Hasil Uji Hipotesis Determinan Merger Dan Akuisisi : studi di perusahaan non-keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2004-2013

77

d. Uji Autokorelasi

Tabel 4.10 Uji Autokorelasi Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson 1 .780 a .609 .587 1.962 1.718 a. Predictors: Constant, Equal_Employment_Opportunity, Kepemimpinan, Lingkungan_Kerja b. Dependent Variable: Kinerja_Karyawan Sumber: Data primer yang diolah Berdasarkan tabel 4.10 diatas, didapat nilai Durbin Watson d sebesar 1,718. Dengan melihat tabel test Durbin Watson, Nilai Durbin Watson d ini lebih besar dari nilai dU yaitu sebesar 1,68 dan lebih kecil dari nilai 4 –dU 4–1,68 yaitu sebesar 2,32. Dengan demikian maka dapat disimpulkan bahwa model regresi bebas dari autokorelasi.

3. Hasil Uji Hipotesis

c. Uji Signifikansi Simultan Uji F

Hipotesis 1: H 01 : Kepemimpinan, lingkungan kerja dan Equal Employment Opportunity tidak mempunyai pengaruh secara simultan terhadap kinerja karyawan PT. BPR Arthapuspa Mega. Ha 1 : Kepemimpinan, lingkungan kerja dan Equal Employment Opportunity mempunyai pengaruh secara simultan terhadap kinerja karyawan PT. BPR Arthapuspa Mega. 78 Tabel 4.11 Uji F ANOVA a Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression 311.870 3 103.957 27.014 .000 b Residual 200.112 52 3.848 Total 511.982 55 a. Dependent Variable: Kinerja_Karyawan b. Predictors: Constant, Equal_Employment_Opportunity, Kepemimpinan, Lingkungan_Kerja Sumber: Data primer yang diolah Berdasarkan tabel 4.12 diatas, dapat dilihat nilai signifikansinya yaitu 0,000 lebih kecil dari alpha 0,05. Selain itu juga dapat dilihat nilai F hitung sebesar 27,014. Nilai F hitung ini lebih besar dari nilai F tabel yaitu sebesar 2,78. F tabel 2,78 diperoleh dengan melihat tabel F dengan derajat df 1 = k-1 4-1 dan df 2 = n-k 56-4 pada  = 0,05 F 0,05352 . Jadi hipotesis pertama mengenai pengaruh kepemimpinan, lingkungan kerja dan Equal Employment Opportunity secara bersama- sama simultan terhadap kinerja karyawan dapat disimpulkan yaitu bahwa H 01 ditolak dan Ha 1 diterima, artinya terdapat pengaruh secara bersama-sama simultan antara variabel kepemimpinan, lingkungan kerja dan Equal Employment Opportunity terhadap kinerja karyawan PT. BPR Arthapuspa Mega. 79

