Epidemiologi Berdasarkan Orang Epidemiologi Berdasarkan Tempat

7

2.2.1 Epidemiologi Berdasarkan Orang

Perbedaan sifat atau karakteristik orang secara tidak langsung dapat meberikan perbedaan pada risiko terpapar penyakit. Karena kejadian penyakit dapat terjadi hanya pada kelompok usia, jenis kelamin, agama, pekerjaan dan keadaan sosio-ekonomi. 14 Usia merupakan salah satu karakteristik dari orang yang cukup penting untuk mengetahui kejadian penyakit pada orang. Perbedaan usia berhubungan dengan daya tahan tubuh. Sebagai contoh pada anak mudah terserang penyakit karena daya tahan tubuh belum sempurna. Pada orang dewasa muda, kegiatan yang aktif dan konsumsi makanan yang memenuhi gizi dapat menjaga kesehatan. Orang usia lanjut mudah terserang penyakit karena fungsi daya tahan tubuh mulai berkurang. 15 Penyakit dapat terjadi karena perbedaan jenis kelamin karena adanya perbedaan bentuk fisik antara laki-laki dan perempuan. Sebagai contoh kejadian tumor prostat hanya diderita oleh kelompok laki-laki dan kejadian kanker rahim hanya diderita oleh kelompok perempuan. 16 Penyakit yang terjadi karena pengaruh agama contohnya Agama Islam melarang pemeluknya meminum minuman beralkohol karena menyebabkan kelainan pada hati. Pemeluk Agama Islam juga dilarang memakan daging babi karena daging babi mengandung cacing pita. 14 Penyakit yang terjadi karena pekerjaan contohnya pada pekerja tambang lebih berisiko terkena penyakit silikosis. Pada pekerja yang bekerja di pabrik kapas akan menghirup kapas yang merupakan risiko terkena penyakit bisinosis. 15 Keadaan sosio-ekonomi mempengaruhi kesehatan masyarakat, contohnya masyarakat dengan sosio-ekonomi rendah lebih banyak menderita gizi buruk dan masyarakat dengan sosio-ekonomi tinggi lebih banyak menderita penyakit kardiovaskuler. 16 8

2.2.2 Epidemiologi Berdasarkan Tempat

Epidemiologi yang terjadi berdasarkan tempat dibedakan menjadi penyebaran hanya pada satu wilayah desa dan kota, penyebaran beberapa wilayah kelurahan dan kecamatan, penyebaran satu negara nasional namun tergantung keadaan geografis dan luasnya suatu negara, penyebaran beberapa negara regional karena negara tersebut berdekatan dengan negara yang terjangkit suatu penyakit dan penyebaran banyak negara internasional. 17 Pola penyebaran penyakit dapat berubah dari satu wilayah ke beberapa wilayah dan dari satu negara ke beberapa dan banyak negara. Perubahan pola penyebaran penyakit tersebut perlu menjadi perhatian utama para ahli epidemiologi. 15 Lingkungan dapat memberikan pengaruh terhadap sekitar tempat hidup organism sehingga memungkinkan penularan penyakit. Faktor lingkungan mencakup aspek biologis, fisik, sosial dan budaya. Lingkungan dapat berada di dalam pejamu atau di luar pejamu. 14 Distribusi dan penyebaran penyakit di suatu daerah dapat digambarkan dengan Peta Epidemiologi. Dalam peta epidemiologi digambarkan daerah yang berwarna merah merupakan daerah frekuensi tinggi suatu penyakit, daerah warna hijau dengan frekuensi sedang dan daerah warna biru dengan frekuensi rendah. 17 Contoh penyakit yang penyebarannya disebabkan kondisi lingkungan atau tempat, kejadian demam tifoid terjadi pada lingkungan yang berdekatan dengan pusat umum pembuangan sampah. Tempat tersebut merupakan tempat hidup lalat yang bila hinggap di sampah kemudian hinggap pada makanan di rumah akan menyebabkan demam tifoid pada orang yang memakan makanan tersebut. 18 9

2.2.3 Epidemiologi Berdasarkan Waktu