77
d. Uji Autokorelasi
Tabel 4.10 Uji Autokorelasi
Model Summary
b
Model R
R Square Adjusted R
Square Std. Error of the
Estimate Durbin-Watson
1 .780
a
.609 .587
1.962 1.718
a. Predictors: Constant, Equal_Employment_Opportunity, Kepemimpinan, Lingkungan_Kerja
b. Dependent Variable: Kinerja_Karyawan
Sumber: Data primer yang diolah Berdasarkan tabel 4.10 diatas, didapat nilai Durbin Watson d
sebesar 1,718. Dengan melihat tabel test Durbin Watson, Nilai Durbin Watson d ini lebih besar dari nilai dU yaitu sebesar 1,68 dan lebih
kecil dari nilai 4 –dU 4–1,68 yaitu sebesar 2,32. Dengan demikian
maka dapat disimpulkan bahwa model regresi bebas dari autokorelasi.
3. Hasil Uji Hipotesis
c. Uji Signifikansi Simultan Uji F
Hipotesis 1:
H
01
: Kepemimpinan, lingkungan kerja dan Equal Employment Opportunity tidak mempunyai pengaruh secara simultan
terhadap kinerja karyawan PT. BPR Arthapuspa Mega. Ha
1
: Kepemimpinan, lingkungan kerja dan Equal Employment Opportunity mempunyai pengaruh secara simultan terhadap
kinerja karyawan PT. BPR Arthapuspa Mega.
78
Tabel 4.11 Uji F
ANOVA
a
Model Sum of Squares
df Mean Square
F Sig.
1 Regression
311.870 3
103.957 27.014
.000
b
Residual 200.112
52 3.848
Total 511.982
55 a. Dependent Variable: Kinerja_Karyawan
b. Predictors: Constant, Equal_Employment_Opportunity, Kepemimpinan, Lingkungan_Kerja
Sumber: Data primer yang diolah Berdasarkan
tabel 4.12
diatas, dapat
dilihat nilai
signifikansinya yaitu 0,000 lebih kecil dari alpha 0,05. Selain itu juga dapat dilihat nilai F
hitung
sebesar 27,014. Nilai F
hitung
ini lebih besar dari nilai F
tabel
yaitu sebesar 2,78. F
tabel
2,78 diperoleh dengan melihat tabel F dengan derajat df
1
= k-1 4-1 dan df
2
= n-k 56-4 pada = 0,05
F
0,05352
. Jadi hipotesis pertama mengenai pengaruh kepemimpinan, lingkungan kerja dan Equal Employment Opportunity secara bersama-
sama simultan terhadap kinerja karyawan dapat disimpulkan yaitu
bahwa H
01
ditolak dan Ha
1
diterima, artinya terdapat pengaruh secara bersama-sama simultan antara variabel kepemimpinan, lingkungan
kerja dan Equal Employment Opportunity terhadap kinerja karyawan PT. BPR Arthapuspa Mega.
79
d. Uji Signifikansi Parameter Individual Uji t
Tabel 4.12 Uji t
Coefficients
a
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients t
Sig. B
Std. Error Beta
1 Constant
1.909 3.803
.502 .618
Kepemimpinan .487
.088 .521
5.515 .000
Lingkungan_Kerja .239
.111 .234
2.154 .036
Equal_Employment_Opportunity .346
.151 .238
2.288 .026
a. Dependent Variable: Kinerja_Karyawan
Sumber: Data primer yang diolah Berdasarkan tabel 4.13 di atas maka diperoleh persamaan
regresinya adalah sebagai berikut:
Y = 1,909 + 0,487X
1
+ 0,239X
2
+ 0,346X
3
Dimana: Y
= Kinerja Karyawan 1,909
= Konstanta 0,487, 0,239, 0,346 = Koefisien Regresi
X
1
= Kepemimpinan X
2
= Lingkungan Kerja X
3
= Equal Employment Opportunity
Dengan melihat tabel 4.13 diatas, berikut ini adalah pembahasan hasil uji parsial uji t masing-masing variabel
kepemimpinan X
1
, lingkungan kerja X
2
dan Equal Employment Opportunity X
3
terhadap variabel kinerja karyawan Y:
80
Hipotesis 2:
H
02
: Kepemimpinan tidak mempunyai pengaruh secara parsial terhadap kinerja karyawan PT. BPR Arthapuspa Mega.
Ha
2
: Kepemimpinan mempunyai pengaruh secara parsial terhadap kinerja karyawan PT. BPR Arthapuspa Mega.
