Distribusi Epidemiologi Filariasis berdasarkan Usia di Kota

31

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

1. Distribusi Epidemiologi Filariasis berdasarkan Karakteristik Orang

Distribusi epidemiologi filariasis berdasarkan karakteristik orang, dapat berupa usia dan jenis kelamin. Berdasarkan epidemiologi, filariasis lebih sering terjadi pada orang-orang usia dewasa. Salah satu penyebabnya adalah infeksi filariasis yang bersifat menahun. Kejadian filariasis terjadi pada laki-laki dan perempuan disebabkan kegiatan yang dilakukan pada malam hari. Karena aktivitas nyamuk vektor filariasis umumnya pada malam hari nokturna.

1.1 Distribusi Epidemiologi Filariasis berdasarkan Usia di Kota

Tangerang Selatan Tahun 2008-2012 Distribusi epidemiologi filariasis berdasarkan usia di Kota Tangerang Selatan pada tahun 2008-2012 dapat dilihat pada tabel 4.1: Tabel 4.1 Distribusi Epidemiologi Filariasis berdasarkan Usia di Kota Tangerang Selatan Tahun 2008-2012 Usia Frekuensi Persentase 11-20 1 5 21-30 1 5 31-40 2 10 41-50 7 35 51-60 3 15 61-70 5 25 71-80 1 5 Total 20 100 Sumber : Laporan Dinkes Kota Tangerang Selatan, 2013 32 Berdasarkan tabel 4.1, diketahui distribusi epidemiologi filariasis menurut kelompok usia yang paling tinggi adalah kelompok usia 41-50 tahun yaitu 7 orang. Hasil ini sesuai dengan hasil penelitian Rika dan Yenni di Kemelak Baturaja, Sumatera Selatan 2007, dari 965 sampel, didapatkan 256 orang 26,7 positif filariasis yaitu kelompok usia 31-46 tahun. 9 Menurut Astri MIP 2007 dalam penelitian Ismed 2010, dari pemeriksaan darah jari yang dilakukan pada 79 orang yang diduga terinfeksi filariasis di Desa Sambirejo, Kecamatan Tirto, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah, didapatkan hasil positif berupa mikrofilaria dalam aliran darah 6 orang pada kelompok usia 41-50 tahun. 29 Dalam penelitian Nasrin di Kabupaten Bangka Barat 2008, dari 32 penderita filariasis, diketahui 10 orang penderita dari kelompok usia 51-60 tahun. 30 Faktor usia mempengaruhi timbulnya gejala klinis filariasis. Pada beberapa kasus, gejala klinis filariasis pada penderita timbul setelah beberapa tahun. Menurut Suharto 2007, filariasis jarang diderita oleh orang usia kurang dari 20 tahun karena gejala penyakit bersifat kronis misalnya pembesaran pada lengan dan tungkai penderita akan timbul 10-15 tahun setelah keluhan pertama. 31 Menurut Soedarmo 2008 dalam penelitian Hermanda 2011, menyatakan mikrofilaria filariasis bertahan di tubuh manusia selama 5-10 tahun kemudian baru menimbulkan gejala klinis. 32 Menurut Taniawati dan Agnes 2008 dalam penelitian Santoso 2010, menyatakan bahwa gejala klinis filariasis baru timbul setelah 10-15 tahun setelah penderita terinfeksi, sehingga penderita filariasis lebih banyak didapatkan pada kelompok usia dewasa. 33 33

1.2 Distribusi Epidemiologi Filariasis berdasarkan Jenis Kelamin di