d. Uji Signifikansi Parameter Individual Uji t

Tabel 4.12 Uji t Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 Constant 1.909 3.803 .502 .618 Kepemimpinan .487 .088 .521 5.515 .000 Lingkungan_Kerja .239 .111 .234 2.154 .036 Equal_Employment_Opportunity .346 .151 .238 2.288 .026 a. Dependent Variable: Kinerja_Karyawan Sumber: Data primer yang diolah Berdasarkan tabel 4.13 di atas maka diperoleh persamaan regresinya adalah sebagai berikut: Y = 1,909 + 0,487X 1 + 0,239X 2 + 0,346X 3 Dimana: Y = Kinerja Karyawan 1,909 = Konstanta 0,487, 0,239, 0,346 = Koefisien Regresi X 1 = Kepemimpinan X 2 = Lingkungan Kerja X 3 = Equal Employment Opportunity Dengan melihat tabel 4.13 diatas, berikut ini adalah pembahasan hasil uji parsial uji t masing-masing variabel kepemimpinan X 1 , lingkungan kerja X 2 dan Equal Employment Opportunity X 3 terhadap variabel kinerja karyawan Y: 80 Hipotesis 2: H 02 : Kepemimpinan tidak mempunyai pengaruh secara parsial terhadap kinerja karyawan PT. BPR Arthapuspa Mega. Ha 2 : Kepemimpinan mempunyai pengaruh secara parsial terhadap kinerja karyawan PT. BPR Arthapuspa Mega. Berdasarkan tabel 4.13 diatas, variabel kepemimpinan X 1 mempunyai nilai signifikansi sebesar 0,000 lebih kecil dari alpha 0,05. Selain itu juga dapat dilihat nilai t hitung sebesar 5,515. Nilai t hitung ini lebih besar dari nilai t tabel yaitu sebesar 1,675. Jadi hipotesis mengenai pengaruh kepemimpinan terhadap kinerja karyawan seecara parsial dapat disimpulkan yaitu bahwa H 02 ditolak dan Ha 2 diterima, artinya kepemimpinan mempunyai pengaruh secara parsial terhadap kinerja karyawan PT. BPR Arthapuspa Mega. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Potu 2013, Artana 2012 dan Amalia 2014 yang menyatakan bahwa kepemimpinan mempunyai pengaruh terhadap kinerja karyawan. Semakin baik kepemimpinan yang ada, maka akan semakin meningkatkan kinerja karyawannya. Pemimpin yang baik adalah pemimpin yang mampu memberikan arahan, bimbingan, motivasi dan teladan terhadap bawahannya, sehingga para bawahannya mampu menjalankan pekerjaannya dengan baik dan meningkatkan kinerjanya. 81 Hipotesis 3: H 03 : Lingkungan kerja tidak mempunyai pengaruh secara parsial terhadap kinerja karyawan PT. BPR Arthapuspa Mega. Ha 3 : Lingkungan kerja mempunyai pengaruh secara parsial terhadap kinerja karyawan PT. BPR Arthapuspa Mega. Berdasarkan tabel 4.13, variabel lingkungan kerja X 2 mempunyai nilai signifikansi sebesar 0,036 lebih kecil dari alpha 0,05. Kemudian juga dapat dilihat nilai t hitung sebesar 2,154. Nilai t hitung ini lebih besar dari nilai t tabel yaitu sebesar 1,675. Jadi hipotesis mengenai pengaruh lingkungan kerja secara parsial terhadap kinerja karyawan dapat disimpulkan yaitu bahwa H 03 ditolak dan Ha 3 diterima, artinya lingkungan kerja mempunyai pengaruh secara parsial terhadap kinerja karyawan PT. BPR Arthapuspa Mega. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Munparidi 2012, Sofyan 2013, Potu 2013 dan Amalia 2014 yang menyatakan bahwa lingkungan kerja mempunyai pengaruh terhadap kinerja karyawan. Lingkungan kerja fisik yang segar, nyaman, dan memenuhi standar kebutuhan layak akan memberikan kontribusi terhadap kenyamanan karyawan dalam melakukan tugasnya. Kemudian lingkungan kerja nonfisik yang meliputi komunikasi yang baik antara pimpinan dan bawahan, keramahan sikap para karyawan, sikap saling menghargai diwaktu berbeda pendapat, dan lain sebagainya adalah syarat wajib untuk terus membina kualitas 82 pemikiran karyawan yang akhirnya bisa meningkatkan kinerja mereka secara terus-menerus. Hipotesis 4: H 04 : Equal Employment Opportunity tidak mempunyai pengaruh secara parsial terhadap kinerja karyawan PT. BPR Arthapuspa Mega. Ha 4 : Equal Employment Opportunity mempunyai pengaruh secara parsial terhadap kinerja karyawan PT. BPR Arthapuspa Mega. Berdasarkan tabel 4.13, variabel Equal Employment Opportunity X 3 mempunyai nilai signifikansi sebesar 0,026 lebih kecil dari alpha 0,05. Selain itu juga dapat dilihat nilai t hitung sebesar 2,288. Nilai t hitung ini lebih besar dari nilai t tabel yaitu sebesar 1,675. Jadi hipotesis mengenai pengaruh Equal Employment Opportunity secara parsial terhadap kinerja karyawan dapat disimpulkan yaitu bahwa H 04 ditolak dan Ha 4 diterima, ini berarti Equal Employment Opportunity mempunyai pengaruh secara parsial terhadap kinerja karyawan PT. BPR Arthapuspa Mega. Hasil analisis ini dikung penelitian yang dilakukan oleh Aisyah dan Azzuhri 2013 yang menyatakan bahwa Equal Employment Opportunity mempunyai pengaruh terhadap kinerja karyawan. Semakin perusahaan memberikan kesempatan yang sama tanpa diskriminasi kepada para karyawannya dalam semua aspek pekerjaan, maka para karyawan tersebut akan semakin merasa dihargai dan 83 diperlakukan dengan adil. Dengan demikian maka para karyawan akan memiliki loyalitas yang tinggi dan nyaman serta semangat dalam bekerja untuk memberikan yang terbaik bagi perusahaan, sehingga akan meningkatkan kinerjanya.

4. Koefisien Determinasi R