapat pengaruh variabel independen yaitu kepemimpinan, lingkungan kerja dan Equal Employment
Opportunity terhadap variabel dependen yaitu kinerja karyawan.
B. Metode Penentuan Sampel
1. Populasi
Menurut Sujarweni dan Endrayanto 2012, populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai
kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Dalam penelitian ini
populasinya adalah seluruh karyawan PT. BPR Arthapuspa Mega. Berdasarkan data yang diperoleh diketahui jumlah karyawan PT. BPR
Arthapuspa Mega sebanyak 56 karyawan.
2. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin
mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan
49
dana, tenaga dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu. Metode penentuan sampel yang digunakan
dalam penelitian ini adalah sampling jenuh, yaitu metode penentuan sampel dimana semua anggota populasi digunakan sebagai sampel
Sujarweni dan Endrayanto, 2012. Dengan demikian maka sampel dalam penelitian ini berjumlah 56 karyawan.
C. Metode Pengumpulan Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini terbagi menjadi dua jenis yaitu data primer primary data dan data sekunder secondary data.
1. Data Primer primary data
Data primer yaitu data penelitian yang diperoleh secara langsung dari sumber aslinya. Data primer ini dikumpulkan melalui kuesioner dan
wawancara.
a. Kuesioner
Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis
kepada responden untuk dijawabnya Sugiyono, 2011. Kuesioner didesain sedemikian rupa sehingga diharapkan semua responden dapat
menjawab semua pertanyaan. Kuesioner yang dibagikan disertai surat permohonan pengisian kuesioner dan penjelasan mengenai hal-hal
yang berkaitan dengan penelitian. Skala yang digunakan dalam kuesioner adalah skala likert dengan jawaban bertingkat dalam lima
50
kategori mulai dari penilaian sangat setuju sampai penilaian yang sangat tidak setuju. Selain itu dalam kuesioner penelitian ini juga
terdapat pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan data diri atau identitas responden.
b. WawancaraInterview Langsung
Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan
permasalahan yang harus diteliti, dan juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam dan jumlah
respondennya sedikit atau kecil Sugiyono, 2011.
2. Data Sekunder secondary data
Data sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak langsung, baik berupa keterangan maupun literatur yang berhubungan dengan
penelitian yang bersifat melengkapi atau mendukung data primer. Dalam hal ini data sekunder yang digunakan berasal dari penelitian kepustakaan
yang dapat memberikan landasan teori yang diperoleh dari buku-buku teks pendukung, jurnal-jurnal ilmiah, internet serta sumber lainnya yang
berkaitan dengan objek yang diteliti.
51
D. Metode Analisis Data
Data yang terkumpul selanjutnya diuji dan dianalisis dengan menggunakan program SPSS Statistical Package for Social Sciences versi
22.0. Adapun metode analisis data yang digunakan adalah metode regresi linier berganda.
1. Uji Kualitas Data
a. Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika
pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut Ghozali, 2011. Uji validitas
ini dapat dilakukan dengan menggunakan Pearson Correlation, yaitu dengan cara menghitung korelasi antara nilai yang diperoleh dari
pertanyaan-pertanyaan. Apabila Pearson Correlation yang didapat memiliki nilai signifikansi kurang dari alpha 0,05 berarti data yang
diperoleh valid, sedangkan jika Pearson Correlation yang didapat memiliki nilai signifikansi lebih dari alpha 0,05 berarti data yang
diperoleh tidak valid Ghozali, 2011.
b. Uji Reliabilitas
Setelah menentukan validitas instrumen penelitian, tahap selanjutnya adalah mengukur reliabilitas data dari instrumen
penelitian. Uji reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari suatu variabel. Suatu kuesioner
52
dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu Ghozali,
2011. Menurut Ghozali, Pengukuran reliabilitas dapat dilakukan dengan dua cara yaitu:
1 Repeated Measure atau pengukuran ulang Dimana seseorang akan disodori pertanyaan yang sama pada waktu
yang berbeda, dan kemudian dilihat apakah ia tetap konsisten dengan jawabannya.
2 One shot atau pengukuran sekali saja Dimana pengukurannya hanya sekali dan kemudian hasilnya
dibandingkan dengan pertanyaan lain atau mengukur korelasi antar jawaban pertanyaan. Kriteria pengujian dilakukan dengan
menggunakan pengujian Cronbach Alpha. Suatu variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach alpha 0,70 Nunnally
dalam Ghozali, 2011.
2. Uji Asumsi Klasik