Siklus I Pelaksanaan Tindakan
3 Peneliti membagikan contoh teks puisi kepada masing
masing kelompok. 4
Siswa mengamati dan memahami contoh teks puisi bersama kelompoknya untuk mengidentifikasi unsur
pembangun puisi yang terdapat pada contoh teks puisi. 5
Peneliti aktif membimbing siswa saat bekerja sama dengan kelompoknya masing-masing.
6 Guru kolaborator membantu membimbing siswa sambil
mengamati proses pembelajaran. 7
Peneliti mengajak siswa untuk membahas unsur pembangun puisi yang terdapat pada contoh teks puisi
yang telah dianalisis peserta didik secara bersama-sama. 8
Peneliti memberikan kesimpulan tentang materi pada pertemuan pertama.
9 Peneliti memberikan penjelasan tentang kegiatan
pembelajaran pada pertemuan berikutnya. 10
Peneliti menutup pelajaran. b
Pertemuan Kedua 3 x 40 menit Pada pertemuan kedua, peneliti kembali mengingatkan
mengenai pengertian dan unsur pembangun puisi kepada siswa. Kemudian peneliti memutar lagu
Ada Band “Surga Cinta”, siswa tampak serius mendengarkan lagu. Sisa waktu pada
pertemuan kedua digunakan siswa untuk mendata beberapa kata yang terdapat pada lagu dan menentukan tema untuk
bahan menulis puisi. Selanjutnya siswa mengembangkan kata- kata yang telah didata menjadi puisi berdasarkan tema yang
telah ditentukan. Siswa tampak antusias mengerjakan tugas. Namun, masih ada beberapa siswa yang tampak kebingungan.
Melihat kondisi tersebut peneliti menghampiri dan menanyakan kesulitan yang dialami siswa. Sebelum bel tanda usai berbunyi,
siswa sudah mengumpulkan tugasnya. Kemudian bel tanda usai berbunyi dan peneliti menutup pelajaran.
3 Observasi
Observasipengamatan penelitian tindakan pada siklus I dilakukan oleh peneliti dan guru kolaborator secara cermat dengan
menggunakan instrumen penelitian yang sudah dipersiapkan oleh peneliti. Selain itu, pengamatan dideskripsikan dalam catatan
lapangan dan dokumentasi berupa foto. Keberhasilan tindakan juga dapat dilihat dari perolehan
skor tes keterampilan menulis puisi dan skor evaluasi materi puisi siswa siklus I. Skor yang diperoleh siswa mengalami peningkatan
jika dibandingkan dengan skor yang diperoleh siswa pada tahap pratindakan. Berikut ini tabel peningkatan skor keterampilan
menulis puisi dan skor evaluasi materi puisi siswa dari pratindakan ke siklus I.
Tabel 5 Tingkat Keterampilan Menulis Puisi Siklus I
Tingkat Keterampilan Siklus I
Nilai tertinggi siswa 81,3
Nilai terendah siswa 62,5
Rata-rata nilai siswa 74,2
Berdasarkan data tabel tersebut dapat diketahui bahwa keterampilan menulis puisi siswa pada tahap pascatindakan siklus I
sudah lebih baik jika dibandingkan dengan hasil pada tahap pratindakan. Pada tahap ini tidak ada siswa yang memperoleh skor
dengan kategori sangat rendah. Jumlah siswa yang mendapat skor dengan kategori sedang dan cukup mengalami peningkatan dan ada
siswa yang sudah memperoleh skor dengan kategori baik.
Pada siklus I ini, siswa sudah mampu menulis puisi dengan
cukup baik karena sudah cukup terdapat unsur-unsur pembangun puisi dalam puisi yang mereka tulis. Siswa sudah mampu
menggunakan diksi, gaya bahasa, pengimajian, dan persajakan dalam puisinya dengan cukup baik. Keterampilan siswa dalam
mengekspresikan ide kreatif cukup lancar tetapi masih ada kalimat yang belum padu dan maknanya membingungkan, dan isi puisi
sudah cukup kreatif tetapi belum menarik. Pilihan kata dan ungkapan kadang-kadang masih kurang tepat.
Proses pembelajaran pada siklus I ini secara keseluruhan mengalami perubahan ke arah yang lebih baik. Namun,
peningkatan tersebut belum mencapai hasil yang diharapkan sehingga masih diperlukan adanya siklus tambahan agar hasil yang
dicapai sesuai dengan harapan.
4 Refleksi
Tahap yang dilakukan setelah observasi adalah tahap refleksi. Pada tahap refleksi ini peneliti melakukan analisis serta
mengevaluasi pelaksanaan tindakan selama dua pertemuan pada siklus I berikut hasil dari penelitian tindakan tersebut.
Kegiatan refleksi dilakukan berdasarkan pencapaian indikator keberhasilan penelitian. Peningkatan keterampilan
menulis puisi siswa dapat dilihat dari hasil tes menulis puisi. Pada masing-masing aspek penilaian, perolehan skor keterampilan
menulis puisi siswa meningkat. Namun, hasil yang dicapai belum mencapai kriteria ketuntasan minimal KKM yang menjadi
indikator keberhasilan. Hasil karya siswa mengalami peningkatan, kebanyakan siswa sudah menggunakan diksi, gaya bahasa, imaji,
dan persajakan dengan cukup baik walaupun masih kurang indah saat dibaca. Pilihan kata dan ungkapan yang dipilih siswa sudah
cukup baik meskipun hanya beberapa, pilihan kata dan ungkapan kadang-kadang kurang tepat tetapi tidak merusak makna.
Hasil yang telah dicapai pada siklus I telah menunjukkan peningkatan yang cukup baik meskipun masih ada beberapa
kekurangan dan kendala. Kekurangan dan kendala tersebut dicari jalan keluarnya dan akan dijadikan sebagai dasar perbaikan pada
pelaksanaan siklus selanjutnya sehingga hasil yang dicapai lebih memuaskan dan sesuai dengan indikator keberhasilan.