Berdasarkan tabel 4.13 diatas, variabel kepemimpinan X
1
mempunyai nilai signifikansi sebesar 0,000 lebih kecil dari alpha 0,05. Selain itu juga dapat dilihat nilai t
hitung
sebesar 5,515. Nilai t
hitung
ini lebih besar dari nilai t
tabel
yaitu sebesar 1,675. Jadi hipotesis mengenai pengaruh kepemimpinan terhadap kinerja karyawan seecara parsial
dapat disimpulkan yaitu bahwa H
02
ditolak dan Ha
2
diterima, artinya kepemimpinan mempunyai pengaruh secara parsial terhadap kinerja
karyawan PT. BPR Arthapuspa Mega. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan
oleh Potu 2013, Artana 2012 dan Amalia 2014 yang menyatakan bahwa kepemimpinan mempunyai pengaruh terhadap kinerja
karyawan. Semakin baik kepemimpinan yang ada, maka akan semakin meningkatkan kinerja karyawannya. Pemimpin yang baik adalah
pemimpin yang mampu memberikan arahan, bimbingan, motivasi dan teladan terhadap bawahannya, sehingga para bawahannya mampu
menjalankan pekerjaannya dengan baik dan meningkatkan kinerjanya.
81
Hipotesis 3:
H
03
: Lingkungan kerja tidak mempunyai pengaruh secara parsial terhadap kinerja karyawan PT. BPR Arthapuspa Mega.
Ha
3
: Lingkungan kerja mempunyai pengaruh secara parsial terhadap kinerja karyawan PT. BPR Arthapuspa Mega.
Berdasarkan tabel 4.13, variabel lingkungan kerja X
2
mempunyai nilai signifikansi sebesar 0,036 lebih kecil dari alpha 0,05. Kemudian juga dapat dilihat nilai t
hitung
sebesar 2,154. Nilai t
hitung
ini lebih besar dari nilai t
tabel
yaitu sebesar 1,675. Jadi hipotesis mengenai pengaruh lingkungan kerja secara parsial terhadap kinerja karyawan
dapat disimpulkan yaitu bahwa H
03
ditolak dan Ha
3
diterima, artinya lingkungan kerja mempunyai pengaruh secara parsial terhadap kinerja
karyawan PT. BPR Arthapuspa Mega. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan
oleh Munparidi 2012, Sofyan 2013, Potu 2013 dan Amalia 2014 yang menyatakan bahwa lingkungan kerja mempunyai pengaruh
terhadap kinerja karyawan. Lingkungan kerja fisik yang segar, nyaman, dan memenuhi standar kebutuhan layak akan memberikan
kontribusi terhadap kenyamanan karyawan dalam melakukan tugasnya. Kemudian lingkungan kerja nonfisik yang meliputi komunikasi yang
baik antara pimpinan dan bawahan, keramahan sikap para karyawan, sikap saling menghargai diwaktu berbeda pendapat, dan lain
sebagainya adalah syarat wajib untuk terus membina kualitas
82
pemikiran karyawan yang akhirnya bisa meningkatkan kinerja mereka secara terus-menerus.
Hipotesis 4:
H
04
: Equal Employment Opportunity tidak mempunyai pengaruh secara parsial terhadap kinerja karyawan PT. BPR Arthapuspa
Mega. Ha
4
: Equal Employment Opportunity mempunyai pengaruh secara parsial terhadap kinerja karyawan PT. BPR Arthapuspa Mega.
Berdasarkan tabel
4.13, variabel
Equal Employment
Opportunity X
3
mempunyai nilai signifikansi sebesar 0,026 lebih kecil dari alpha 0,05. Selain itu juga dapat dilihat nilai t
hitung
sebesar 2,288.
Nilai t
hitung
ini lebih besar dari nilai t
tabel
yaitu sebesar 1,675. Jadi hipotesis mengenai pengaruh Equal Employment Opportunity secara
parsial terhadap kinerja karyawan dapat disimpulkan yaitu bahwa H
04
ditolak dan Ha
4
diterima, ini berarti Equal Employment Opportunity mempunyai pengaruh secara parsial terhadap kinerja karyawan PT.
BPR Arthapuspa Mega. Hasil analisis ini dikung penelitian yang dilakukan oleh Aisyah
dan Azzuhri 2013 yang menyatakan bahwa Equal Employment Opportunity mempunyai pengaruh terhadap kinerja karyawan.
Semakin perusahaan memberikan kesempatan yang sama tanpa diskriminasi kepada para karyawannya dalam semua aspek pekerjaan,
maka para karyawan tersebut akan semakin merasa dihargai dan
83
diperlakukan dengan adil. Dengan demikian maka para karyawan akan memiliki loyalitas yang tinggi dan nyaman serta semangat dalam
bekerja untuk memberikan yang terbaik bagi perusahaan, sehingga akan meningkatkan kinerjanya.
4. Koefisien Determinasi R