117 -
Asumsi jumlah halte pemberhentian monorel Karena monorel direncanakan terintegrasi dengan moda angkutan umum yang
lain, maka asumsi jumlah halte pemberhentian monorel adalah: = rute BRT + lokasi pergantian moda + lokasi bangkitan dan tarikan terbesar
= 3 + 2 + 3 = 8 buah halte pemberhentian
1. Operasional Monorel Kuala Lumpur
Untuk membandingkan kondisi eksisting dengan rencana monorel di Kota Medan maka diambil monorel Kuala Lumpur sebagai salah satu monorel
yang telah beroperasi di Asia Tenggara. -
Kecepatan : 60 kmjam
- Lama di halte pemberhentian
: 2 - 4 menit -
Time headway : 2
– 4 menit -
Panjang lintasan : 8,6 km
- Tarif untuk lintasan terjauh
: 2,5 RM = Rp. 8.750, atau ± Rp. 1.000km -
1 RM = Rp. 3.500,- Sumber :
www.id.wikipedia.org
2. Analisa Untuk Kondisi Pemilihan Moda Monorel di Medan Atribut Biaya Perjalanan
Apabila tarif monorel di Kota Medan diasumsikan sama dengan tarif monorel di Kuala Lumpur yaitu ± Rp. 1.000km, maka biaya perjalanan monorel
di Kota Medan untuk jarak 10 km misal: Jl. AH Nasution + Jl SM Raja adalah:
Universitas Sumatera Utara
118 Biaya perjalanan = Rp. 1.000,-km x 10 km
= Rp. 10.000,- Berarti biaya perjalananan atau tarif monorel lebih mahal dari rata-rata
biaya perjalanan menggunakan angkutan kota yaitu sebanyak: Selisih tarif
= tarif monorel – tarif angkutan kota
= Rp. 10.000,- - Rp. 5.970,- = Rp. 4.030,-
Selisih tarif yang didapat antara tarif monorel rencana dengan rata-rata biaya perjalanan menggunakan angkutan kota dicobakan pada uji sensitivitas
terhadap biaya perjalanan dan didapat Pr monorel = 0,4959 yang berarti 49,59 responden akan memilih menggunakan monorel. Pada pertanyaan mengenai tarif
maksimal yang bersedia dibayarkan responden untuk menggunakan monorel apabila nantinya monorel dioperasikan di Kota Medan adalah berkisar antara Rp.
5.000,- - Rp. 10.000,- dan masih dalam range rencana tarif walaupun sudah melampaui tarif yang layak menurut responden yaitu Rp. 5.000,-
Atribut Waktu Tunggu
Time headway atau jarak antara monorel dengan monorel berikutnya jika dilihat pada monorel Kuala Lumpur adalah 2
– 4 menit. Jarak antara inilah yang menjadi waktu tunggu penumpang monorel. Apabila diamabil time headway
terbesar dari monorel Kuala Lumpur yaitu 4 menit, maka waktu tunggu monorel masih lebih cepat walaupun diambil time headway 4 menit, sehingga:
Universitas Sumatera Utara
119 Selisih waktu tunggu = waktu tunggu monorel
– angkutan kota = 4 - 9,73 menit
= - 5,73 menit Tanda minus pada hasil menunjukkan monorel lebih cepat. Hasil selisih
waktu tunggu yang didapat dicobakan pada uji sensitivitas waktu tunggu sehingga didapat Pr monorel = 0,5035 yang berarti bahwa 50,35 responden akan memilih
menggunakan monorel apabila waktu tunggu dari monorel adalah 4 menit.
Atribut Waktu Tempuh
Untuk ruas jalan Jl. AH Nasution + Jl SM Raja dengan panjang hampir 10 kilometer diasumsikan ada 8 halte pemberhentian. Waktu berhenti di halte
pemberhentian untuk menaik turunkan penumpang diasumsikan selama 4 menit waktu paling lama berhenti di halte pemberhentian untuk kondisi operasional
monorel Kuala Lumpur, sehingga waktu berhenti di halte pemberhentian yang dibutuhkan monorel tersebut untuk jarak 10 km dengan 8 halte pemberhentian
adalah 8 x 4 menit = 32 menit. Kecepatan monorel rencana di Kota Medan diasumsikan sama dengan
monorel Kuala Lumpur yakni 60 kmjam sehingga untuk jarak 10 km dibutuhkan waktu tempuh selama 10 menit.
Maka, waktu tempuh total adalah = lama berhenti di halte pemberhentian + waktu tempuh perjalanan
= 32 menit + 10 menit = 42 menit
Universitas Sumatera Utara
120 Dengan waktu tempuh monorel selama 42 menit masih apabila
dibandingkan dengan rata-rata waktu tempuh angkutan kota monorel masih lebih cepat, yaitu lebih cepat selama:
Selisih waktu tempuh = waktu tempuh monorel
– angkutan kota = 42 - 54,51 menit
= -12, 51 menit Tanda minus menunjukkan monorel lebih cepat. Hasil selisih waktu
tempuh tersebut kemudian diuji coba dengan uji sensitivitas terhadap waktu tempuh maka didapatkan Pr monorel = 0,6934 yang berarti 69,34 responden
akan memilih menggunakan monorel.
Universitas Sumatera Utara
121
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
V.1 Kesimpulan